"Caca tidur mas ? " tanya Nadine saat melihat anaknya yang tertidur di gendongan suaminya. Pantas saja dari tadi anaknya itu tak terdengar suarnya ternyata sedang terlelap."Iya, kayanya dia kecapean deh. Dia takut bantu liat kamu kesakitan " balas Rifky.
Nadine tersenyum " oh sayang ... " ucapnya mengelus kaki caca yang menggantung di gendongan suaminya "Tiduran disini aja mas, kasian " ucap Nadine menepuk kasur di sebelahnya.
"Jangan banyak gerak dulu dek " ucap mama elisya saat menyadari anaknya akan menggeser tubuhnya.
Sontak Nadine mengurungkan niatnya,
"Iya kamu jangan terlalu banyak gerak dulu yang, caca biar tidur di sofa aja " kata Rifky, setelahnya berjalan ke arah sofa menidurkan caca.
Kini hari mulai gelap, caca sudah terbangun dari tidurnya sekitar satu jam yang lalu. Dari bangun sampai sekarang tak henti hentinya dia mengoceh dan merengek ingin segera melihat adik bayinya.
Nadine sudah menjelas kan berkali kali kalau adik bayinya sedang dalam pemeriksaan, tapi caca tetap saja merengek minta segera bertemu adik bayinya. Sungguh anak ini memang sangat tak sabaran, apa apa selalu mau cepat.
Sudah di rayu eskrim dan cupcake pun oleh opa nya gak mempan sama sekali, dia tetep bersikeukeuh ingin segara bertemu adik bayinya, dengan alasan caca rindu ingin bertemu adik bayi. Bertemu saja belum sudah rindu itu bagai mana konsepnya ca.
"Ini masih lama gak sih bunda ? caca udah gak sabar pengen ketemu adik bayi " tanyanya lagi untuk kesekian kalinya.
"Bunda gak tau kak, kan bunda gak ikut periksa adik bayinya. Kakak sabar ya, kalau enggak mending sekarang kakak makan dulu sama ayah ke restoran depan, disana ada friedchicken kesukaan kakak loh. Siapa tau nanti kakak selesai makan adik bayinya sudah ada disini"
"Yuk kita makan kak " ajak opa Gunawan untuk kesekian kalinya.
"Caca gak lapar, caca mau makan nya bareng sama adik bayi aja nanti bunda opa "
Sontak semuanya sedikit terkekeuh mendengar penuturan caca, dia pikir adiknya sudah besar apa mau diajak makan bareng.
"Adik bayi gak makan kak, mending kakak makan aja sekarang ya sama ayah" timpal Rifky.
"Kok gak makan sih, nanti adik bayi caca kelaparan gimana ? " tanyanya menoleh ke arah ayahnya.
"Kan minum susu bunda " balas Rifky.
"Emang bunda punya susu ? Kok caca gak tau sih. Iya kah bunda ? " tanyanya kembali menoleh ke arah bundanya.
Nadine menghela nafasnya pelan, suaminya ini emang kalau ngomong asal kata aja gak pernah di pikir dulu. Kan kalau anaknya ini sudah bertanya repot urusannya.
"Jadi gini kak, adik bayi kan masih kecil .... "
Tok ...
Tok ...
Tok ...Nadine belum selesai menjelaskan, terdengar suara pintu di ketuk dari luar. Pintu di buka dan terlihat Mba nia yang masuk membawa seorang bayi yang berada di gendongannya, serta seorang suster yang mendorong bok bayi ke dalam ruang rawat Nadine.
Sontak semuanya bediri tak kala melihat bayi munggil yang sudah di tunggu tunggu kedatangan nya itu masuk.
Caca pun ikut beringsut turun dari kursi yang ia duduki dengan cepat, terlihat matanya berbinar dengan senyum merekah tergambar jelas di bibir kecilnya.
"Yeyyyy adik bayinya caca udah datang " ucapnya antusias.
Semua yang berada di ruangan tersenyum,
"Itu adik bayinya caca kan tante ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)
Romance"Bertemu kembali dengan dia di keadaan yang sudah sangat berbeda sungguh sangat menyulitkan" Nadine almeera subagja "Bukan kah cinta akan menemukan jalannya kembali kemana dia harus pulang dan berlabuh" Rifky deandra Takdir walaupun kita bersembunyi...