.
.
.
Pagi telah datang sang mentari bertugas menyinari bumi sampai sang bulan mengambil alih tugasnya menyinari gelapnya malam. Remaja manis bernama Jimin masih setia berada dialam mimpinya, namanya beberapa kali dipanggil tapi tak ada sahutan dari pemilik nama. Tak hanya itu wajahnya yang sangat manis membuat setiap orang damai saat melihatnya.
"Jimin-ah bangun sayang!" ucap seseorang yang berusaha membangunkan Jimin
"Eungh... eomma!" ucap Jimin spontan
Tunggu bukankah sang eomma belum pulang, lalu siapa yang membangunkan Jimin. Dirinya mengerjap kaget tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Apa aku masih dialam mimpi?" Batinnya dan mengerjap beberapa kali untuk menyadarkan diri
"Eomma!" Jimin membalik badan dan langsung bangun karena syok.
Dilihatnya wanita cantik yang berada didepannya, wanita lembut yang sangan Jimin rindukan kehadirannya akhirnya pulang.
"Eomma! Ini benar eomma? Aku tidak sedang bermimpikan?" Tanyanya memastikan apa yang dia lihat.
"Aniyo! Jimin tidak sedang bermimpi. Ini eomma sayang, eomma dan appa sudah kembali pulang. Eomma sangat merindukan anak eomma yang sangat menggemaskan ini." Ucap Min Young kemudian memeluk Jimin erat.
"Aku rindu eomma... " ucap Jimin yang mengeratkan pelukannya kepada eommanya melepas kerinduan yang selama ini dia rasakan.
"Nee sayang eomma juga merindukan Jiminie..." Jawab sang eomma lembut
"Eomma lepas aku belum mandi, aku pasti bau!" Ucap Jimin saat sadar kalau dirinya belum mandi dan menjauhkan badannya dari eomma.
"Aniyo! anak eomma tetap wangi walaupun baru bangun tidur. Wangimu seperti bayi Jiminie... " ejek sang eomma.
"EOMMA!" Jimin tak terima dengan ejekan sang eomma.
"Jja... kalau begitu kau mandi dulu sana! Setelah ini kita sarapan. Semua sudah menunggumu dibawah sayang." Ucap Min Young sembari mengusak lembut surai coklat sang anak.
"Nee eomma!" Jawab Jimin kemudian berlari menuju kamar mandi.
Sebelum Min Young turun, dirinya tak lupa menyiapkan baju seragam untuk Jimin. Min Young sangat bahagia dapat kembali kerumah bertemu anak-anaknya terutama bertemu Jimin.
"Jimin-ah mianhae eomma meninggalkanmu terlalu lama." Sesal Min Young
Min Young memandang kamar Jimin yang sudah lama tak pernah dirinya masuki, dilihatnya piala yang tertata rapi dirak samping meja belajar Jimin yang sebelumnya tidak ada. Jimin mendapatkan piala tersebut saat sang eomma berada di Amerika. Saat itu Jimin sangat sedih karena sang eomma tidak bisa melihat Jimin berjuang mendapatkan piala itu.
"Ternyata anak eomma berusaha begitu keras, kau memang anak eomma yang hebat Jimin eomma bangga padamu." Ucap Min Young
"Maafkan eomma yang tidak bisa menemanimu berjuan waktu itu." Ucap Min Young lagi dan meletakkan piala tersebut serta merapikannya.
Flashback On
Seojoon dan Min Young mengurus Perusahaan mereka yang berada di Amerika, terjadi beberapa masalah yang harus diselesaikan petinggi perusahaan. Seojoon yang berstatus sebagai pemilik perusahaan harus hadir dalam acara tersebut dan Min Young sebagai istri yang baik selalu menemani suaminya kemanapun sang suami pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON
FantasyKetika pengorbanan menjadi alasan untuk membahagiaan orang yang kita sayangi disitulah kita harus menanggung rasa sakit sendirian. Apakah semesta masih memberikanku harapan untuk bahagia bersama mereka? Ataukah semesta berkata sebaliknya? - Park jim...