Bab 30

2.5K 108 3
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll

*
Berasal dari kehaluan saya
*
Real dari pemikiran saya juga

*
Happy reading😊


Pagi ini, Rahma bangun dengan suasana yang berbeda. Yang biasanya bangun tidur melihat Andre, kali ini Rahma melihat teman-temannya. Yang biasanya membuat sarapan,kali ini Rahma beli makanan diluar. Benar,tadi malam Rahma berencana tidur di markas dengan ditemani anggota tim inti Blacklion. Rahma berjanji tidak akan kembali ke rumah itu dan tidak akan menemuinya lagi.

Setelah membeli sarapan. Rahma membangunkan temannya untuk pergi sarapan bersama.

"Woi bangun" Rahma agak mengeraskan suaranya suapaya orang yang ia tuju tersadar dari alam mimpinya.

Tidak ada pergerakan. Rahma menggoyak badan satu persatu.

"Don bangun,mau sarapan gak"

"Di,bangun woi ayo sarapan"

"Len,bangun"

"Dik,bangun gak"

"Juaan,banguun"

"Kalo kalian gak bangun. Gue makan semuanya sendiri!" Teriak Rahma lalu meninggalkan mereka yang masih tertidur.

Rahma menuju dapur markanya. Ia mengambil satu mangkok guna meletakkan sayur,piring untuk nasi. Ia tak perlu mengambil gelas karena ia sudah membeli jus kemasan. Saat sedang makan tiba-tiba ada notif dari ponselnya

Tin
____________________________________________________________
Bunda
Sayang
Kok telpon dari bunda gak diangkat
Udah tidur yaa
Kapan kamu ke rumah sakit
____________________________________________________________

"Ya kali gue jenguk. Yang bikin masuk rumah sakit aja gue" gumam Rahma.

"Bales gak ya. Bales aja deh. Biar gak ditelfonin terus"lanjut Rahma.

____________________________________________________________

Anda
Maaf bunda. Aku gak bisa
____________________________________________________________

Rahma melanjutkan acara makannya. Siang ini,mungkin Rahma akan pulang ke rumah orang tuanya. Ia malas jika berada disini, akan teringat Andre. Dan itu membuatnya malas.

Setelah sarapan, Rahma bersiap-siap untuk pulang .

"Mau kemana?" Tanya Doni duduk disofa tempat ia tidur.

"Gue pamit ya" ujar Rahma sambil tersenyum.

"Pergi kemana" tanya Doni bingung.

"Gue mau pulang ke rumah ortu. Kalo disini inget terus gue sama dia" ucap Rahma.

"Apapun keputusan lo gue dukung. Pesen gue. Jangan lupa sama kita. Kapan pun lo main kesini,gerbang selalu terbuka lebar buat lo" ujar Doni.

"Gue titip salam sama anak-anak ya. Thanks udah bantuin gue. Kalo mau sarapan. Udah gue beliin di dapur" ucap Rahma.

"Siap. Hati-hati bos"

Diruangan itu,sebenarnya bukan hanya Doni saja. Anggota inti berada disana,hanya saja mereka masih terlelap.

Sebelum ke rumah orang tuanya,Rahma pulang kerumahnya dulu. Dimana kenangan indah bersama suaminya tersimpan disana. Ia membereskan pakaiannya ke kopernya. Setelah urusannya selesai. Ia meletakkan kopernya dibagasi mobilnya. Memang Rahma tidak membaw a motornya,karena kalau papanya tau, Rahma pasti akan dimarahi habis-habisan.

The Fated Foes (END & Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang