Chapter 31

211 16 10
                                    

.

.

.

Roda brankar yang membawa tubuh lemah pemuda manis bernama Jimin bersautan dengan derap langkah paramedis dan orang-orang yang menemaninya, suara itu membuat semua orang yang berada disepanjang koridor rumah sakit ikut prihatin melihat kondisi pemuda yang berada diatas brangkar..

"Jiminnya eomma tidak boleh menyerah nee!" Ucap Min Young yang masih menggenggam erat tangan sang putra disepanjang koridor.

"Eom..maa.." lirih Jimin sesaat sebelum akhirnya pingsan.

"JIMIN, Sayang kamu tidak boleh seperti ini. Ayo bangun jangan buat eomma sedih!" Teriak Min Young yang kaget melihat sang putra pingsan.

Semua orang dibuat panik dan khawatir melihat Jimin tiba-tiba pingsan, tubuhnya memang terlihat lemah karena darah yang keluar sedari tadi. Sebelumnya Taehyung dan Min Young selalu mengajak Jimin bicara saat diperjalanan menuju rumah sakit, tapi mungkin anak itu sudah terlalu lelah untuk menahan semua rasa sakitnya begitu lama. Untungnya mereka semua sudah sampai didepan ICU dimana Jimin akan diperiksa lebih lanjut. Dokter Kim meminta semuanya untuk menunggu diluar dan tetap tenang supaya mereka bisa menangani Jimin dengan baik.

Sesaat setelah Jimin masuk ke ruang ICU, Dokter Kim dan Namjoon dibuat kewalahan. Bukan hanya mereka berdua para perawat yang lain juga ikut tegang melihat kondisi Jimin. Detak jantungnya lemah dan denyut nadinya hampir tidak terasa. Dalam hati, mereka semua merapalkan do'a sembari berusaha menolong pemuda manis yang merupakan cucu pemilik rumah sakit dimana mereka bekerja saat ini. Jimin anak yang baik dan manis pada setiap orang, tak heran jika bukan hanya keluarga yang ikut menyayanginya tetapi semua orang yang bekerja dirumah sakit maupun perusahaan Min Young dan Seojoon juga menyayangi Jimin.

"Jangan kau ambil anak baik ini Tuhan.." Ucap salah satu perawat dalam hati yang seakan memohon pada Tuhannya untuk ikut menolong Jimin.

Tuuuuuut...Tuuuuuut...

Mesin EKG yang berada disamping brankar Jimin berbunyi nyaring menandakan sesuatu yang membuat Namjoon segera mengambil alih pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan Dokter Kim sang ayah yang merupakan dokter senior di rumah sakit.

"Andwae Jim, Hyung mohon bertahanlah.."

Namjoon terus berusaha memompa jantung Jimin, berusaha sekuat tenaga agar pemuda yang merupakan sahabat dari adiknya itu segera kembali. Namjoon tidak bisa melihat salah satu orang yang berharga dihidupnya dan juga keluarganya menyerah begitu saja.

"Hyung mohon kembalilah Jim... Ayo kembali, hyung mohon Jiminie ayo kembali pada kami " ucap namjoon yang terus berusaha menyelamatkan Jimin.

Namjoon tidak mau menyerah, dirinya terus berusaha dan berusaha sampai akhirnya suara sang ayah membuatnya bernafas lega.

"Namjoon-ah Jimin sudah kembali nak, usahamu tidak sia-sia..." Ucap Dokter Kim kemudian menggeser pelan tubuh Namjoon. Dokter tau kalau sang putra sudah berusaha menyelamatkan Jimin sahabat dari putranya yang lain.

"Namjoon-ah, walaupun Jimin sudah kembali tapi kondisinya sangat lemah. Kita harus segera melakukan transfusi darah pada Jimin. Katakan pada Seojoon dan Min Young kalau Jimin membutuhkan donor darah " Dokter Kim mengambil alih dan melanjutkan penanganan pada Jimin serta meminta sang putra untuk memberikan kabar pada orang-orang yang menunggu Jimin diluar.








Diluar Ruang ICU

REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang