Duapuluh sembilan

7.3K 321 1
                                    


Belum sempat Nadine dan Rifky mengumum kan kabar kebahagiaan mereka, Silvi dan Vera sudah pulang duluan karna anak anaknya merengek minta pulang di susul sahabat sahabatnya Rifky yang ikut pamit pulang juga, Kini hanya tersisa keluarga Nadine dan Rifky saja.

Caca, anak itu sekarang sudah asik bermain bersama para sodaranya, setelah bangun tidur yang dikagetkan Mba Dea ditambah makan dua cup eskrim sekaligus anak itu mood nya sudah baik terbukti sekarang sudah asik bermain dengan yang lain.

Kini Nadine dan Rifky duduk berdampingan di ruang keluarga bersama orangtua dan Kakak Kakak mereka beserta suaminya, sedangkan anak anak sedang bermain di halaman belakang di temani sus Dita dan mang ucul kecuali abi anak itu sedang asik duduk di meja makan denagn satu piring kentang Dihadapannya. Mungkin ini saat yang tepat untuk mengumumkan berita bahagia kepada keluarganya.

"Ma pa Mba mas sebelumnya maksih ya udah datang di acara ulangtahunnya caca" ucap Rifky.

"Segala makasih kamu, caca kan cucu papa ya tanpa diminta pun papa pasti datang ky" balas papa Gunawan.

"Iya bener pak, dan semenjak kamu nikah dengan Nadine, papa anggap cucu papa sendiri jadi kamu jangan merasa tak enak sungguh papa dan mama malahan seneng kalau selalu kalian repotkan" tambah papa rahmat.

"Iya santai aja kali ky, caca itu ponakan Mba, sama kaya papa Mba pun tanpa di minta akan datang untuk caca dan itu sama sekali tidak merepotkan" ucap Mba Rina.

Rifky tersenyum "Hmmm...Mau ada hal yang Rifky dan Nadine omongin sama kalian semua" ucap Rifky memulai, sungguh dia sebenernya tak tau harus mulai darimana.

"Kalian mau honeymoon ? " tanya mama Dewi "ini udah telat banget ky, kalian udah tiga bulan menikah" tambah nya.

"Enggak ma, bukan soal itu kok"

"Terus soal apa? " balas mama Dewi cepat.

"Hmm...ini soal Nadine"

"Nadine kenapa ? " sela mama elisya seperti khawatir.

"Nadine gak kenapa napa kok mah" balas Nadine.

"Terus kenapa ? Kalau emang gak kenapa napa. jangan bikin mama khawatir"

Rifky tersenyum meraih tangan istrinya dan menggenggamnya "Insyallah sebentar lagi caca mau punya adik"

Semua diam seperti kaget membulatkan matanya kecuali Mba nia dan Mba Dea ya yang sudah tau lebih dulu.

"Papa mau punya cucu lagi? " tanya papa rahmat cepat.

Nadine dan Rifky serentak mengangguk,

"Maksudnya kamu hamil dek ? " tanya mama elisya.

"Iya ma, alhamdulilah aku sekarang lagi mengandung calon cucu mama" balas Nadine.

Mendengar jawaban Nadine tak terasa air mata lolos di pipi mama elisya, anak bungsu yang rasanya baru kemarin dia timang sekarang sudah besar sedang mengandung calon cucunya, papa rahmat yang ada di sebelah mama elisya pun terdengar tak henti hentinya mengucap syukur.

Terlihat papa Gunawan sangat bahagia begitupun yang lain mendengar kabar kehamilan Nadine, berbeda dengan mama Dewi yang masih diam belum mengeluarkan sepatah kata pun.

Mama elisya menghapus air matanya bangkit berjalan ke arah Nadine, memeluk nadine dengan erat air matanya kembali lolos begitupun Nadine.

"Mama bahagia dek, doa mama akhirnya di dengar oleh Allah" bisik mama elisya dengan suara parau nya, mama elisya tak henti hentinya berdoa untuk Nadine semenjak kejadian Nadine datang ke rumahnya dan bercerita soal anak yang di singgung oleh keluarga Rifky, bukannya Nadine mengadu cuma bercerita kepada mama nya membuat perasaan Nadine semakin tenang.

TAKDIR (Menemukan Kita Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang