{49}

759 53 5
                                    

Happy Reading
.

.

.

Jinan yang tadi sempat kabur, kini di bawa kembali oleh devan menuju pulang ke rumah. Pastinya dengan paksaan, karna pemuda manis itu terus merengek, menolak untuk pulang.

Tubuhnya yang ringan dapat di gendong dengan mudah oleh devan, pemuda manis itu memberontak kecil walaupun lemah dengan,keadaan tubuh yang kacau.

Flashback on

"LO APAAN ANJING, ITU OBAT APA BANGSAT?? LO KASIH GUE OBAT APA??!! " Teriak jinan panik karna obat itu berhasil ia telan.

"Menurut lo? Liat aja nanti, apa yang bakalan lo rasain" Ujarnya seraya menyeringai.

Jinan menggigit kuat bibirnya,lalu saat devan akan bangkit ia langsung mencengkram kuat kerah leher baju pemuda itu"MAKSUD LO APA?? LO KASIH GUE APA?!! "Bentaknya tepat di depan wajah devan.

" Lo bakalan tau sendiri jinan. " Ucapnya datar lalu mengendong tubuh jinan, dan meletakannnya di atas pundak.

"Turunin gue!! Turunin! " Sentak jinan "jangan berontak, nanti lo jatuh" Jawab pemuda yang sedang mengendongnya.

"Bangsat turunin gue anjing! " Teriaknya lagi tapi tidak di gubris oleh sang empu. Awalnya jinan tidak merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya, tapi lama kelamaan rasa lemas mulai mengelumuni tubuhnya.

"... T-turuninn, gue.... " Mendengar suara halus yang keluar dari mulut jinan, devan tersenyum puas "kenapa nan? " Titahnya seraya mempercepat langkah.

" badan gue...tturunin gue anjing!!! " Jinan merasakan jatungnya berdetak kencang dan keringat mulai bercucuran di dahinya. Padahal udara sekarang sedang dingin, di tambah lagi dengan hujan yang akan segera datang.

"Sabar, sebentar lagi kita sampai jinan"

Kepalanya sakit, tubuhnya juga terasa kehilangan tenaga. Tangannya yang lemah memukul pelan punggung tegap devan, dengan mulut yang tak berhenti mengerutu.

"Turunin... Turunin gguee.. "

"Gue gak mau balik ke sana... "

Seperti itulah kata-kata yang terus keluar dari mulut Jinan, jarak yang harus mereka tempuh lumayan jauh. Tetapi walaupun begitu, devan yang sudah lama tinggal di sana pastinya sangat ingat mana jalan yang harus ia lewati.

"Hahaha " Kekeh devan mengejek jinan, yang semakin kehilangan tenaganya.

Flashback off

Selang beberapa menit, akhirnya tempat yang sejak tadi ia tuju sampai. Pemuda itu membuka pagar besi yang tidak terkunci dan berjalan, membawa masuk pemuda yang berada di pegangannya ke dalam rumah.

Tubuh jinan ia bawa masuk ke dalam ruangan gelap tanpa cahaya, bukan kamar melainkan ruangan yang di dalamnya tidak terdapat apa apa. Hanya ada sebuah rantai pendek yang tergeletak di lantai.

Brugh!

"Aarrghh.... " Sesampainya di sana Devan tanpa belas kasihan langsung menjatuhkan tubuh jinan ke lantai, yang alhasil membuat pemuda manis itu menggerang kesakitan. Mata sayunya menatap lemah sebuah cahaya yang terpancar dari pintu, dan berusaha untuk mendekatinya.

STALKER OBSESSION (TUNDA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang