Bab 25

2.5K 99 3
                                    

Alangkah baiknya, sebelum membaca follow dulu kawaan

*
Happy reading😊
*

Cuaca pagi ini begitu hangat, seperti hubungan sepasang suami istri yang semakin hari semakin dekat. Hari ini Rahma ada jadwal kuliah pukul 09.00 WIB. Ia menyiapkan sarapan untuk suami tercintanya. Ia memasak nasi goreng kesukaan suaminya. Setelah selesai menyiapkan sarapan, ia bergegas mandi terlebih dahulu supaya tidak bau saat membangunkan suaminya.

"Ndre bangun yuk udah siang" Rahma menggoncangkan badan Andre pelan namun mampu membuat sang empu membuka matanya.

"Jam berapa?" tanya Andre sambil mengucek matanya.

"Jam setengah depalan" jawab Rahma.

"Masih pagi kok" Bukannya bangun, Andre malah kembali tidur.

"Yaudah aku tinggal nih" ujar Rahma sambil berjalan menuju pintu kamar.

"Mau kemana?" Andre langsung duduk dan melihat ke arah Rahma.

"Kampus" jawab Rahma.

"Tungggu. aku mau mandi habis itu nganter kamu. kamu jangan pergi dulu" ujar Andre seraya masuk kamar mandi.

"Aku tunggu di ruang makan" ujar Rahma.

"Iya" teriak Andre dari dalam kamar mandi.

Setelah sekiranya 5 menit Rahma menunggu,Andre kini sudah siap dengan pakaian ala dirinya dan sudah wangi.

"Kok cepet banget mandinya" ujar Rahma seraya meletakkan ponseknya dimeja makan.

"Ngapain lama-lama. coba cium deh" Andre mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Rahma.

"Wangi" jawab Rahma setelah mencim baju Andre.

"Bukan bajunya" ujar Andre.

"Terus?" tanya Rahma mengerutkan keningnya.

"Ini" Andre menunjuk bibirnya dengan jari telunjuknya.

"Masih pagi,gak usah aneh-aneh. cepet sarapan" Rahma mengambil piring dan dituangi nasi goreng buatannya.

"Morning kiss dulu"rengek Andre.

"Sarapan dulu" jawab Rahma.

"Kiss dulu" ujar Andre.

"Sarapan"

"Gak mau sarapan kalo belum di kiss" Andre tetap dalam pendiriannya. Ia tidak mau sarapan sebelum dikecup istrinya.

Karena Rahma merasa frustasi mengahadapi sifat suaminya itu, ia akhirnya mengalah dan mencium pipi kanan Andre.

Cup

"Dah cepet sarapan" ucap Rahma lalu duduk di kursi samping Andre.

"Gitu dong dari tadi" ujar Andre tersenyum kemenangan.

"Kamu gak pernah mau kalah" ujar Rahma seraya menyuapkan satu sendok nasi goreng kemulutnya.

"Iya lah. Masa seorang ketua Geng Laksamoge kalah" ucap Andre bangga.

Uhuuk..uhuukk

Rahma tersedak mendengar ucapan Andre. Apa benar Andre ketua geng motor musuhnya? Jika memang benar, berarti yang membunuh kakaknya adalah suaminya sendiri. Pikir Rahma.

Selama ini Rahma hanya mengetahui nama geng yang sudah membunuh kakaknya yaitu Geng Laksamoge. Tapi ia tak pernah tahu dan tak ingin tahu siapa pemimpin mereka. Ia hanya memikirkan dendamnya selama ini.

"Nih minum. Makanya kalo makan tuh pelan-pelan" Andre menyodorkan segelas air putih kepada Rahma. Rahma menerima air putih itu dan meminumnya. Ia masih memikirkan yang diucapkan Andre tadi.

The Fated Foes (END & Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang