Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll
*
Berasal dari kehaluan saya*
Real dari pemikiran saya juga*
Happy reading😊
*
*Rahma di dalam kamar mandi gelisah ia takut nanti diminta tugasnya menjadi seorang istri. Ia belum siap kalo disuruh melakukan itu. Ia bolak balik dan menggigit jari telunjuknya.
"Aduh gimana ni gue belum siap,apalagikan kita gak saling cinta, aduh takutt" gumam Rahma di dalam kamar mandi.
Sedangkan di kamar Andre sednag memainkan ponselnya sambil menungu Rahma mandi.
"Buset dah istri gue mandinya lama amat" gumam Andre dan meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidur.Andre berjalan menuju kamar mandi.
Tok tok tok
"Woii lama amat sih mandinya?" Teriak Andre di depan pintu kamar mandi
"Iy..iyaa bentar bawel amat" jawab Rahma dari dalam kamar mandi.
Tidak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka,Rahma mendapati Andre di depannya.
"Ngapain lo berdiri disini" tanya Rahma mengangkat satu alis miliknya.
"Nungguin lo!! Ngapain aja sih 1 jam di kamar mandi??"tanya Andre heran.
"Mandi lah. Gue juga gak nyuruh buat ditungguin"
Rahma duduk di kasur dengan gugup. Andre duduk di dekatnya. Ia melihat Rahma yang gugup.
"Ngapain lo deket-deket gue" tanya Rahma jutek
"Kan kita udah suami istri,ya gak salah dong"jawab Andre.
"Iya tapi kan pernikahan kita bukan karena cinta,melainkan perjodohan ortu kita"
"Tapi gue kan..."
Rahma memotong perkataan Andre karena takut dia akan berbuat macam-macam.
"Udah lah gue capek mau tidur" Rahma berbaring dan mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya."Lo gak mau lepas hijab lo Ma?" Tanya Andre duduk di samping Rahma.
"Gue belum siap Ndre,maaf yaa" ia memunggungi Andre.
"Iya gak papa gue ngerti kok" ujar Andre yang memahami Rahma
"Makasih ya udah ngertiin gue" Rahma berbalik melihat Andre yang sedang melihat dirinya.
Rahma mengambil guling untuk menjadikan batas antara mereka.
"Ini guling buat pembatas, jangan sampek lo melewati batas ini okee!!" Ujar Rahma
"Gak!" jawab Andre dengan dingin.
"Kok gak?" Rahma mengangkat satu alisnya.
"Gue gak mau ada pembatas antara kita"
Andre mengambil guling dan di lempas asal."Apaan sih lo gak jelas banget deh. Awas aja lo macem-macem sama gue"
"Cuma satu macem aja kok" jawab Andre dan mendekati Rahma.
"Gue tampol lo Ndre" ancam Rahma.
"Emang berani?" Tanya Andre.
Andre semakin mendekatkan dirinya. Kini jarak mereka sangat dekat. Hanya berjarak 5 cm. Andre sangat gemas dengan wajah Rahma yang gugup.
"Berani lah" ujar Rahma.
Rahma menendang badan Andre kuat. Sehingga Andre terjatuh dari ranjangnya. Ternyata istrinya itu sangat nekat. Liat aja masaa suaminya sendiri di tendang gitu aja sampai terjatuh.
"Lo..! Awas aja lo gue bales perbuatan lo" kesal Andre .
Karena terbiasa berantem, Andre tidak merasa kesakitan sedikitpun. Andre lalu tidur di samping Rahma.
"Bodo amat"
Rahma tidak merasa takut dengan ancaman Andre. Ia tidur dan mengabaikan Andre kesal sendiri.
Andai mereka tidak di hotel dan memiliki rumah sendiri, Rahma akan meminta untuk pisah kamar. Ia tidak mau tidur satu ranjang dengan cowok yang sangat ia benci itu.
Malam menjadi sunyi. Kini pasangan suami istri yang baru saja menikah terlelap dalam tidurnya. Hanya terdengar suara jam dinding berputar. Tak ada angin yang berhembus, namun dingin menyelimuti tubuh kekar milik Andre. Karena suhu AC yang di setel terlalu dingin. Ia malas untuk beranjak mengambil remot AC. Ia bangun karena dinginnya semakin menjadi-jadi.
"Dingin banget sih" gumam Andre dengan mata yang masih tertutup dan kedua tangan mencari selimut.
Tak menemukan selimut akhirnya ia membuka matanya untuk mencari selimut. Didapatinya selimut itu telah melilit di tubuh Rahma. Ia mencoba membangunkan Rahma pelan.
"Ma bangun dong,bagi selimutnya dong, dingin banget nih"
Namun Rahma tak bergerak sedikitpun.
"Woi banguuunn" Andre menggoyangkan badan Rahma.
"Iissh apaansih Dre ganggu orang tidur aja" jawab Rahma dengan mata tertutup.
"Selimutnya itu bagi-bagi dong, dingin nih" ujar Andre yang memeluk tubuhnya sendiri.
"Ogah" tolak Rahma mentah-mentah.
"Jangan pelit lo sama suami sendiri, dosa tau"
Mendengar ucapan Andre,akhirnya Rahma melepas lilitian selimut dari tubuhnya dan memberikannya kepada Andre untuk berbagi. Bukannya mengaalah. Namun, mendengar kata dosa Rahma nyalinya menjadi menciut.
"Niihh. Bawel amat jadi cowo" ujar Rahma dengan kesal.
Ia melepas selimut yang melikiti tubuhnya dan berbagi dengan Andre. Karena pagi masih lama. Mereka pun melanjutkan tidurnya dengan satu selimut yang menutupi tubuh mereka.
~~~~~
Keesokan harinya,keluarga Andre dan Rahma berkumpul untuk makan bersama. Mereka bercanda gurau membicarakan rencana anak mereka kedepannya.
"Ngomong-ngomong mereka kok belum datang ya?" Tanya Kevin.
"Biasalah Vin namanya juga pasutri baru. Kayak gak tau aja lo" jawab Alvi menahan tawa.
"Jangan-jangan mereka belum bangun" tebak Kevin.
"Gak mungkin lah Pa. Mereka tadi kan sholat subuh juga" jawab Liora
"Bisa aja kan mereka tidur lagi,melanjutkan aksinya,xixixix" kekeh Kevin.
"Papa ih" Liora menepuk bahu Kevin pelan.
Setelah beberapa menit mereka menunggu, akhirnya Andre datang seorang diri.
"Loh Dre mana istri kamu?" Tanya Rita
"Biasa lah cewe kalo dandan lama" jawab Andre dengan santai.
"Kenapa gak ditungguin?" Tanya Rita lagi.
"Males" singkat Andre dan menarik kursi dekat Alvi untuk didudukinya.
"Mau jemput istri kamu atau gak usah duduk sebelum dia datang!" Alvi menahan kursi Andre sebelum diduduki.
"Ya udah iya Andre jemput" jawab Andre dengan kesal.
Melihat tingkah Andre, Liora dan Kevin hanya tatap-tatapan tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia bingung dengan sikap Andre yang seperti tidak peduli dengan anaknya.
Alvi dan Rita yang tidak enak dengan sikap Andre mereka meminta maaf kepada Liora dan Kevin.
"Maafin Andre ya Vin,Ra" ujar Rita
"Iya gapapa namanya juga cowok pasti gak sabar nunggu cewek dandan. Apalagi mereka baru aja menikah" jawab Liora dengan tenang.
Penasaran dengan cerita selanjutnya?
*
Stay tune terus akun saya kawaan
*
Jangan sampai terlewatkan part selanjutnya
*
Jangan lupa follow akun saya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fated Foes (END & Sudah Terbit)
Teen Fiction"Kenapa sih harus lo yang dijodohin sama gue?"dengus Rahma setelah melihat keadaan yang mungkin keluarganya tidak mendengar keluhannya. "Udah lo nurut sama orang tua kita aja, mungkin ini udah jalannya buat kita" Andre memiringkan bibirnya. Dalam ha...