Happy reading!
.
.
.
.
.
MCKHy guys, sebelum lanjut ke cerita silahkan vote terlebih dahulu. Saya ucapkan terimakasih banyak untuk yang udah mau baca, vote bahkan komen. Saya baca kok komen kalian satu persatu.
Untuk yang masih pembaca gelap, mohon dari sekarang tinggalkan vote dan komennya ya. Hargai penulis ygy!
Cukup lama Alvaro memperhatikan wajah Kenzio yang sedang terlelap. Rasanya bagai candu untuk Alvaro memperhatikan wajah tampan Kenzio saat sekarang ini. Kesempatan yang sangat bagus bukan? Kenzio sedang tidur jadi dia tidak akan tau.
Alvaro pun berjalan mendekati Kenzio. Entah mengapa jantung Alvaro berdegup kencang. Rasanya sangat gugup sekali. Perlahan Alvaro menyentuh lengan Kenzio untuk membangunkan pria itu.
"Kenzio bangun," ujar Alvaro sambil sedikit menggoyangkan lengan Kenzio.
Grep!
Oh tidak! Kenzio tanpa sadar menarik Alvaro dan alhasil saat ini Alvaro berada di pangkuan Kenzio. Dapat Alvaro rasakan hembusan nafas segar Kenzio. Bahkan saat ini wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Jantung Alvaro berpompa kencang. Keringat dingin meleleh membasahi dahinya. Antara senang dan gugup, senang karena ia saat ini berada di pelukan Kenzio, tapi gugup dan takut kalau Kenzio bangun dan terjadi salah paham. Kenzio yang merasa tidurnya terusik pun membuka matanya perlahan. Betapa terkejutnya Kenzio melihat Alvaro yang berada tepat sekali dihadapannya. Apa-apaan ini! Alvaro memeluknya ketika sedang tidur!
Brukkhh!!!
Kenzio langsung mendorong Alvaro hingga pria itu terjatuh ke lantai. Alvaro meringis kesakitan ketika pantatnya yang tepos mendarat kasar di atas lantai.
"Anjing! Pantat gua!" Ujar Alvaro kesal sambil memegangi pantatnya yang terasa sakit.
"Setan lu ngapain! Ngambil kesempatan dalam kesempitan!" Ujar Kenzio tak kalah kuat.
"Heh goblok! Lo tadi yang meluk gue duluan njing! Ngapain malah gue yang didorong! Liat ni sakit pantat gue."
"Gak! Lo aja yang yang manfaatin keadaan. Meluk-meluk gue lagi tidur."
"Dih najis..."
Kenzio yang masih gugup pun berusaha untuk menetralkan nafasnya. Ia merapikan kembali jaketnya yang sedikit berantakan. Seiring terdengar dengan bunyi mesin mobil di teras rumah yang dapat mereka tebak bahwa itu adalah Bram dan Nathalie. Segera saja mereka berlari keluar dari kamar tersebut.
"Kenzio? Kamu di sini?" Tanya Nathalie yang sedang mengeluarkan beberapa paper bag dari bagasi mobil.
"Iya tante, om sama tante habis darimana?" Tanya Kenzio lalu menghampiri Bram dan Nathalie untuk mencium tangan mereka, diikuti oleh Alvaro.
"Habis dari mall belanja bulanan, sekalian beli makan malam. Kebetulan kamu di sini kita makan bareng yuk? Udah lama kamu gak makan di sini. Biasanya kamu sering nginep di sini," ujar Nathalie mengingat dulu waktu ketika Andrez masih ada. Kenzio selalu menghabiskan waktunya di rumah itu, bahkan sering menginap.
"Maaf tan, belakangan ini aku habis nenangin diri. Baru bisa mampir sekarang," ujar Kenzio merasa bersalah.
"Yaudah gak papa, yuk masuk."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Kenzio 1 (End)
Любовные романыWarning : Cerita ini mengandung unsur BxB : Cerita ini murni karangan saya sendiri, jadi mohon dihargai dan jangan plagiat. Buat kalian yang menemukan cerita ini di lapak lain, mohon laporkan kepada saya. Kalian te...