.
.
.
Malam begitu sunyi, langit hitam tanpa cahaya bulan begitu senyap seorang anak manis yang harus menerima kepahitan takdir dan juga ketidaksempurnaan. Jimin terlahir dari keluarga kaya raya dan keluarga yang bahagia serta harmonis. Tapi kenapa harus ada rasa sakit yang menjadi alasan ketidaksempurnaan anak baik dan manis itu.
Jimin memang dilimpahi kasih sayang yang tak terhingga dan juga dirinya tak pernah merasa kurang dalam hal materi, tapi kenapa Jimin yang masih kecil harus menerima rasa sakit seperti ini. Apa ini yang disebut ketidaksempurnaan, apa ini yang disebut takdir? Ah rasanya semua ini hanyalah ketidakberuntungan bagi Jimin.
Beberapa saat yang lalu kondisi Jimin sempat kritis setelah sadar dari tidur panjangnya. Ucapan dokter Jung sempat membuat Seojoon shock dirinya harus segera menghubungi Min Young dan juga Sung Geun untuk membantunya. Mereka harus optimis untuk mendapatkan pendonor untuk Jimin supaya kebahagiaan mereka kembali lagi.
Seojoon masuk ke dalam ruang ICU setelah berganti pakaian steril khusus. Seojoon mendekat ke brangkar dan dilihatnya Jimin dengan senyumnya dan juga mata indah yang mengerjap pelan seakan berkata "Aku baik appa". Seojoon memalingkan wajah menghapus air matanya perlahan supaya sang putra tidak melihat wajah sedih appanya.
"Appa Mianhae..." suara lembut khas anak kecil membuat Jimin begitu menggemaskan walaupun dengan wajah sendu dan senyum yang terlihat dipaksakan.
"Anniyo Jiminie! Kamu tidak perlu meminta maaf. Gwanchana! Jiminie akan sembuh, berjanjilah pada appa kalau Jimin akan terus kuat nde!" Seojoon menguatkan dan membelai lembut surai hitam Jimin.
"Nde appa" Jawab Jimin antusias, namun entah mengapa senyumnya terlihat begitu menyedihkan.
"Jimin teruslah tersenyum bahagia sayang! appa, eomma serta hyungmu akan selalu bersamamu dan menjagamu." Batin Seojoon
"Jiminie appa noumu bogoshipoyo" