Bab 40

3.4K 100 3
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll
*

Berasal dari kehaluan saya
*
Real dari pemikiran saya juga

*
Happy reading😊

Setelah mengantarkan Rahma, Andre melajukan motornya menuju markas. Sesampai disana ia disambut anggotanya dengan gembira.

"Halo bos" sapa salah satu anggotanya. Andre menjawab dengan mengangkat satu tangannya. Ia berjalan ke ruangan biasanya. Ia meminta Robi untuk mengumpulkan anak-anak. Karena dirinya akan menyampaikan informasi penting. Setelah mereka kumpul, Andre menyampaikan hal itu.

"Karena semuanya sudah kumpul, gue sebagai pemimpin akan menyampaikan hal penting" ucap Andre terjeda. Semua anggotanya mendengarkan Andre dengan seksama. Tak ada satu orang pun yang mengeluarkan suara.

"Kita bakal damai sama Blacklion dan bakalan jadi satu" lanjut Andre.

"Lo serius bos?" Tanya Rangga.

"Gue serius. Gak ada acara tawuran lagi. Balapan boleh tapi gak pake kekerasan" ujar Andre lagi.

"Kenapa harus jadi satu?" Tanya Arkan.

"Kita punya misi penting. Degan kita gabung, kekuatan kita jadi semakin kuat. Dan gue juga gak mau punya musuh." jawab Andre.

"Misi apa?" Tanya Arkan lagi.

"Cari tahu siapa pembunuh Gilang?" Ucap Rangga menerka dan diangguki Andre.

"Feeling gue mengatakan Venus yang ngeroyok Gilang sampek mati. Secara Gilang dan Arya kan gak pernah akur tuh" ucap Arkan.

"Gue juga mikir gitu" ucapan Robi disetujui Andre. Karena ia juga pernah berfikir sama seperti Arkan.

Ting

Andre mendapat notifikasi pesan dari seseorang yang spesial baginya. Ia segera membuka pesan tersebut dan membalasnya. Setelah membalas pesan, ia berdiri dan mengambil jaketnya.

"Kemana lo?" Tanya Robi saat melihat Andre ingin pergi. Padahal baru juga datang,sudah pergi aja.

"Jemput kesayangan" jawab Andre sambil mengangkat satu alisnya untuk menggoda Robi. Lebih tepatnya mengejek kejombloan Robi. Lalu pergi keluar ruangan tersebut.

"Pamer" gumam Robi.

Setelah menjempt Rahma, Andre dan Rahma segera pulang. Sebenarnya Rahma ingin main-main dulu karena bosen dirumah, namun Andre tidak mengizinkan dengan alasan takut kecapean. Padahal dirinya kan cuma mau main sebentar,posessif emang suaminya itu.

Akhirnya Rahma mengalah dan saat ini ia sedang duduk menonton televisi. Ia menunggu Andre menyiapkan makanan yang tadi mereka beli di salah satu warung kulineran. Tiba-tiba bel rumah berbunyi. Rahma beranjak menuju pintu rumah.

"Halo" sapa orang itu saat Rahma membukakan pintu.

"Hai" jawab Rahma kaku.

"Loh kak Arya kok tahu kalo aku pindah sini?" Rahma heran mengapa ada yang tau villa nya selain dirinya dan suaminya. Padahal yang ia ingat, ia tidak memberitahu kepada siapapun selain suaminya.

The Fated Foes (END & Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang