MCK 16

5.6K 378 3
                                        

Happy reading!
.
.
.
.
.
MCK

POV Kenzio

Usapan lembut pada wajah gue membuat gue terbangun dari tidur. Setelah gue membuka mata ternyata itu pacar kesayangan gue, Andrez. Andrez tersenyum hangat sambil mengusap rambut gue dengan kasih sayang. Senyuman itu, senyuman yang selalu membuat gue bersemangat menjalani hari-hari gue.

Usapan itu juga usapan yang paling nyaman di hidup gue. Andrez sudah seperti sosok seorang ibu untuk gue. Dia selalu sabar menghadapi sifat gue yang manja dan egois. Bahkan dia selalu menuruti apa kemauan gue. Gue merasa paling beruntung bisa dapat pasangan seperti Andrez. Meskipun kita berbeda jauh dari segi apapun, tapi cinta gue untuk Andrez sangatlah besar. Gue berjanji dalam hati kecil gue bahwa sampai kapanpun gue akan selalu setia untuk Andrez.

"Pulas banget tidurnya?" Tanya Andrez lembut yang masih mengelus rambut gue.

"Iya maaf ya ayank, Jio capek banget hari ini."

"Gapapa kok aku gak marah. Sekarang udah malam, kamu ganti baju habis itu kita makan malam sama-sama ya."

"Emangnya papa sama mama udah pulang?"

"Udah, baru aja sampai. Di luar juga ada tante aku dan anaknya."

"Tante kamu? Siapa?"

"Namanya tante Inez, dia adik mama. Kalau nama anaknya Alvaro."

"Ohh yaudah Jio ganti baju bentar ya."

Gue bangkit dari ranjang lalu ganti baju. Setelah selesai, gue dan Andrez keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Eh ada Kenzio ternyata?" Sapa tante Nathalie.

"Iya tante, tadi Jio tidur di kamar."

"Yaudah ayo sini kita makan sama-sama," ajak om Bram.

"Iya om."

Di sana gue melihat ada dua orang asing. Sepertinya itu yang dimaksud Andrez tantenya. Gue juga melihat anaknya yang seperti seumuran dengan gue. Entah kenapa ada rasa tidak suka di hati gue ketika melihat wajah tu orang. Bukan apa-apa, dia terlihat sombong. Dia bahkan tidak sadar sedang berada dimana. Gue juga liat Kia akrab banget sama dia.

"Siapa kak?" Tiba-tiba wanita itu bertanya pada tante Nathalie.

"Sahabatnya Andrez, namanya Kenzio. Kenzio kenalin ini tante Inez," ujar tante Nathalie.

"Halo tante salam kenal," ujar gue lalu gue salami wanita yang bernama Inez itu.

"Halo Kenzio salam kenal juga," balas tante Inez Ramah.

"Nah kalau itu anaknya tante Inez, namanya Alvaro. Kayaknya kalian seumuran deh."

Gue tatap pria yang bernama Alvaro tersebut. Dia hanya diam dengan raut wajah datarnya begitu juga dengan gue. Lalu gue ikut gabung di meja makan lebih tepatnya di sebelah ayank gue. Jadi di sebelah kiri gue Andrez dan sebelah kanan gue Kia.

Seperti biasa kami makan dengan suasana yang hening. Hanya ada dentingan sendok dan piring yang terdengar. Tapi sedang asiknya makan, ada kalimat tante Nathalie yang membuat makanan di mulut gue keluar semua.

"Nanti Alvaro tidur sama kamu ya Drez di kamar."

"Uhuk uhuk!"

"Hati-hati Jio, makannya pelan-pelan," peringat tante Nathalie. Gue langsung minum yang di sodori oleh Andrez.

Apa-apaan ini! Ya gue gak terimalah kalau dia tidur di kamar ayank gue. Perlu gue garis bawahi bahwa tidak ada yang boleh tidur di kamar itu selain gue dan Andrez. HANYA GUE DAN ANDREZ!

My Childish Kenzio 1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang