!!! [ W ] !!!
"Wine?"
Rosè melirik sekilas lalu mengambil gelas yang ditawarkan Jungkook. Dia meminum habis cairan berwarna merah pekat tersebut.
"Aku sudah mendengarnya dari Yerim, untuk sesaat kupikir dia telah berkhianat. Untung saja semuanya sudah selesai" ucap Jungkook.
"Yeah, aku tidak akan membiarkan kesalahpahaman ini terlalu lama. Oh yah, kemarin kau memutuskan untuk tidak pulang bersama dan meminta sehari untuk tinggal di sana, apa ada masalah?" Tanya Rosè.
"Hm? Ah, soal itu. Tidak ada, hanya saja wanita-wanita di sana sangat menggiurkan" jawab Jungkook dengan santai.
Rosè memutar bola matanya malas. "Berapa banyak jalang yang kau masuki, kemarin Jung?"
"Ah, bukankah kata 'jalang' terlalu jahat untuk menyebut wanita-wanita yang telah membantuku?"
"Membantu nafsumu, maksudnya?"
Jungkook menyeringai. "Kau memang selalu tahu tentang diriku"
Rosè hanya menggeleng pelan.
Sorot mata tegas Jungkook, fokus melihat ke arah leher jenjang milik Rosè yang terekspos karena rambutnya yang terikat.
Namun, bukan fokus terhadap kulit putih bersih milik gadis itu, melainkan sebuah tanda biru keunguan yang hampir memudar yang menarik perhatiannya.
"Kau tidak berusaha menghilangkannya Rosè?" Tanya Jungkook yang sudah mengetahui asal muasal dari tanda tersebut.
"Untuk apa? Aku menyukainya!" Jawab Rosè seadanya.
Jungkook terkekeh pelan. "Kau begitu terobsesi dengannya"
"Salah dia yang sudah membuatku seperti ini, kau tahu 'kan aku adalah orang yang mudah penasaran. Dan sikap misteriusnya itu yang membuatku terobsesi dengannya" Rosè tersenyum miring.
Tepat setelahnya, seorang pria dengan langkah besar berjalan ke arah mereka. Lalu menarik tangan Rosè untuk berdiri.
"Jae? Apa yang-" ucapan Rosè terhenti ketika melihat raut marah dari Jaehyun, dia hanya menurut saja saat pria itu menyeretnya ke suatu tempat.
Rosè mengamati jalan yang dilaluinya. Ini adalah jalan menuju ruangan-ruangan pribadi milk Keluarga Lee. Salah satunya kamar pribadi milik Jaehyun.
Ruangan yang tidak ada seorang pun yang boleh memasukinya kecuali Jaehyun bahkan Jungkook yang statusnya adalah sepupu dari pria itu pun tidak diizinkan.
Apalagi dirinya yang tidak memiliki ikatan darah apapun dengan Keluarga Lee. Namun, mengapa pria itu mengajaknya ke sana?
Brak!
Setelah menutup pintu kamarnya, Jaehyun mendorong tubuh Rosè menempel daun pintu, lalu meletakan kedua tangannya di samping gadis itu.
Rosè menaikkan sebelah alisnya; meminta penjelasan atas apa yang sudah pria di depannya lakukan.
"Sepertinya kau belum yakin jika diriku normal!? Kurang bukti, hm?" Suara Jaehyun terdengar lirih, namun berhasil membuat tubuh Rosè meremang.
"Apa maksudmu, Jae? Aku percaya jika kau normal. Buktinya aku tidak menghapus tanda ini" ujar Rosè sembari menunjuk lehernya.
"Lalu mengapa hal yang semulanya rumor menjadi fakta, hah!?" Tekan Jaehyun sembari meninju sisi Rosè.
Meski tidak mengenainya, namun hal itu cukup membuatnya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...