Bab 11

3.4K 143 2
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll

*
Berasal dari kehaluan saya

*
Real dari pemikiran saya juga

*
Happy reading😊
*

"Aduh gimana ni,masa gue minta tolong Andre sih. Gue kan malu"gumam Rahma.

Rahma masih malu kalua rambut panjang dan lurusnya terlihat oleh suaminya. Tapi suatu saat nanti Andre juga pasti melihatnya. Ia pun pasrah dan meminta tolong Andre untuk membukakan gamisnya yang terlilit rambutnya.

"Ndre" teriak Rahma dari kamar.

"Apa" jawab Andre dari ruang tamu yang sedang fokus menonton tv.

"Tolongin gue dong"ucap Rahma memohon.

Andre berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Ia membuka pintu, namun pintu kamarnya terkunci.

"Buka pintunya" pinta Andre dari balik pintu kamar.

"Iya bentar. Tapi gue malu Ndre. Rambut gue kelihatan" ujar Rahma dari dalam.

"Gapapa kali. Toh gue suami lo. Suatu saat juga gue bakalan liat" jawab Andre.

"Tapi lo jangan ejek gue ya"ujar Rahma karena takut jika Andre tidak menyukai rambutnya.

"Iya"jawab Andre santai.

Rahma membukakan pintu kamarnya. Ia gugup karena pertama kalinya ia memperlihatkan mahkotanya kepada lawan jenis. Ia menduduk karena malu.
Berbeda dengan Andre. Ia tersenyum karena melihat istrinya gugup dan terlihat cantik dengan rambut yang dikucir satu di belakang.

"Bantu apa?" tanya Andre kepada Rahma yang masih menunduk karena malu.

"ini. Bukain" Rahma mengganti posisi membelakangi Abdre dan menunjuk lesreting belakang pada gamisnya.

"Kok bisa gini sih" Andre melihat ke arah yang Rahma tunjuk.

Andre mencoba melepas rambut Rahma yang terlilit sleting itu,namun rambut Rahma tetap terjambak.

"Pelan Ndre sakit tau"menahan sakitnya.

"Iya maaf"

Akhirnya Andre berhasil membuka gamis yang di pakai Rahma. Terpampang punggung putih mulus milik Rahma. Ia menelan salavinanya susah karena menahan nafsunya.

"Dah" ujar Andre.

"Makasih"

Rahma lari menuju kamar mandi karena malu dan lupa membawa baju ganti. Di dalam kamar mandi ia mondar-mandir kebingungan. Kedua kalinya ia harus meminta bantuan Andre untuk membawakan baju gantinya. Mau memakai gamis yang ia pakai,namun sudah di letakkan ke dalam keranjang pakaian kotor.

Akhirnya dengan terpaksa,ia meminta bantuan kepada Andre . Andre memberikan pakaian yang diminta Rahma. Namun Andre salah mengambil pakaian. Ia malah mengambil daster berlengan pendek warna merah yang belum pernah Rahma pakai. Dengan terpaksa Rahma harus memakainya.

Rahma keluar dari kamar mandi dengan dasternya dan rambut yang masih terkuncir. Andre yang sedah duduk dan bersandar di kepala ranjanngya melihat Rahma memakai daster pun di buat kagum yang kedua kalinya dalam satu waktu. Lagi-lagi ia harus menahan gairahnya. Ia melihat Rahma tajam tanpa berkedip.

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu" tanya Rahma heran dan mencoba menetralkan perasaan gugupnya.

"Hah..eh..lo bagus kalo pakai baju begituan"ucap Andre yang berhasil membuat pipi Rahma merah.

"Gue malu tau pakek beginian. Lo sih ngambil pakaian buat gue yang kayak gini" celetuk Rahma seraya duduk di samping Andre.

"Gini terus aja kalo di rumah. Gue suka" ujar Andre lirih dan membuat bulu kuduk Rahma berdiri.

