.
.
.
Sejak membuka matanya beberapa hari yang lalu, Jimin merasa aneh dengan perlakuan semua keluarga dan sahabatnya. Jimin memang manja pada keluarga dan juga sahabatnya, tapi kali ini perhatian mereka terkesan berlebihan bagi Jimin. Seojoon yang memutuskan untuk mengambil cuti, Min Young yang selalu menanyakan kondisinya, Seokjin yang memilih membawa pekerjaannya kerumah sakit, Yoongi yang tidur diruangan Jimin dan Taehyung yang memaksanya untuk makan walaupun Jimin sudah sangat kenyang saat Min Young menyuapinya sebelum Taehyung datang.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Jimin bingung, masih dengan wajah polos yang menggemaskan kemudian berusaha untuk duduk menyender pada ranjang.
"..." Taehyung yang berada disamping Jimin membantunya untuk duduk dengan nyaman.
"Maksudmu apa Saeng?" Yoongi yang sebelumnya memejamkan mata seperti orang tidur di sofa tiba-tiba menyahut pertanyaan dari Jimin.
"Hmmm... Aku merasa ada yang aneh, Appa bukankah seharusnya kau berada dikantor sekarang? Seokjin Hyung juga harusnya masih dikantor kan, Kenapa malah membawa pekerjaan kesini? Yoongi Hyung ini bukan kamarmu, sebaiknya kau tidur sana dirumah! Dan Kau Tae apa kau membolos hari ini, sekarang masih jam 10 pagi dan kalian semua sudah berada disini. Tae Kau akan terkena masalah jika seperti ini dan-." Jimin mengabsent satu-persatu orang-orang yang berada diruangannya beberapa kali melihat jam dinding serta melihat langit dari kaca jendela memastikan bahwa waktu yang tertera di Jam dinding tidak salah.
"Sayang kenapa kamu bicara seperti itu? Apa kamu tidak ingin kami menjagamu disini hmm." Min Young memotong ucapan Jimin kemudian duduk disamping Jimin dan memeluk tubuh Jimin dari samping.
"..." Jimin sedikit menjauhkan tubuhnya melihat aneh wajah sang eomma.
"Dan eomma, bukankah eomma bilang akan mengurus hotel kakek di Sokcho kenapa eomma sudah kembali. Bagaimana dengan kakek?" Tambah Jimin yang seketika menengok eommanya cepat merasa aneh dengan sikap sang eomma, tak lupa Jimin juga bertanya hal yang ingin Jimin tanyakan pada sang eomma.
"Memangnya kenapa kalau kita semua berkumpul disini, bukankah harusnya kau senang?" Tanya Taehyung pada sahabatnya.
"Oh ya Jim, apa kepalamu sempat terbentur sesuatu saat kau pingsan 5 hari yang lalu?" Tambah Taehyung memastikan kondisi kepala Jimin, takut kalau sahabatnya itu terluka dibagian kepala.
"HAAA? 5 HARI?" Tanya Jimin kaget dengan ucapan sahabatnya.
"Iya 5 hari, kau tidur seperti mayat hidup asal kau tau. Kau membuat kami semua khawatir Ssaeng." Ucap Yoongi yang jengah dengan kelakuan Jimin dan Taehyung. Yoongi Mendorong Taehyung pelan dan mengambil alih tempat dimana Taehyung duduk sebelumnya memandang dan memastikan kalau adiknya itu baik-baik saja.
"..." Jimin masih berusaha mengingat kejadian sebelum dirinya pingsan.
"Sudahlah jangan dipirkan sayang, kamu harus banyak istirahat arra!" Ucap Min Young yang memutus lamunan Jimin.
Min Young mengakhiri semuanya, dia tidak ingin melihat Jimin terpojok karena ucapan hyung dan juga Taehyung sahabat anaknya itu. Jimin pasti tidak ingat kejadian setelah dirinya pingsan, Min Young meminta kepada semuanya untuk tidak mengungkit kejadian itu dan meminta untuk bersikap seperti biasanya. Seojoon juga meminta semuanya untuk tidak menanyakan alasan Jimin menyembunyikan alasannya berbohong karena mereka sudah tau apa jawaban Jimin. Dalam hati Seojoon merasa bahagia karena melihat kondisi Jimin membaik dan juga karena melihat wajah bahagia sang istri, Seojoon tidak ingin melihat anggota keluarganya sedih lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON
Viễn tưởngKetika pengorbanan menjadi alasan untuk membahagiaan orang yang kita sayangi disitulah kita harus menanggung rasa sakit sendirian. Apakah semesta masih memberikanku harapan untuk bahagia bersama mereka? Ataukah semesta berkata sebaliknya? - Park jim...