Pagi yang cerah disambut Keluarga Seo Joon. Diruangan serba putih tempat Jimin dirawat mereka semua berkumpul untuk melihat Jimin. Kakek Jimin juga sudah berada diruangan tersebut. Jimin sangat menyayangi keluarganya terutama Eomma dan Kakeknya. Sebelum Seo Joon dan Min Young menikah Jimin selalu bersama kakeknya. Sang kakek selalu meluangkan waktu untuk Jimin, cucu kesayangannya. Dan sekarang saat kakek Jimin Sung Geun melihat cucunya terbaring lemah di hadapannya membuat hati sang kakek sakit. Sung Geun berharap cucunya akan segera sadar pagi ini, sama seperti yang dikatakan Dokter Jung kemarin.
"Eungh,"
Sung Geun yang berada paling dekat dengan Jimin bersiap kala mendengar lenguhan dari cucu kesayangannya itu.
"Jimin kamu sudar sadar nak..." ucap Sung Geun yang membuat orang lain disekitarnya langsung mendekat pada Jimin.
"Jimin sayang kamu sudah bangun nak." Ucap Min Young yang tak kalah khawatir dari Sung Geun.
"Eomma," jawab Jimin lirih
"Nde adeul eomma disini. Apa ada yang sakit?" tanya Min Young sambil mengelus surai hitam Jimin
"Sesak eomma," keluh Jimin
"Appa panggilkan dokter Jung ne, tunggu sebentar" Ucap Seo Joon dan langsung pergi keluar memanggil Dokter.
Sementara yang lain hanya diam berdiri didekat Jimin, berusaha tersenyum walaupun miris melihat keadaan Jimin yang dipasangi berbagai alat medis pada tubuh dan juga masker oksigen yang terpasang hampir menutupi seluruh wajah Jimin.
"Kakek," ucap Jimin lirih
"Nde Jimin, kakek disini kamu tenang ya sebentar lagi dokter akan datang" ucap Sung Geun menenangkan Jimin yang terlihat kurang nyaman.
Tidak perlu waktu lama dokter Jung datang keruang rawat Jimin, disana dokter memeriksa keadaan Jimin.
"Kondisi Jimin sudah lebih baik, masker oksigen Jimin juga bisa dilepas sebentar lagi saat dia sudah bisa bernapas dengan normal." terang dokter Jung kepada keluarga Jimin yang berada diruangan tersebut
"Syukurlah... Terimakasih hyung" jawab Seo Joon dengan senyum bahagia
Dokter Jung meninggalkan ruangan Jimin dan membiarkan semua keluarga menemani Jimin, saat ini Jimin berada dikamar VVIP yang pasti memiliki ruang yang sangat luas dan semua keluarga dapat menemani Jimin tanpa harus menganggu Jimin.
Sung Geun sengaja membatalkan semua jadwal rapatnya karena ingin menemani cucu tersayangnya, Seokjin dan Yoongi juga sengaja izin untuk tidak masuk sekolah karena ingin menemani adik kecil mereka. Semua berkumpul disana untuk Jimin, berharap energi positif dari orang-orang disekitar Jimin bisa membuatnya lebih baik dan segera sembuh.
Saat Jimin siuman, Min Young terlihat sangat bahagia dan tak henti-hentinya bersyukur karena dirinya diberikan kesempatan untuk bersama putranya lebih lama lagi.
"Jimin sayang, apa kamu haus? Eomma ambilkan minum ya?" tanya Min young pada Jimin yang dijawab dengan anggukan kecil
"Cha, pelan-pelan minumnya... setelah ini kamu harus makan, suster sudah mengantarkan makanan untukmu" ucap Min Young sembari membantu Jimin minum.
Semua yang ada diruangan hanya bisa melihat Min Young merawat Jimin dengan baik. Terlihat canggung memang tapi sesaat kemudian Seokjin dan Yoongi mendekat pada Jimin.
"Eomma, bolehkan aku dan yoongi melihat jimin lebih dekat? Kami sangat merindukan Jimin eomma. Saat Jimin tidak ada, dirumah terasa sepi, aku sangat rindu suara Jimin eomma." Ucap Seokjin memecah keheningan diruangan Jimin.
"Jimin-ah... apa kamu sudah merasa lebih baik saeng?" tanya Seokjin pada Jimin
"Hm" jawab Jimin singkat tak lupa senyum manis yang menghiasi wajah imut Jimin.
"Saeng, hyung kemarin membeli robot baru untukmu. Cepatlah sembuh nde, ayo kita bermain bersama lagi dirumah. Hyung sudah sangat rindu bermain denganmu" ucap Seokjin yang terus mengatakan rindu pada Jimin.
"Hyung sudah, giliran aku yang bertanya pada Jimin. Aku juga sangat merindukannya hyung" ucap Yoongi tak mau kalah dari Soekjin
Seojoon, Min young dan Sung Geun tersenyum melihat tingkah Seokjin dan Yoongi yang sangat perhatian pada Jimin.
"Sudah-sudah, kalian jangan seperti ini. Jimin baru saja siuman, dia pasti pusing mendengar ocehan kalian berdua. " ucap Seojoon melerai kedua putranya.
"Tak apa Appa, Jimin juga merindukan Jin Hyung dan Yoongi Hyung. Biarkan mereka seperti ini, mereka sangat lucu" jawab Jimin dengan senyum
"Lihatlah Appa! Jimin juga rindu pada kami" ucap Seokjin dengan antusias
"Baiklah kalau begitu, tapi kalian jangan bertengkar ya! Jangan membuat kegaduhan yang membuat Jimin merasa pusing." Terang Seojoon memberikan pengertian lagi.
"Nde Appa..." jawab Seokjin dan Yoongi bersamaan
"Yeobo, bukankah lebih baik kamu pulang dan istirahat? Kau sudah menemani Jimin semalaman disini." Ucap Min Young yang melihat suaminya terlihat lelah
"Tidak masalah yeobo, aku disini juga tidak melakukan apa-apa. Aku hanya menemani Jimin saja. Kau tidak usah mengkhawatirkan aku" jawab Seojoon menenangkan istrinya.
"Pulanglah, aku sudah memasak makanan kesukaanmu. Maafkan aku karena tidak bisa menemanimu dirumah sekarang" bujuk Min young pada suaminya
"Kamu bicara apa yeobo? Tak usah berkata seperti itu. Aku mengerti kamu disini menjaga Jimin. Utamakan Jimin sayang, dia lebih butuh kamu saat ini. Aku tidak apa-apa kalau harus mengurus diriku sendiri. Kamu harus merawat Jimin dengan baik eoh" jelas Seo Joon pada Min Young panjang lebar yang tidak mau membuat istrinya merasa bersalah.
"Kalau begitu pulang dan istirahatlah yeobo, biarkan aku yang menjaga Jimin. Lagi pula ada Appa, Seokjin dan Yoongi disini." perintah Min Young pada SeoJoon
"Baiklah yeobo, kalau begitu aku akan pulang dan istirahat sekarang. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku ya." Ucap SeoJoon
"Nde yeobo... " Jawab Min Young
.
.
.
Rumah SeoJoon
Saat Seojoon tiba dirumah seorang maid membukakan pintu dan membantu Seojoon membawa tas dan juga menyiapkan makanan untuk majikannya.
"Terimakasih Min Young-ah walaupun kamu sedih, tapi kamu tidak pernah melupakanku..." batin Seojoon saat melihat meja makan penuh dengan lauk pauk kesukaannya yang bisa dipastikan itu masakan istrinya sendiri.
"Tuan, apakah anda ingin saya buatkan teh hangat" tanya Lee Ajumma pada sang majikan
"Boleh ajumma... Letakkan tehnya dimeja makan ya, aku akan langsung makan setelah mandi. Terimakasih" Jawab Seo Joon dengan senyum
Setelah 15 menit berlalu Seojoon turun dari kamarnya, dia memakan masakan istrinya. Setelah selesai makan Seojoon kembali ke kamarnya merebahkan dirinya dikasur empuknya kemudian langsung terlelap karena terlalu lelah.
TBC
Semoga kalian suka sama ceritanya.
Jangan lupa vote and comment ya guys
Masih tahap belajar, tapi aku suka buat cerita-cerita kayak gini. Kadang sampai kebawa mimpi kalau nggak bisa share sama orang lain.
See You 😊😊🖐🏻🖐🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON
FantasyKetika pengorbanan menjadi alasan untuk membahagiaan orang yang kita sayangi disitulah kita harus menanggung rasa sakit sendirian. Apakah semesta masih memberikanku harapan untuk bahagia bersama mereka? Ataukah semesta berkata sebaliknya? - Park jim...