Sepuluh

12.8K 599 8
                                    


Hari sudah sore, aku baru saja selesai mandi setelah tadi membereskan semua barangku ke dalam lemari, mas Rifky sedang di ruang kerjanya karna ada beberapa kerjaan yang katanya harus dia selsai kan.

Setelah memoles wajahku denagn sedikit bedak aku keluar akan mencari anakku, karna dari tadi siang aku belum bertemu lagi dengannya.

"Selamat sore bu" sapa seoarang perempuan yang aku taksir usianya sama dengan bi mar.

Aku tersenyum ke arahnya,

"Saya bi nursa bu, saya salah satu pembatu di rumah ini kerjaan saya beres beres rumah "

"Oh iya bi saya Nadine"

"Ibu mau ada yang di bantu? "

"Saya cari anak saya di mana ya? Dikamarnya gak ada"

Terlihat bi nursa seperti berpikir,

"Maksud saya caca bi"

"Oh non caca ada di halaman belakang sedang menyiram tanaman dengan sus Dita dan mang ucil bu "

"Oke makasih bi... dari sini lurus aja kan? "

"Biar saya antar bu" jawab bi nursa, sungguh aku belum sempat mengelilingi rumah yang luas ini.

"Boleh antar saya keliling rumah ini dulu bi? "

"Boleh bu silahkan bibi temani"

Aku berkeliling rumah di temenin bi nursa yang setia menjelaskan setiap sudut di rumah ini dan terakhir bi nursa mengantar aku ke halaman belakang tempa caca berada sekarang.

"Kalau gitu bibi permisi dulu ya bu"

"Oh iya silahkan bi, makasih ya"

Bi nursa mengangguk meninggalkan aku yang masih berdiri di ambang pintu kaca besar yang terhubung dengan halaman belakang terlihat caca sedang menyiram tanaman di temenin mang ucil sus Dita dan bi mar, dan ada sayu perempuan yang usianya tak terlalu jauh dari sus Dita, mungkin dia bi esih karan hanya dia yang belum aku temui.

Melihat dari baju caca yang basah kuyup aku pikir ini lebih tepatnya sih main air bukan menyiram tanaman.

Aku berjalan mendekat ke arah mereka yang sedang asik bermain air,

"Kirain saya gak ada ibu" ucap bi mar yang baru menyadari kehadiran ku

"Gak apa apa bi lanjut aja "

Bi mar mengangguk melanjutkan kegiatannya,sedangakn anak manis itu masih asik bermain air bersama mang ucil belum menyadari kehadiran bundanya.

"Sore bu " sapa Dita dan satu perempuan yang aku prediksi umurnya tau jauh beda itu, saat aku berdiri di dekatnya aku tersenyum ke arahnya yang terus memperhatikan caca yang tertawa sangat Happy bersama mang ucil.

"saya bi esih salah satu pembantu di rumah ini juga "

"Oh iya bi saya Nadine" balasku tersenyum memperkenalkan diri "Dia biasa main air kaya gitu? "

"Iya bu, setiap sore pasti dia akan minta untuk menyiram tanaman padahal ujung ujungnya main air"

"Bapak gak ngelarang ? "

"Nggak bu, bapak sudah tau asal setelah bermain air langsung mandi cuma ya gitu susah berenti dan susah di ajak mandinya"

Aku mengaguk mengerti,

"Bundaaaa" teriak caca menghampiri saat dia menyadari kebaraaan ku.

"Pelan pelan jangan lari lari sayang "

TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang