.
.
.
.
.
MCKTak terasa ujian sudah berlangsung selama seminggu dan hari ini adalah hari terakhir ujian. Selama itu pula hubungan Kenzio dan Andrez renggang. Kenzio yang masih cuek dan bodo amat terhadap Andrez. Dan Andrez yang sudah capek dengan tingkah Kenzio.
Pernah terbesit dibenak Andrez untuk mengakhiri hubungan ini, tapi pikiran itu langsung dibuang jauh-jauh oleh Andrez. Bagaimanapun keadaannya Andrez sangat mencintai Kenzio. Andrez tak akan pernah mau putus dengan Kenzio. Tapi sikap Kenzio yang seperti sekarang ini membuat Andrez serba salah.
Kenzio tidak pernah lagi menginap di rumah Andrez. Bahkan, Kenzio sudah jarang menegur Andrez. Mereka juga tak pernah lagi melakukan hubungan intim. Sungguh ini membuat Andrez tersiksa, ia tak sanggup jika seperti ini. Andrez ingin Kenzio kembali seperti dulu. Kenzio yang selalu manja dan cengeng bila didekatinya.
"Kenapa lu beberapa hari ini beda banget gue liat?" Tanya Intan.
"Gue ngerasa Kenzio berubah," jawab Andrez lesu.
"Berubah gimana?"
"Ya berubah, dia udah cuek sama gue. Bahkan dia gak pernah lagi ke rumah gue. Gue bingung dia kenapa, semenjak dia tau Renata hamil dia jadi seperti ini."
"Hadeh Andrez gue kan udah bilang, dia masih cinta sama Renata. Dia cemburu karena Renata hamil sama cewek lain."
Sakit! Sakit sekali rasanya. Air mata Andrez tumpah seketika. Dadanya sesak, sungguh Andrez tak menyangka Kenzio bisa berbuat seperti ini.
"Udah Drez jangan nangis, sabar ya," ujar Intan.
Andrez langsung menyeka air matanya. Dia tak mau terlihat lemah. Biarlah hanya tuhan yang tau seberapa besar cinta dan sayangnya terhadap Kenzio. Dan jika memang dia tak ditakdirkan dengan Kenzio, Andrez akan berusaha untuk ikhlas. Karena percuma kita punya raga dia tapi tidak dengan hatinya. Dia bersama kita tapi hatinya bersama orang lain. Itu hanya membuat luka semakin perih.
"Gue ke kelas duluan ya," ujar Andrez. Andrez pun bergegas ke kelas meninggalkan Intan sendirian di kantin.
Saat di karidor Andrez bertemu dengan Kenzio. Langsung saja Andrez menarik lengan Kenzio menuju gudang yang berada di belakang sekolah. Kenzio hanya menurut, setibanya di gudang kebetulan sekali suasana sedang sepi, hanya ada mereka berdua. Andrez menatap manik mata Kenzio dalam-dalam. Seolah ingin mengatakan bahwa aku tu cinta sama kamu Jio plis jangan seperti ini.
"Kenapa?" Tanya Kenzio seperti sedang tidak terjadi apa-apa.
"Kamu udah makan?" Tanya Andrez berusaha mati-matian menahan air matanya agar tidak tumpah.
"Udah."
"Kamu kenapa sih yang..." Andrez berusaha menyentuh rahang Kenzio tapi Kenzio menghindar.
"LU TU KENAPA SIH HA! KALAU GUE ADA SALAH BILANG! OHH ATAU LU MASIH CINTA SAMA RENATA! LU GAK RELA DIA HAMIL SAMA COWOK LAIN!"
Meluap sudah uneg-uneg Andrez yang ia tahan beberapa Minggu ini. Air mata yang sedari tadi ditahan akhirnya jatuh satu persatu. Rasa sesak yang sangat mendalam menjalar menelusuri dada Andrez. Saat ini Andrez hancur! Sangat hancur!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Kenzio 1 (End)
RomanceWarning : Cerita ini mengandung unsur BxB : Cerita ini murni karangan saya sendiri, jadi mohon dihargai dan jangan plagiat. Buat kalian yang menemukan cerita ini di lapak lain, mohon laporkan kepada saya. Kalian te...