Happy reading!
.
.
.
.
.
MCKPerjalanan Andrez serta kawan-kawan menuju Bali sudah dimulai. Mereka menumpangi pesawat X dengan jam keberangkatan 14.00. Sedangkan Alvaro sesuai perjanjian tidak di ajak. Ia tinggal di rumah dengan kedua orang tua dan adik Andrez. Ada sedikit rasa sedih di hari Alvaro ketika tidak di ajak liburan oleh sepupunya, tapi sebisa mungkin Alvaro mengerti dengan keadaan.
"ANDREEZZ!"
Alvaro yang sedang menonton di ruang tengah dikejutkan dengan teriakan Nathalie dari kamar. Dengan tergesa-gesa Alvaro menyusul Nathalie ke kamar.
"Tante kenapa?" Tanya Alvaro panik.
"Tante mimpi buruk Al," jawab Nathalie dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Mimpi apa tante?"
"Tante mimpi pesawat yang ditumpangi Andrez dan teman-temannya jatuh."
"Tante tenang ya, mimpi itu hanya bunga tidur."
"Iya Al, tante haus mau minum."
"Yaudah sebentar aku ambilin."
"Gak usah Al, biar tante sendiri."
Nathalie bangkit dari ranjang lalu menuju ruang tamu. Saat hendak menuangkan air tak sengaja Nathalie mendengar reporter berita TV.
"Pemirsa, pesawat X dengan tujuan Jakarta Bali jatuh di kepulauan Y. Pesawat tersebut mengangkut penumpang dengan jumlah 40 orang. 20 diantaranya laki-laki dan 20 lebihnya perempuan."
Gelas yang berada digenggaman Nathalie jatuh seketika. Air matanya luruh, dadanya berdegup kencang. Nathalie tak menyangka bahwa mimpi yang baru saja ia alami akan menjadi nyata.
"Andrezzzz hikkkkssss!"
"Tante kenapa?" Tanya Alvaro panik yang baru datang dari dapur.
"Andrez Al hiksss pesawat yang dia tumpangi jatuhh, mimpi tante benar Al hiksss."
Alvaro yang ikut shock langsung memeluk Nathalie yang sedang menangis. Alvaro panik harus berbuat apa. Bram masih di luar kota. Jujur Alvaro sangat cemas dengan keadaan Andrez. Alvaro berharap semoga Andrez selamat.
"Ya tuhannn tolong selamatkan anakku hikksss andreezzz jangan tinggalin mama nakk hikss."
"Tante tenang ya, kita berdoa semoga Andrez dan teman-temannya selamat," ujar Alvaro berusaha menenangkan Nathalie.
✨
Seminggu telah berlalu, namun Andrez tak kunjung ditemukan. Di antara 40 penumpang, 10 di antaranya dinyatakan hilang. 25 ditemukan dengan luka berat, 5 orang ditemukan dengan tidak bernyawa lagi. Namun naasnya Andrez termasuk ke dalam 10 orang tersebut. Sampai saat ini Andrez belum ditemukan. Sedangkan yang lainnya sudah ditemukan dan kini di rawat di salah satu rumah sakit terbesar di Jakarta.
Keadaan Kenzio saat ini koma. Sedangkan yang lainnya seperti Intan, Syifa, Agung, Nabil dan Dimas sudah siuman. Namun mereka belum bisa melakukan aktivitas apa-apa. Mereka hanya terbaring lemah.
Nathalie, wanita itu hanya menangis dan berdoa semoga anaknya cepat ditemukan. Bram, ia sudah mengerahkan semua anggotanya untuk mencari keberadaan Andrez tepat dimana pesawat tersebut jatuh. Namun sampai saat ini belum ada berita apapun.
Nathalie benar-benar terpukul dan belum bisa menerima kenyataan ini. Wanita itu berharap anak laki-lakinya itu masih hidup dan segera ditemukan. Sudah seminggu ini Nathalie tak mau makan.
"Tante makan ya?" Ujar Alvaro yang sedari tadi membujuk Nathalie agar wanita itu mau makan. Namun Nathalie hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Pandangannya kosong ke depan, badannya juga sudah terlihat kurus.
"Hikksss andreez kamu dimana nakk."
"Sabar Tan, doa in semoga Andrez baik-baik saja di sana."
"Ya Tuhan Andrez lu dimana, gue berharap semoga lu masih hidup Drez. Kasian Tante Nathalie," batin Alvaro.
"Sayang ... Kamu harus makan ya, kamu sudah seminggu belum makan apa-apa. Mas gak mau kamu sakit," ujar Bram lembut sambil mengelus surai hitam panjang milik Nathalie.
"Nggak mass hikss, aku mau Andrez mas. Aku kangen sama Andrez hikss."
"Iya mas juga kangen sama Andrez, mas sudah kerahin semua anggota mas untuk cari Andrez. Kita berdoa aja ya semoga Andrez baik-baik saja dan cepat ditemukan."
✨
Suasana di ruang rawat inap Intan dan yang lainnya masih dalam keadaan berduka. Mereka tidak menyangka ini semua akan terjadi. Liburan yang seharusnya dipenuhi canda dan tawa tapi malah sebaliknya. Liburan ini dipenuhi oleh air mata dan penyesalan.
"Hiks hiks, Andrez lu di mana Drez," ujar Intan menangis yang sedang terbaring lemah.
"Kita semua harus optimis, Andrez pasti baik-baik aja dan semoga dia cepat ditemukan," ujar Nabil lemah.
"Kalau gue tau kejadiannya akan kayak gini, gak akan gue lanjutin rencana liburan ini. Ini semua salah gue hiks," ujar Dimas menyesal.
"Lu gak boleh salahin diri lu mas, ini semua takdir. Sekarang yang bisa kita lakuin berdoa supaya Andrez baik-baik aja dan cepat ditemukan," ujar Agung lemah.
"Kenzio gimana keadaannya?" Tanya Syifa.
"Dia masih koma, gue gak tau apa yang akan terjadi ketika dia siuman nanti dan tau bahwa Andrez belum ditemukan. Hiksss Andrez lu dimana sihhh," ujar Intan sambil menangis sesenggukan.
Yang lainnya ikut menangis. Seperti Dimas, Syifa dan Agung, mereka berdua menangis dalam diam. Namun air mata mereka terus mengalir, seakan-akan mereka menyesal telah berangkat liburan. Sedangkan Intan dan Nabil tangisannya semakin kuat, bagaimana tidak? Intan dan Nabil sudah sangat dekat dengan Andrez. Mereka bertiga sudah seperti saudara kandung.
.
.
.
.
.
Bersambung!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Kenzio 1 (End)
RomanceWarning : Cerita ini mengandung unsur BxB : Cerita ini murni karangan saya sendiri, jadi mohon dihargai dan jangan plagiat. Buat kalian yang menemukan cerita ini di lapak lain, mohon laporkan kepada saya. Kalian te...