Tiga

18.3K 815 6
                                    

Pov author

Semua keluarga Nadine sudah berkumpul di meja makan, kecuali Nadine yang masih membersihkan dirinya di kamar .

"Anak itu emang kebiasaan suka lama kalau mandi" ucap mama elisya .

"Biasalah mah namanya juga perempuan apalagi anak gadis " kata Mba nia membela adiknya.

Tak lama terdengar langkah kaki seseorang menuruni tangga, yang bisa terlihat dari ruang makan, begitu sampai di meja makan Nadine langsung mendudukkan dirinya di kursi paling ujung.

"Kebiasaan deh lama" ucap mamah elisya lagi.

"Maaf ma tadi aku berendam dulu sebentar badanku pegel pegel soalnya, kalau emang lama kenapa gak makan duluan aja sih " jawab Nadine sedikit bete.

"Udah ah...gak baik berantem di depan makanan, yang penting kan sekarang kita sudah kumpul, daripada debat mulu mending kita mulai makan malam kita aja" ujar papa rahmat menengahi.

Setelah ucapan papa tadi, kini semuanya memulai makan malam nya dengan khidmat di temani ocehan para bocah yang ribut tak mau makan, sungguh ternyata punya anak yang tak mau makan meribetkan juga pikir Nadine .

"Tante, abi mau beli eskrim yang dulu dulu tante beliin itu "

Nadine mengerutkan keningnya "Yang mana bi tante lupa"

"Yang dulu liat ikan sama om Irvan itu loh"

Walah ternyata anak ini kuat juga ingatannya, kejadian itu sekitar tiga tahun yang lalu awal awal Irvan mendekati Nadine.

"Iya nanti tante ajak lagi ke tempat itu kalau abi libur sekolah "

"Beneran tante ? " tanya abi antusias

"Beneran lah masa tante bohong sih, tapi kalau tante gak sibuk ya"

Abi menangguk cepat dengan sangat gembiran, padahal baru di janjikan belum tau akan pergi kapan tapi anak itu sudah Happy sekali rupanya .

Setelah makan malam selesai dan dilanjut ngobrol ngobrol santai, Mba nia Mba Dea dan para suami serta para anaknya pamit pulang karna sudah larut, besok mereka harus sekolah, Nadine masih berdiri di dekat pintu depan karna tadi mengantar para kakak dan ponakannya pulang, sedangkan mama dan papa masih duduk di sofa.

"Dek duduk dulu mama sama papa mau bicara" ucap papa menepuk sofa di sebelahnya.

"Besok pagi aja deh pa, aku hari ini cape banget mau istirahat"

"Kebiasaan kalau orangtua mau ngajak bicara pasti nanti nanti mulu " jawab mama dengan nada yang cukup keras dan membuat Nadine tersentak, walaupun sudah sering mendengar mamanya berbicara dengan nada yang keras tapi tetep saja sering kali membuat Nadine tersentak kaget.

Akhirnya Nadine duduk di sofa samping papanya, daripada di ceramahin dengan nada yang tinggi kan lebih baik nurut saja " mau ngomongin apa pa? " Tanya kinan to the point.

"Soal hubungan mu dengan anaknya kolongmerat itu sudah selesaikan ? " papa yang di tanya kenapa mama yang nyamber menjawab kebiasaan deh.

"Aku sama Irvan sudah putus ma pa, tadi dia datang ke butik mau menjelaskan semuanya tapi aku gak mau, kalau memang dia mau menjelaskan semaunya kenapa baru datang tadi siang " jelas Nadine

"Syukur deh papa tenang kalau gitu "

"Jangan sampai kamu berhubungan lagi dengan dia, orang gak bener walaupun berasal dari keluarga kolongmerat tapi tak punya tatakrama" ucap mama menggebu gebu, sungguh saat Nadine menceritakan perilaku ibunya Irvan, Nadine terharu karna mama amat marah saat itu dan langsung meminta Nadine menjauhi irvan, mama elisya tak akan tega harga diri anaknya di injak injak.

TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang