Flashback On
Min Young sempat aneh melihat perubahan mood Jimin yang terlihat diam dan acuh pada orang-orang rumah. Seo Joon tak terlalu menghiraukan Jimin karena dirinya berfikir Jimin hanya lelah dan butuh istirahat. Pandangan Min Young tak lepas dari Jimin, dilihatnya Jimin yang seperti menahan sakit membuat Min Young dengan tiba-tiba bertanya pada Jimin.
"Jiminie kamu kenapa sayang? Apa kamu sakit?" Tanya Min Young khawatir pada Jimin
"An-niyo eomma, Jimin tidak apa-apa." Jawab Jimin yang takut membuat sang eomma curiga
"Kalau aku bilang tadi siang aku mengikuti pelajaran olahraga pasti eomma akan marah." Batin Jimin
"Jiminie sayang, kalau kamu perlu sesuatu atau merasa sakit beritahu eomma, appa atau hyungmu ya nak... eomma tidak mau anak eomma murung seperti ini eoh!" Min Young menasehati Jimin sambil mengelus surai hitam Jimin dan tersenyum membuat anaknya ikut tersenyum
"Eomma tenang saja aku dan Yoon Gi akan menjaga Jimin dengan baik" Ucap Seok Jin
"Nde Eomma, aku juga akan selalu menemani Jimin kemanapun dia pergi..." Tambah Yoon Gi
"Ah Hyung... kalian berlebihan, bukankah kalian malah asyik bermain game saat aku meminta kalian menemaniku bermain robot dari kakek" Ucap Jimin yang membuat Seok Jin dan Yoon Gi syok
"Ahh, itu kan karena kami lebih dulu bermain game Jim. Kamu saja yang tidak tepat waktu" Sanggah Seokjin yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, membuat alasan supaya sang eomma tidak curiga padanya.
"Jimin-ah, bukankah kamu bisa bermain robot didekat kami sembari bermain game. Itu lebih efektif dan efisien bukan" Sanggah Yoon Gi membela diri
"Hyung, kalian itu berisik saat bermain game asal kalian tau. Aku tidak bisa berkonsentrasi pada robot-robotku jika aku bermain didekat kalian." Jawab Jimin yang mulai kesal dengan alasan para hyungnya...
"Sudah-sudah jangan bertengkar dimeja makan!" ucap Seojoon lembut melerai keributan anak-anaknya
"Jiminie sayang, kamu bisa mengajak appa jika kamu ingin bermain robot eoh! Setelah appa pulang kerja atau saat appa dirumah Jiminie bebas bermain robot dengan appa" Ucap Seojoon yang menenangkan hati Jimin yang sudah terlihat kesal pada hyungnya.
"Benarkah appa akan menemaniku bermain robot? Apa appa tidak sibuk?" tanya Jimin antusias
"Nde sayang tentu appa akan menemani Jimin bermain robot sepuasnya. Saat appa dirumah, semua waktu appa berikan pada kalian." Terang Seojoon seraya menatap Jimin dengan senyum lembut
"Cha Seokjin, Yoon Gi, dan Jiminie ayo cepat kita selesaikan makan malam kita. Setelah ini kalian kembali ke kamar, belajar dan istirahat ya..." Ucap Min Young sambil membereskan beberapa piring yang sudah kosong.
Suasana di meja makan menjadi hangat saat keceriaan Jimin kembali, tak ada yang menyangkal bahwa Jimin sangat berperan penting menciptakan suasana hangat di keluarga mereka. Sifat polos dan apa adanya Jimin selalu bisa membuat orang-orang didekatnya bahagia, Jimin anak manis yang baik hati, keluarganya berharap Jimin akan selalu ceria dan bahagia dimanapun dia berada.
Setelah mereka selesai makan malam, Seojoon dan Min Young duduk di ruang keluarga diikuti Seokjin dan Yoon Gi. Jimin tentu saja dia langsung menuju kamar dengan alasan ingin mengerjakan tugas sekolah, hal itu hanya alasan karena sedari tadi sudah berusaha baik-baik saja didepan semua keluarganya. Jimin memang masih bocah tapi perasaannya sangat peka dengan rasa khawatir keluarganya. Sampai saat ini Jimin tidak tau sakitnya apa, kenapa semua keluarganya terlalu protektif padanya. Bahkan hampir semua kegiatan yang paling dia sukai juga ikut dilarang untuk dilakukan. Jimin hanya ingin melakukan apa yang dia suka, tanpa dirinya tau kalau hal itu membuatnya jatuh sakit. Mungkin untuk sebagian orang merasa bahwa itu egois tapi apakah bocah berusia seperti Jimin tidak boleh egois pada dirinya sendiri. Jimin tidak pernah menyakiti siapapun tapi mungkin hal itu akan menyakiti dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON
FantasyKetika pengorbanan menjadi alasan untuk membahagiaan orang yang kita sayangi disitulah kita harus menanggung rasa sakit sendirian. Apakah semesta masih memberikanku harapan untuk bahagia bersama mereka? Ataukah semesta berkata sebaliknya? - Park jim...