MCK 30

4.4K 341 74
                                    


Happy reading!
.
.
.
.
.
MCK

Sudah hampir sebulan lamanya Andrez kembali ke kota ini. Namun dengan kondisi dan situasi yang sangat jauh berbeda. Sekarang ia lebih sering menghabiskan waktu bersama Alex, padahal ia kembali berharap untuk bisa bersatu kembali dengan Kenzio. Tapi nyatanya pria itu sudah beralih hati ketika ia kembali. Entahlah Andrez pun juga kurang yakin apa betul pria itu berpaling, karena selama ini Kenzio masih mengejarnya dengan alasan masih mencintai dirinya. Sulit untuk percaya, tapi batinnya yakin bahwa Kenzio benar.

Andrez baru saja mengantar Alex ke bandara. Alex kembali pulang ke Kalimantan karena harus mengurus bisnis mereka yang ada di sana. Sedangkan Andrez berencana akan menyusul beberapa hari ke depan. Selesai mengantar Alex, Andrez sengaja singgah dahulu di sebuah cafe. Namun siapa sangka, baru saja Andrez memasuki cafe tersebut ia mendapatkan sebuah pemandangan yang cukup membuat hatinya panas. Ia melihat Kenzio dan Alvaro sedang makan bersama. Memang sih mereka terlihat biasa saja, tapi tetap saja Andrez panas. Sesaat kemudian Andrez melihat Kenzio bangkit dari duduknya lalu pergi, sepertinya ia hendak ke kamar mandi. Kesempatan ini Andrez gunakan untuk menghampiri Alvaro.

"Lho Andrez?" Sapa Alvaro duluan.

"Eh lho di sini, sendirian ya? Gue boleh duduk gak?"

Alvaro sempat diam beberapa saat seperti sedang berfikir, "iya duduk aja gapapa," ujarnya kemudian.

"Enak ya ngambil PACAR sepupunya sendiri. Gimana? Lu puas di servis sama Kenzio?" Tanya Andrez nyelekit di hati Alvaro.

"Maksud lu apa Drez?" Tanya Alvaro mengernyitkan dahinya.

"Cih pake nanya lagi."

"Gue gak ngambil, tapi dia duluan yang minta gue untuk jadi pacarnya."

"Itu karena lu selalu menggoda dia setelah kepergian gue!"

Alvaro diam beberapa saat lalu menatap Andrez tajam, tatapan yang tak kalah tajam pun juga dilayangkan oleh Andrez padanya.

"Lu kenapa harus kembali sih?" Tanya Alvaro membuat Andrez tercengang.

"Ohhh jadi lu gak suka gue kembali?"

"Karena lu kembali hanya merusak hubungan gue dengan Kenzio!"

"Heh kontol! Yang perusak di sini itu lu!"

Emosi Andrez meledak seketika, bisa-bisanya dirinya dicap sebagai perusak. Bukannya itu semua terbalik? Yang perusak di sini itu Alvaro bukan dirinya! Benar apa benar? Ya benarlah masak nggak.

Andrez kembali bersikap tenang dan berusaha menetralkan emosinya. Ia tidak boleh emosi, karena jika ia emosi itu hanya akan membuat Alvaro berpuas diri.

"Alvaro ... Alvaro, seorang pria bodoh yang mau-maunya ditipu. Kenzio itu gak cinta sama lu asal lu tau."

"Kenzio cinta sama gue," ujar Alvaro percaya diri.

Andrez tersenyum miring melihat kelakuan sepupunya yang sangat percaya diri ini. Andrez menyibakkan kerah bajunya dan memperlihatkan lehernya yang putih bercak merah.

"Liat, ini karya Kenzio. Bagus gak?" Ujar Andrez tersenyum smirk.

"Maksud lu apa hah!" Ujar Alvaro penuh emosi.

My Childish Kenzio 1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang