MCK 6

7.2K 497 6
                                    


Happy reading!
.
.
.
.
.
MCK

Sebelum lanjut jangan lupa tekan tombol vote dulu ya guys. Makasih banget untuk kalian yang udah tekan tombol vote. Semoga kalian semua sehat selalu ya!

"Kringggg!"

Bel berbunyi pertanda waktunya pulang. Seluruh siswa-siswi heboh mendengarkan bel pulang dan mereka langsung mengemasi barang-barangnya.

"Baik, materi untuk hari ini kita selesaikan sampai di sini. Apa ada yang ingin bertanya?" Ujar buk Reni.

Seperti biasa kalian tau jawabannya. Seluruh siswa-siswi hanya diam seolah-olah mereka telah mengerti dengan apa yang dijelaskan. Padahal mereka diam bukan karena mereka mengerti, tapi mereka tidak tau apa yang mereka tidak mengerti. Makanya cuma diam celingukan.

"Lo ngerti Mas?" Tanya Agung berbisik pada Dimas.

"Nggak."

"Lah kenapa gak nanya?"

"Gue takut njir, lu tau kan buk Reni mendapat gelar guru tergalak setelah buk Risma."

"Baiklah ibuk anggap semua mengerti, ibuk permisi," ujar buk Reni lalu keluar dari kelas.

"Agghhh dua jam dia jelasin materi satu pun gak ada yang masuk otak gue," gerutu Dimas.

"Ck ck, gini amat punya teman bodoh," ujar Nabil sambil menggelengkan kepalanya.

Sedangkan di sisi depan Kenzio dan Andrez telah siap hendak pulang. Mereka berdiri dari duduknya berjalan keluar kelas. Karena banyak sekali yang berdesakan, membuat Andrez kesusahan lewat dan tanpa sengaja mendorong Dimas.

"MAKSUD LU APA DORONG GUE HA!" Bentak Dimas tak terima lalu mendorong balik Andrez. Karena dorongan Dimas yang sangat kuat membuat perut Andrez terbentur tepi meja membuat perutnya nyeri.

"Aww," ringis Andrez memegangi perutnya yang nyeri.

"Yank kamu gak papa?" Tanya Kenzio kepada Andrez. Namun Andrez hanya diam sembari menunjukkan raut wajah yang kesakitan.

"MAKSUD LU APA HAH DORONG-DORONG DIA!" Bentak Kenzio tak terima dan langsung mendorong Dimas.

"DIA DULUAN YANG DORONG GUE!" Balas Dimas tak terima.

"TAPI DIA GAK SENGAJA ANJING!" Teriak Kenzio dengan emosi yang sudah diubun-ubun.

Muka Kenzio memerah menahan emosi dengan tangan yang mengepal. Sedangkan Dimas juga begitu. Kenzio benci siapapun yang menyakiti kekasihnya. Tak ada yang boleh menyakiti kekasihnya! Jika ada yang berani siapapun itu akan berhadapan dengan dirinya.

"Udah Yo sabar," ujar Agung sambil memegangi lengan Kenzio.

"SINI LU KALAU BERANI!" Tantang Dimas.

"LU PIKIR GUE TAKUT! SINI LU ANJING!" Teriak Kenzio.

Kenzio sudah ancang-ancang untuk menyerang tapi lengannya ditahan oleh Agung dan Bryan. Sedangkan Dimas ditahan oleh Nabil dan Putra.

"Udah Mas," tahan Nabil sambil memegangi lengan Dimas.

Kenzio melirik Andrez dan terlihat Andrez masih kesakitan. Di sampingnya ada Intan dan Syifa yang berusaha membantunya berdiri. Emosi Kenzio semakin meningkat kala melihat wajah Andrez yang menunjukkan raut kesakitan.

My Childish Kenzio 1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang