Bab 18

2.9K 137 1
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll

*

Berasal dari kehaluan saya

*

Real dari pemikiran saya juga

*

Happy reading😊


Hari ini Rahma tidak ada jadwal kuliah. Ia menghubungi ketiga sahabatnya untuk bertemu di caffe melati untuk menceritakan masalahnya sesuai dengan janji tadi malam.

"Lo kenapa Ma?lo habis nangis?" Tanya Lina pada Rahma. Ia tak tahu jika semalam Rahma habis nangis,karena tidak gabung vidio call grup. Mei sudah berulang mencoba memanggil Lina,namun nomornya tidak aktif.

"Lagi ada masalah sama Andre" jawab Kina.

"Sok tau lo" ujar Lina.

"Emang tau. Mei juga udah tau"ucap Kina.

"Terus cuma gue doang yang belum tau? Kok gak ceita sama gue? Kalian jahat banget gak nganggep gue" ucap Lina sedih.

"Gue udah manggil lo ya tadi malem. Tapi lo gak aktif" ucap Mei tak terima.

"Tadi malem gue udah tidur hehhe" jawab Lina dengan kekehan.

"Udah diem lo pada. Mau dengerin gue cerita gak?" Ucap Rahma kesal dan ketiga sahabatnya menatap Rahma dengan serius.

"Jadi, waktu kita ke taman kemarin,gue kan ketemu sama Kak Husein kan?" Ucap Rahma dan diangguki Mei dan Kina. Berbeda dengan Lina,ia tidak tahu menahu tentang kejadian itu karena ia tidak ikut ke taman mengerjakan tugas cinematik seperti ketiga sahabatnya. Jelas saja, ia berbeda jurusan dan kala itu, Lina sedang ada jadwal matkul.

"Kalian ke taman gak ngajal gue?" Tanya Lina.

"Lo ada matkul kemarin kalo lupa" jawab ketus Kina.

"Kita juga ngerjain tugas kesananya" ujar Mei. Lina mendengar jawaban itu hanya ber-oh ria.

"Mau dengerin gue cerita gak sih. Jangan di potong dong kalo gue lagi cerita" ucap Rahma kesal.

"Maaf" ucap ketiga sahabatnya bersamaan dan menunjukkan wajah menyesal.

Rahma pun melanjutkan ceritanya panjang lebar. Ia bercerita tentang foto yang ditunjukkan oleh suaminya padanya. Dan membuat Andre salah paham. Belum sempat Rahma menjelaskan pada Andre, suaminya itu sudah emosi dan tidak mau mendengarkan penjelasan darinya.

Setelah mendengar penjelasan dari Rahma,ketiga sahabatnya itu pun ikut prihatin. Dan berencana membantu Rahma agar masalahnya cepat selesai.

"Gue bantu jelasin aja gimana?" Saran Kina pada Rahma.

"Iya biar kita yang jelasin itu sama suami lo" ucap Mei setuju.

"Jangan. Nanti Andre pasti mikirnya kalo kalian cuma ngarang cerita" cegah Rahma.

"Lo gak ngomong aja kalo sebenarnya ada gue sama Kina. Cuma kita lagi beli minum waktu itu" ujar Mei.

"Gak sempet. Andre udah marah terus pergi gitu aja" ucap Rahma dengan nada sedih.

"Menurut gue sih. Lo nunggu emosi Andre reda. Nanti kalo dia pulang,lo cerita aja semuanya" kali ini Lina yang membuka suara.

"Bener tuh kata Lina" ujar Mei setuju

"Ada benernya juga saran lo. Tumben lo pinter" ucap Kina sedikit mengejek.

"Oke deh gue coba" ujar Rahma.

~~~~~~~

Disisi lain, Andre sedang di markaz Laksamoge. Sudah dua hari ini Andre menginap di markaz. Setiap ada masalah,Andre memang selalu tidur di markaz. Wajah ketua Laksamoge yang tak lain Andre, terlihat lesu dan terus memarahi anggotanya tidak jelas. Entah berisik, markas berantakan, padahal itu sudah terbiasa terjadi.
Andre duduk di ruangan khusus anggota inti yang berada di lantai 2 markas Laksamoge. Ia menyandarkan pundaknya dengan memejamkan kedua matanya menahan rasa kesedihan yang ia pendam.

"Lo gak ada niatan dengerin penjelasan dari bini lo?" Tanya Arkan. Ia tak tega melihat Andre seperti orang sedang frustasi.

"Di foto udah jelas kalo dia selingkuh" ujar Andre seraya mengusap wajahnya kasar.

"Gue kemarin tanya sama sahabat Rahma. Dia bilang kalo saat itu mereka juga ada di sana. Cuma mereka lagi beli minum. Dia juga bilang kalo itu cuma salah paham. Lo gak mau memperbaiki hubungan lo?" Ujar Robi menjelaskan kepada Andre.

Flashback on

Kemarin Robi mencari sahabat Rahma karena ingin mencari kebenaran foto yang Andre perlihatkan. Kebetulan, Robi melihat Rahma sedang di caffe bersama ketiga sahabatnya. Mungkin Rahma sedang bercerita kepada sahabat-sahabatnya.

Robi menunggu mereka sampai selesai. Ia berniat menemui salah satu dari mereka, dan benarr. Robi menemui Mei saat Mei sudah sampai di rumah.

"Tunggu" teriak Robi. Ia turun dari motor dan mendekati Mei.

"Siapa lo? Jangan macem-macem ya!!" Bentak Mei karena tidak mengenal Robi.

"Gue bukan orang jahat" ucap Robi.

"To the point" ujar Mei karena tak mau bertele-tele.

"Gue temen Andre" ujar Robi singkat.

"Terus" sewot Mei.

"Boleh gue tanya tentang ini?" Robi memperlihatkan foto Rahma yang sedang mencekal lengan laki-laki itu kepada Mei. Ia bisa mendapat foto itu karena meminta kepada Andre."Gue gak ada niatan selain bantu temeb gue. Dia kayak orang stress saat ini" ucap Robi.

"Kok lo punya foto itu?" Tanya Mei bingung.

"Jawab aja pertanyaan gue"

"Itu salah paham" jawab Mei.

"Terus?" Tanya Robi dan berharap orang yang di depannya akan menjawab dengan menceritakan kejadian yang sebebarnya.

"Lo mau gue cerita kejadian sebenarnya?" Tanya Mei dan diangguki orang yang di depannya saat ini. "Masuk dulu aja. Gak enak diliatin tetangga" tawar Mei.

"Oke"

Akhirnya mereka masuk ke rumah mewah milik Mei. Mei mepersilahkan Robi untuk duduk di ruang tamu dan menceritakan tentang asal-usul Rahma di taman itu, ketemu Husein,dan sampai Rahma tak sengaja mencekal lengan Husein.

Flashback off

Mendengar cerita Robi, Andre hanya diam. Ia harus menetralkan emosinya terlebih dahulu sebelum pulang dan meminta maaf karena kesalah pahamannnya.

Jangan sampai terlewatkan part selanjutnya

*
Jangan lupa follow akun saya

The Fated Foes (END & Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang