Ekstra part

11.2K 344 18
                                    



"Bunda huwahhhhhh .... bunda "

Tangisan itu menggelegar sekali mengisi rumah ini,

Nadine yang sedang menyiapkan makanan  untuk kedua anaknya itu menghela nafasnya leleh.

Baru saja ia tinggal lima menit sudah ada yang menangis, saat Nadine akan menghampiri anak anaknya yang berada di ruang tengah terlihat anak gadisnya sudah berjalan ke arahnya, dengan air mata yang sudah tumpah ruah di pipinya.

"Bunda .... adik nakal " adunya.

Tanpa menjawab Nadine berjalan ke arah anaknya, menuntunnya untuk di duduk di salah satu kursi meja makan, setelahnya ia ikut duduk di depan anaknya itu.

"Kenapa adiknya ? "

"Adik rebut rebut buku kakak bunda "

"Kok Bisa ? Mungkin adik hanya pinjam aja kak"

"Rebut rebut bunda "

"Adik cuma pinjam buku kakak aja, gak ngapa ngapain kakak kan ? "

Caca menggeleng,

"Yaudah kalau gitu jangan nangis dong, adik bukan rebut dia hanya pinjam aja kok " Ucap Nadine menghapus air mata yang luluh di pipi anaknya itu, tangis caca reda.

"Tapi itu kan punya kakak bunda "

"Iya bunda tau, adik juga tau kok itu punya kakak. Adik kan cuma pinjam nanti juga di balikin lagi kok, lagian kan bunda sering bilang sama kakak harus shering sama adiknya"

"Tapi adik rebut rebut aja gak bilang dulu sama  kakak"

Nadine menghela nafasnya pelan, anaknya ini ada saja jawabannya "adik kan masih kecil ia belum paham kak, dan adik kan masih belum fasih bicara jadi ya kalau di mau pasti langsung ambil gak bilang dulu sama kakak " jelas Nadine.

"Tapi kata bunda kalau kita pinjam punya orang lain harus izin dulu "

"Iya, tapi ini kan adik arsha belum bisa bicara kak"

"Kalau udah bisa bicara ? "

"Yah kalau udah bisa bicara adik pasti izin kok sama kakak, gak mungkin rebut gitu aja "

Caca mengangguk anggukan kepalnya, sepertinya anak itu paham sekarang.

"Adik dimana ? "

"Disana lagi baca buku " tunjuknya pada ruang tengah dengan televisi yang terdengar masih menyala.

"Sama siapa kak ? " tanya Nadine mengerutkan keningnya, ia baru ingat kalau tadi ia meninggalkan kedua anaknya berdua disana.

"Sendiri lah bunda, kan kakak disini "

"Kenapa di tinggal adiknya kak " ucap Nadine gemas, berkali kali Nadine menitipkan arhsa ke kakaknya dan Nadine selalu mewanti wangi caca jangan pernah meninggalkan arsha sendiri an eh tetap saja anak itu melanggarnya.

Nadine bergegas bangkit dari duduknya tanpa mendengar jawaban anak gadisnya dulu.
Berjalan cepat ke arah ruang tengah, takut takut anaknya itu berbuat yang tidak tidak, mana di tinggal sendirian lagi ia takut terjadi sesuatu terhadap anaknya itu.

Masuk ke ruang tengah terlihat arsha sedang asik dengan tumpukan buku yang mengitarinya.

Nadine tersenyum menghela nafasnya lega, anaknya itu baik baik saja, malahan sedang asik menggigit sesuatu yang ada di tanggangnya.

TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang