Happy reading!
.
.
.
.
.Beberapa bulan kemudian...
"Kamu mau bawa aku ke mana si?"
"Udah kamu ikut aja, aku ada suprise buat kamu."
Andrez berjalan dibantu oleh Kenzio karena matanya ditutupi kain. Sedari tadi Andrez bertanya hendak dibawa kemana tapi Kenzio selalu menjawab ada kejutan untuk dirinya. Hingga pada akhirnya Kenzio berhenti.
"Nah kita udah sampai, bentar ya Jio buka tutup matanya."
Andrez membuka matanya ketika kain penutupnya lepas. Betapa terkejutnya Andrez saat ini, lalu ia menunduk ke bawah dan terlihat Kenzio sedang berjongkok di hadapannya sambil memegang sebuah cincin.
"Will you marry me?"
Satu kalimat yang membuat Andrez senang bukan main. Sampai-sampai ia tak dapat lagi berkata-kata. Tepuk tangan dan teriakan terdengar bergemuruh.
"TERIMA!"
"TERIMA!"
"TERIMA!"
Itu adalah tepuk tangan dari para sahabatnya, semuanya hadir disini. Bahkan Alvaro juga hadir, tunggu! Bola mata Andrez berhenti ketika melihat seorang pria yang berdiri di samping Alvaro. Dia adalah Melvin, mengapa dia bisa ada di sini?
"UDAH TERIMA AJA DREZ!" Teriak Intan.
"IYA TERIMA AJA, KALIAN PANTAS BAHAGIA!" Teriak Alvaro.
"Iya aku mau," ujar Andrez sambil tersenyum. Kenzio bersorak kegirangan lalu memeluk Andrez dengan seberat mungkin. Kenzio pun memasangkan cincin tersebut di jari manis Andrez.
Setelah itu para sahabat Andrez yang hadir pun mendekati Kenzio dan Andrez.
"Andrez, kita semua minta maaf ya. Mungkin lo masih sakit hati sama kita, tapi kita semua sayang banget sama lo Drez," ujar Intan tulus.
"Iya Drez, gue juga minta maaf ya. Gue sangat berharap kita bisa kembali seperti dulu lagi, waktu masa-masa saat kita SMA," sambung Nabil.
"Iya, gue udah lama maafin kalian. Gue juga minta maaf ya, selama ini gue udah musuhin kalian," ujar Andrez sambil tersenyum.
Tatapan Andrez beralih kepada seorang pria, yaitu Alvaro. Andrez berjalan pelan mendekati Alvaro.
"Al?" Panggil Andrez pelan.
"Gue minta maaf Drez, gue udah ikhlas kok lo sama Kenzio. Gue pengen kita akrab, seperti sepupu pada umumnya," ujar Alvaro tanpa sadar air matanya sudah mengalir.
"Gue juga minta maaf Al, mungkin selama ini gue juga banyak salah sama lo," ujar Andrez yang saat ini juga sedang mengeluarkan air matanya.
Lalu Alvaro dan Andrez pun berpelukan, suasana pada saat itu benar-benar bahagia bercampur haru. Dimana saat ini ada 2 orang yang sudah berdamai dengan keadaan.
"Melvin?"
"Selamat ya, gue doa in semoga kalian selalu bersama hingga tua nanti," ujar Melvin sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Kenzio 1 (End)
Любовные романыWarning : Cerita ini mengandung unsur BxB : Cerita ini murni karangan saya sendiri, jadi mohon dihargai dan jangan plagiat. Buat kalian yang menemukan cerita ini di lapak lain, mohon laporkan kepada saya. Kalian te...