"Jijik gue denger lo ngomong gitu"

Rahma ambil posisi tidur dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Andre pun menyusul Rahma untuk tidur di sampingnya.

"Sssuuutt" bisik Andre dan berhasil membuat Rahma kesal.

"Apaan sih jangan ganggu gue deh. Gue mau tidur" ujar Rahma kesal dengan kedua tangan di tekuk di bawah kepala. Tidur menyamping memunggungi Andre.

"Kita kan udah suami istri kan Ma.." ucap Andre terpotong karena Rahma sudah menyahutinya.

Malam ini Andre tergoda dengan penampilan istrinya itu. Cowok mana coba yang gak tergoda dengan cewek yang memakai daster. Apalagi itu istrinya. Sebagai cowok normal, Andre kepancing dengan penampilan Rahma malam ini. Walaupun tidak terlalu terbuka, namun tidak biasanya ia memakai daster.

"Terus kenapa!" Potong Rahma.

"Boleh dong kalo gue minta itu" ucap Andre lirih di telinga Rahma.

"Apa sih gak usah aneh-aneh deh. Gue capek. Gue mau tidur!!"

Ya benar saja. Siangnya ia kuliah dan malamnya ia pergi ke acara pasar malam. Ia belum tidur siang dan malam ini ia ingin tidur dengan tenang. Namun suami sekaligus musuhnya itu malah mengganggunya dan berhasil membuat Rahma kesal.

Mendengar jawaban dari Rahma yang terdengar kesal dan amarah yang sudah di ujung tanduk, Andre memilih merebahkan dirinya dan tidur.

~~~~~~~

Paginya Andre bangun dan melihat di sampingnya sudah tidak ada siapa-siapa. Ia bangun lalu mandi. Setelah mandi, Andre memakai kolor hitam dan kaos merah hati. Ia berjalan menuju dapur dan tidak melihat sosok perempuan yang ia cari. Siapa lagi kalau bukan Rahma.

Andre berjalan menuju ruang tamu dan dilihatnya ruangan itu sepi,rapi dan bersih. Lalu ia keluar dan mendapati Rahma sedang menyiram tanamannya dengan memakai pakaian santai. Ia memakai celana panjang yang agak longgar berwarna coksu,kaos polos hitam dan jilbab sport hitam. Ia terlihat simpel namun tetap cantik di mata Andre.

"Lagi ngapain lo?" tanya Andre duduk di kursi depan rumah.

"Lagi macul" jawab Rahma asal.

"Mana paculnya? Gak ada tuh" ujar Andre ingin membuat Rahma kesal.

"Masih pagi gak usah bikin darah gue tinggi deh" ujar Rahma masih santai sembari menyiram tanamannya.

Andre terkekeh melihat Rahma yang agak kesal. Setiap ia marah pasti ekspresinya begitu menggemaskan di matanya.

Rahma melihat-lihat tanamannya yang sudah mulai bermekaran. Dan mencabuti daun-daun yang menguning karena takut merambat ke seluruh bagian tanaman dan membuat layu.

"Lo udah makan?" tanya Rahma karena melihat Andre kelihatan seperti orang kelaparan.

"Belum" jawab Andre datar.

"Sono makan!" Pinta Rahma.

"Lo udah makan?" Tanya Andre balik.

"Belum" nawab Rahma sembari membuang daun-daun yang ia petik tadi.

"Yaudah makan bareng aja" ucap Andre.

"Lo duluan aja. Gue mau nyapu halaman sini dulu"

"Gue tungguin"

"Serah lo aja lah"

Rahma mengambil sapu lidi dan mulai menyapu halaman depan rumah.

Setelah Rahma menyapu, Andre mengajak Rahma untuk makan. Andre benar -benar menunggu Rahma selesai menyapu dan mengajak Rahma untuk makan bersama.

Penasaran dengan cerita selanjutnya?

*
Stay tune terus akun saya kawaan

*

Jangan sampai terlewatkan part selanjutnya

*

Jangan lupa follow akun saya

The Fated Foes (END & Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang