Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll*
Berasal dari kehaluan saya*
Real dari pemikiran saya juga*
Happy reading😊
*
*Andre tidak sabar dengan istrinya yang terus aja berkaca. Padahal menurut dia, istrinya itu selalu cantik walaupun tidak berdandan.
"Woi ayooo udah ditunggu keluarga tuh!", Teriak Andre di depan pintu.
"Iya bentar. Gak sabar amat. Kan udah gue suruh duluan aja" jawab Rahma dengan santainya.
"Tadinya gue udah sampek disana..."
"Terus ngapain balik lagi?? Ada yang ketinggalan??" Potong Rahma
"Iyaaa" gereget Andre.
"Makanya jangan buru-buru,emang apa yang ketinggalan?"
"Lo!!!" Teriak Andre yang udah gak sabar dengan Rahma yang gak juga peka.
"Kok gue?" Rahma masih menjawab dengan santai dan berjalan mendekati Andre
"Tadi disana gue udah mau duduk, terus gak dibulehin sama papa gue gara-gara datang sendiri"
"Sukurin" Rahma meninggalkan Andre yang masih berada di pintu hotel
"Buset dah tu cewek satu bukannya nunggu suaminya malah ninggalin. " gerutu Andre
Kini mereka sampai di mana keluarga makan bersama. Disana terlihat suasana bahagia. Mereka membicarakan tentang tempat tinggal Andre dan Rahma. Mereka ingin anaknya tinggal di rumahnya, namun Andre kekeh untuk meminta tinggal di rumah baru. Sedangkan Rahma hanya menuruti suaminya itu.
Setelah acara makan bersama,mereka pulang di rumah masing-masing. Sedangkan Andre dan Rahma mampir mall untuk belanja bulanan. Mereka membeli sayur, makanan instan ,minuman dan buah-buahan. Dan darimana uang yang digunakan untuk membayar belanjaan??tentu saja dari black card Andre yang diberikan Alvi ayahnya.
Sepulang belanja mereka memasuki rumah berwarna biru laut itu yang dipenuhi berbagai tanaman bunga,karena Rahma yang menyukai tanaman bunga. Mereka memasuki rumah dan duduk di sofa.
"Ndre gue mau ke dapur dulu ya" ucap Rahma pada Andre yang sedang rebahan di sofa.
"Mau ngapain, lo laper?,tadi kan udah makan di hotel?" Tanya Andre beruntun.
"Gue mau nata belanjaan di kulkas"
"Gue bantu" Andre beranjak dari duduknya.
"Terserah!" Jawab Rahma singkat.
Mereka berjalan ke dapur dan membuka kulkas yang terlihat masih baru dan kosong. Mengambil sayuran dan diletakkan di kulkas dan paling bawah. Minuman di pintu kulkas. Buah-buah an di atas sayur. Dan terakhi makanan instan di taruh paling atas.
Setelah mengisi kulkas. Mereka berjalan mengambil koper dan menata baju di lemari dalam kamar mereka. Mereka satu kamar? Ya mereka satu kamar. Sebenarnya, Rahma tindak ingin satu kamar dengan Andre, tapi kamar tamu tertutup dalam keadaan terkunci dan membuat Rahma terpaksa satu kamar dengan suaminya.
"Ndre lo gak ada niatan buat bantu gue nata baju gitu?" Tanya Rahma yang sedang melipat baju pada Andre yang sedang duduk di ranjang memainkan handphone nya.
"Gue gak bisa lipat baju,ntar kalo gue bantu lo yang ada malah ngrepotin" jawab Andre yang masih fokus pada handphonenya.
"Bener juga sih,ya udah deh" pasrah Rahma.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fated Foes (END & Sudah Terbit)
Teen Fiction"Kenapa sih harus lo yang dijodohin sama gue?"dengus Rahma setelah melihat keadaan yang mungkin keluarganya tidak mendengar keluhannya. "Udah lo nurut sama orang tua kita aja, mungkin ini udah jalannya buat kita" Andre memiringkan bibirnya. Dalam ha...