STALKER OBSESSION (TUNDA)

{2}

Happy Reading
.

.

.

~~~~

"Kasihan jinan gue Anak yang malang,wajahnya sangat indah saat menangis!"ucap seorang pemuda dari arah luar"

~~~~

"huaaa To-ttolongg keluarga saya,saya mohhon hikss"jinan yang tadi bersujud langsung mengubah posisinya berlutut di depan dokter dan mengenggam kedua tangan dokter itu.

" saya minta maaf,saya sudah melakukan hal yang sebaik mungkin tapi,tetap saja semua itu kembali lagi dengan takdir tuhan..."ucap dokter,mendengar itu tangisan jinan semakin kencang

"hah..."dada jinan sesak,napasnya terengah akibat Panik.

"Mas tenang,ambil napas dan buang"tanya dokter yang langsung berbungkuk di depan jinan.

"Ambil napas mas,mas jangan panik"ucap sang dokter sambil mengelus pelan dada milik jinan.

"Hah..ssaya se--"

Belum selesai jinan menuntaskan omongannya kesadarannya pun hilang,untung saja dokter langsung menangkap tubuhnya sehingga tubuhnya tidak membentur dilantai.

"pak tolong pak"ucap sang dokter,kedua polisi yang masih berada di sana pun langsung membantu mengangkat tubuh jinan naik keatas kasur dan pindah ruangan.
.

.

"Gue hari ini senang banget,Karna berkat jalang busuk itu gue bisa ngambil foto Jinan lebih banyak hahaha....."

"kenapa ya pas gue lihat muka jinan nangis,gue jadi gak sabar mau cepat cepat milikin dia..."
sambung pemuda tersebut yang sedang membawa motor di sebuah perumahan mewah.

"akhirnya sampai juga"pemuda itu berhenti di depan rumah minimalis yang cukup besar.

"sekarang kita cek lagi ya sayang"setelah berucap pemuda itu pun masuk diam diam ke dalam, supaya tidak ketahuan seseorang.ia menyentuh gagang pintu dan ternyata pintu itu tidak dikunci.

"Gilak rumahnya gak dikunci?"serunya saat pintu tersebut berhasil di buka.

"bagus,sekarang waktunya ke kamar jinan sayang......"saat masuk ke dalam rumah jinan,ia benar benar mengetahui seluruh tempat di rumah ini.

"hm...harum sekali"pemuda itu masuk ke kamar Jinan dan mengambil sesuatu milik jinan di dalam lemari,yaitu boxer milik jinan.

Setelah itu ia menidurkan tubuhnya sebentar diatas kasur.

Di ciumnya bantal milik Jinan,dan setelah cukup puas ia pun beranjak pergi dari kasur.

"kameranya gak ketahuan kan? baguslah..."lirih ya sembari melihat dinding yang terdapat mini spy camera,lalu ia kembali keluar dari kamar jinan dan pergi dari sana.

Di perjalanan pemuda itu terus bersenandung bahagia sembari tersenyum,ia mengendarai sepeda motornya.

"gimana ya supaya jinan bisa sama gue?gue culik aja kali ya?"pemuda itu mengendarai motor sambil memikirkan sesuatu,saat beberapa menit di perjalanan akhirnya ia pun sampai di rumahnya.

Pemuda itu membuka pintu dan masuk kedalam,rumahnya bisa dibilang cukup besar tapi tidak sebesar Rumah jinan.ia masuk ke dalam sebuah ruangan,di dinding ruangan itu banyak foto polaroid yang tersusun rapi.