Chapter 19

229 24 1
                                    


.

.

.

Min Young sangat bersyukur atas kesembuhan Jimin, tak ada yang berarti didunia ini kecuali anak tersayangnya itu. Walaupun suatu kebenaran yang membuatnya amat sangat khawatir dirinya harus tetap bisa menyangkal perasaan itu. Semua sudah berlalu dan Min Young juga sudah melupakannya, fokusnya sekarang hanya pada Jimin dan keluarga yang sekarang bersamanya.

Pagi yang indah membuat Min Young bersemangat, setelah segala hal yang dilewatinya membuatnya tak ingin berlarut dalam kesedihan. Anaknya sudah kembali sembuh dan keluarganya bisa berkumpul dengan lengkap. Seperti rutinitas biasanya Min Young selalu menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Dan untuk Bibi Lee, dia bertugas membantu mengurus rumah bersama maid yang lain. Bibi Lee akan memasak untuk makan siang, makan malam atau saat Min Young tidak memasak.

Saat menyiapkan sarapan dimeja makan Min Young melihat sekilas Seokjin memasuki kamar sang adik, kebiasaan Seokjin yang bangun pagi membuat Min Young sangat terbantu karena tugas membangunkan Jimin menjadi tanggung jawab Seokjin.

Tok...

Tok...

"Ssaeng... Apa kau belum bangun?" Ucap Seokjin yang melihat gundukan besar diatas kasur.

"Hei... bukankah hari ini kau kembali masuk sekolah. Apa kau ingin absent lagi hhmmm..." Seokjin membuka selimut yang menutup seluruh tubuh Jimin dan menepuk pundak Jimin pelan, berusaha membangunkan sang adik selembut mungkin.

"Eunghh... Hyung aku masih mengantuk. Tunggu 20 menit lagi hyung aku akan melanjutkan mimpiku." Ucap Jimin yang masih menikmati waktu tidurnya.

"Oke kalau begitu, aku akan bilang pada Taehyung kalau kau tidak bisa masuk sekolah hari ini" Seokjin berdiri dan berjalan pelan meninggalkan Jimin. Belum sampai dirinya keluar kamar tiba-tiba Jimin berteriak.

"Hyung Tunggu!! Aku akan bersiap-siap bantu aku hyung..." Ucap Jimin, mungkin dirinya sudah sadar kalau pagi ini dia akan bertemu sahabat yang paling dia sayangi itu.

"Wah... Kau memang adik yang jahat Jiminie, dari tadi hyung membangunkanmu kau tidak bergerak sama sekali tapi disaat hyung menyebut nama taehyung kau langsung bangun." Seokjin tak habis pikir dengan tingkah adiknya pagi ini.

Setelah 15 menit bersiap Seokjin dan Jimin turun menuju meja makan menghampiri anggota keluarganya yang lain yang sudah bersiap untuk sarapan. Seokjin duduk disebelah sang appa dan Jimin duduk disebelah sang eomma. Yoongi yang baru turun memilih duduk disebelah Seokjin, saat makan pandangan Yoongi tak lepas dari Jimin dan sempat membuat yang lain heran.

"Yoongi-ah... apa kau sangat merindukan adikmu itu eoh?" Ucap Seojoon

"Anniyo appa, aku hanya suka melihatnya makan dengan lahap seperti itu." Jawab Yoongi

Jimin yang menjadi topik pembicaraan langsung melihat Seojoon dan Yoongi bergantian.

"Appa, Hyung... Hentikan melihatku seperti itu aku tidak suka." Rajuk Jimin saat melihat yang lain memandangnya dengan tatapan dan senyuman yang menurutnya aneh.

"Sayang, kenapa kau tidak suka ditatap seperti ini hhmmm? Sudah lama kita tidak melihatmu makan bersama kami, tentu ini membuat kami bahagia sayang..." Jawab Min Young menetralkan suasana

"Eomma..." Panggil Jimin

"Nde Jiminie ada apa sayang?" Jawab Min Young sembari menoleh pada sang anak

Seojoon, Seokjin dan Yoongi ikut terkesiap saat Jimin memanggil sang eomma tiba-tiba.

"Eomma, bukankah Jimin sudah sembuh? Jimin juga tidak sakit lagi. Hmmm..." Jimin menghentikan ucapannya, ragu dengan apa yang akan disampaikan pada keluarganya.

REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang