Bab 13

3.2K 148 2
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll

*

Berasal dari kehaluan saya

*

Real dari pemikiran saya juga

*

Happy reading😊


Setelah Blacklion kabur, Laksamoge kembali ke markaz mereka. Sebenarnya tadi mereka kaget dan akan kabur seperti Blaclion,tapi karena Ridho mencegah mereka dan memberitahu suara sirine tadi berasal dari ponselnya mereka pun lega dan kembali ke markaz untuk mengobati luka-lukanya.

"Dasar Ridho tolol!! Bisa-bisanya masang alarm bunyinya sirine" ujar Rangga yang sedang mengobati mata kananya yang terkena tonjok salah satu anggota Blacklion.

"Bikin jantung kita gak aman tau gak" lanjut Arkan

"Tapi berkat gue Blacklion kabur kan?" Ujar Ridho santai dan tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"Iya dah serah luu" jawab Rangga menahan emosinya.

"Ngomong- ngomong itu alarm apaan sih jam segitu" tanya heran Arkan karena alarm Ridho berbunyi puku 11 malam.

"Alarm makam malam gue" jawab asal Ridho.

"Makan malam kok jam 11" ujar Arkan.

"Terserah gue lah" ucap Ridho.

Sedangkan Andre, Robi dan anggota lainnya hanya melihat kelakuan ketiga anggotanya bicara gak jelas. Mereka saling mengobati satu sama lain.

"Gue balik duluan" ujar Andre setelah mengobati bibirnya dan memekai jaketnya.

"Iya hati-hati" jawab Robi.

"Iya deh percaya yang udah punya bini" celetuk Ridho.

"Emang lu jomblo!!!" sarkas Andre yang sedang menaiki motornya.

"Gue mah jomblo terhormat" ucap Ridho pede.

"Pede banget lu. Jomblo ya jomblo aja kalee gak usah kasih terhormatnya" Robi menjitak kepala Ridho lumayan keras

"Aduh sakit bego" Ridho mengusap-usap kepalanya yang terasa agak nyeri.

"Bodo amat" jawab Robi meninggalkan Ridho

Sesampai di rumah, Andre mengetuk pintu berulang-ulang namun juga belum dibukakan oleh Rahma.

Tok tok tok

Udah kelima kalinya Andre mengetuk pintu. Namun lagi-lagi belum juga dibukakan pintunya. Andre berniat untuk mendobrak pintu.

"Oke hitungan ketiga gue bakal dobrak pintu ini"

1....
2....
3....

"Aduuhh" Rahma merintih kesakitan karena kejedot pintu yang Andre dobrak namun bebarengan dengan Rahma membuka pintu.

"Apa apaan sih lo" Rahma mengusap-usap keningnya karena sakit

"Maaf. Lagian gue ketuk pintunya sampek 50 kali gak dibukain juga" ujar Andre merasa bersalah.

"Gue gak denger" kesal Rahma.

"Mana liat jidat lo" Andre mencoba lihat kening Rahma.

"Gak usah" Rahma menghempas kasar Andre.

The Fated Foes (END & Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang