Bab 32

2.4K 110 2
                                    

Maaf jika terjadi kesamaan cerita,alur,tokoh,nama dll

*
Berasal dari kehaluan saya
*
Real dari pemikiran saya juga

*
Happy reading😊

*
*

Siang ini,Rahma dan kedua orang tuanya pergi kerumah sakit untuk memeriksa kandungan Rahma. Kata dokter Rahma sudah mengandung 10 minggu alias 2 bulan setengah. Ia harus memperhatikan pola makannya dan tidak boleh melakukan aktivitas berat. Ia tidak boleh banyak pikiran. Dan semua larangan yang diberikan dokter kepada Rahma adalah sesuatu yang sangat sulit dijauhi.

Setelah pulang dari rumah sakit,Kevin langsung pergi ke kantor. Ia sudah meminta supir pribadinya untuk menjemputnya di rumah sakit. Sedangkan Liora, ia pulang sendiri dengan mobil yang tadi dipakai untuk pergi kerumah sakit. Ia tidak meninggalkan Rahma sendiri karena tadi diperjalanan menuju rumahnya,Rahma meminta untuk turun karena ingin bertemu dengan teman-temannya. Entah siapa yang ia temui.

Di sebuah caffe, Rahma duduk seraya meminum minuman yang tadi ia pesan. Ia menunggu seseorang yang akan memberikan informasi penting menurutnya. Tak lama kemudian,datang seorang lelaki dengan pakaian serba hitam dengan dipadu jaket kebanggaan yang terdapat gambar singa dibelakangnya. Siapa lagi kalau bukan salah satu dari anggota Blacklion.

"Sorry lama" ujar lelaki itu. Ia duduk didepan Rahma.

"Oke. Langsung aja. Lo bawa informasi apa?" Ucap Rahma.

"Dia udah balik dari rumah sakit. Mungkin bentar lagi dia bakalan nyusulin lo" ujar lelaki itu.

"Lo suruh anak-anak buat mantau daerah rumah gue. Gue gak takut dia dendam sama gue karena udah nyebabin dia masuk rs. Gue cuma takut imbasnya kekeluarga gue" ucap Rahma.

"Oke" balas lelaki itu. Ia hendak berdiri namun,kata yang keluar dari mulut Rahma membuat dirinya kembali ke bangkunya .

"Dan malaikat kecil gue" ujar Rahma lirih.

"Lo hamil?" Tanya lelaki itu kaget. Rahma hanya menganggukkan kepalanya.

"Terus lo mau pisah dan ngebiarin anak lo lahir tanpa ayah" ujar lelaki itu.

"Gue masih sulit untuk memaafkan dia. Lo ngerti kan persaan gue Don" ujar Rahma kepada lelaki dihapadannya yang tak lain adalah Doni.

"Terserah lo aja sih. Yang penting lo harus jaga calon ponakan gue dengan baik. Oke" ujar Doni.

"Siap kalo itu mah. Jangan bilang sama yang lain ya. Anggap aja surprise" ujar Rahma.

"Oke. Gue pergi dulu ya" ujar Doni lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Rahma.

Setelah menghabiskan minumannya. Rahma keluar dari caffe tersebut lalu memesan taxi online untuk mengantarkannya menuju rumahnya. Saat sedang menunggu taxi yang ia pesan,sebuah motor berhenti disampingnya. Pengendara motor itu turun lalu melepas helmnya. Lelaki itu berbadan tinggi,berkumis tipis dan rambut sedikit lebat. Ia tersenyum ramah kepada Rahma. Rahma yang melihat wajah tersebut seperti tidak asing dengan lelaki yang sekarang sudah berdiri didepannya.

"Rahma ya?" Tanya lelaki tersebut.

"I..iya.Siapa ya?" Tanya Rahma tampak mengingat-ingat lelaki tersebut.

"Gue Arya temen Gilang dulu" jawab lelaki itu.

"Ouh teman bang Gilang. Pantes gak asing hehe" ujar Rahma.

"Rumah kamu masih yang dulu? Atau udah pindah?" Tanya Arya.

"Kenapa emangnya?" Tanya Rahma.

"Semenjak Gilang gak ada. Gue jarang liat lo disekitaran sini"ujar Arya.

The Fated Foes (END & Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang