{46}

685 49 2
                                    

Happy reading
.

.

.

Tw//toxix parents, traumatize, mental health, depression

Pintu kamar terbuka lebar, dan menampilkan devan dengan penampilan kacau melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

Ia berjalan pelan, mendekati jinan yang masih senantiasa berbaring di atas kasur. Pemuda itu menghela napas kasar, lalu kedua matanya ia celik ke jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 sore, yang di mana matahari mulai pudar sinarnya.

Ia menyalakan night lamp yang berada di atas nakas sisi kiri kasur, kemudian tubuhnya ia bawa naik ke atas kasur tersebut dan membaringkannya tepat di samping tubuh jinan.

"Jinan" Gumamnya pelan, tangan kanannya kini ia gunakan untuk mengelus permukaan rambut jinan yang lembut. Ia menatap, menelisik setiap inci wajah damai jinan yang sedang tertidur.

"Jinan....gue gak mau sekolah di LA, gue mau di sini sama lo. Gue gak bisa ninggalin lo sendiri.. Gue gak bisa hidup tanpa lo.. Dan gue gak mau kehilangan lo. Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo... Gue bener bener gak mau pergi, lebih baik gue mati kalau gak ada lo di sisi gue.... " Ucap devan seraya mendekap erat tubuh lemah jinan. dadanya naik turun mencoba menahan sesak yang menerpa dan tangis yang mungkin saja akan segera luruh.

Pucuk rambut jinan ia bubuhkan dengan banyak kecupan, tak lupa juga dengan pipi sang empu. Ia benar saat mengatakan bahwa tidak ingin kehilangan jinan, karna ia merasa bahwa jinan adalah orang yang tepat untuk melengkapi dirinya yang tidak sempurna.

Begitu pula dengan cintanya yang tulus, walapun harus melakukan dengan cara yang salah.

~

Devan drygash Immanuel, si pemuda tampan yang merupakan anak sulung dari keluarga konglomerat william Garfield dan istrinya selena shavvone. Sejak kecil ia di beri amanah oleh kedua orang tuanya untuk menjaga sangat adik helga aciel immanuel.

Tapi entah kenapa sejak kecil devan selalu merasa bahwa perlakuan orang tua kepada dirinya dan adiknya sangat berbeda. Ia merasa kalau mereka selalu pilih kasih, mereka selalu melempar kesalahan sang adik kepadanya. Saat ia protes mereka selalu mengatakan bahwa ia kakak yang harus siap bertanggung jawab atas kesalahan yang telah sang adik buat, ia harus menjadi tameng untuk adiknya.

Ia di perintahkan untuk terus melindungi adiknya dari segala macam bahaya, sampai suatu hari ia bertanya kepada william dan selena "kalau devan harus melindungi elga, nanti yang lindungi devan siapa? " Tanya bocah kecil saat itu. Tetapi perkataan devan kecil hanya di anggap remeh oleh kedua suami istri itu. Dan seandainya di Jawab, jawabannya pasti selalu sama "kamu anak pertama, kamu sebagai kakak harus melindungi adikmu dan dirimu sendiri. Kalau bukan kamu siapa? Jangan pernah mengeluh dan egois devan!! " Itulah perkataan yang selalu devan dengar dari kecil hingga beranjak dewasa.

~Apakah seorang kakak tidak perlu untuk mendapatkan perlindungan dari orang lain? Apakah seorang kakak harus terus melindungi adiknya? Apakah seorang kakak harus bertanggung jawab atas kesalahan yang adiknya buat? Apakah.... Harus sekuat itu untuk menjadi kakak? ~

STALKER OBSESSION (TUNDA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang