{36}

1.3K 91 7
                                    

Happy Reading
.

.

.

Devan kini sedang berada di ruang tamu, bersantai santai sendiri. Di depannya terdapat 1 botol alkohol dan sebuah rokok yang mengapit di antara jari tengah dan telunjuk-nya.

Menurutnya Rokok dan alkohol adalah salah satu pelarian terbaik saat ia sedang dalam masalah. Entah kenapa seharian ini kepalanya sangat pusing, mungkin karna jinan yang selalu memancing amarahnya.

Dring... Dring...

Aktivitas-nya pun tertunda saat suara dering handphonenya, dengan cepat ia mengambil handphone yang berada di atas meja lalu,melihat siapa orang yang menelponnya tengah malam begini.

"Daddy? " Lirih devan rendah, saat melihat nama william-daddynya menelpon.

"Halo dad,ada apa?" Ucapnya malas saat panggilan itu tersambung.

"Devan, daddy mau nanya kenapa kamu pecat sarah, tyan dan ansen? "Tanya william.

"did they really tell daddy? "(Mereka beneran bilang ke daddy?)

"Yes, what other reasons do you want to make? (Iya, alasan apalagi yang ingin kamu buat? )"

"Mereka semua kerjanya gak becus dad, makanya aku pecat! "Jawab devan kesal.

"Bukan mereka yang gak becus, tapi kamu yang aneh. Selama mereka kerja sama daddy, sekali pun gak pernah mereka buat kesalahan, Pasti permintaan kamu tidak masuk akal kan sampai mereka tidak bisa melakukannya? "Protes william saat mendengar penuturan anak laki lakinya.

"What? Aku cuma suruh mereka jaga jinan? Aku suruh dia buat kasih jinan makan, apanya yang gak masuk akal, itu perintah mudah yang bisa di lakuin semua orang....emang mereka aja yang gak becus, kerjaannya malas malasan" devan yang mendengar membantah semua tuduhan william,ia beranjak dari sofa berusaha menstabilkan amarahnya. ia tidak Terima saat william berkata seperti itu.

"Terserah daddy gak peduli,terus sekarang gimana kondisi teman kamu itu? "

"He's not fine... Tadi sore aku nemuin dia pingsan di kamar mandi, his head was injured"

"Oh, it was his punishment from God"

"it wasn't a punishment, but an accident" Sangkalnya dingin dan tak Terima.

"Dia sudah liat berita yang beredar? "Tanya william penasaran.

"Sudah"

"Apa yang dia lakukan saat melihatnya? "

"Dia nangis histeris, dia bilang kenapa aku hancurin hidup dia. Sebenarnya devan kasihan ngelihatnya apalagi sekarang dia jarang ngomong, bahkan hampir gak pernah kalau gak aku pancing. he's sick dad... "Suara devan yang tadinya dingin berubah jadi nada khawatir, ia melirik sekilas pintu kamar.

" Itu masalah kamu devan, kamu yang melakukannya jadi kamulah yang nanti harus tanggung jawab jika dia sampai gila.... Tapi itu memang pantas buat dia, elga juga merasakan itu dulu"devan hanya bergumam, lalu kembali berbicara.

STALKER OBSESSION (TUNDA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang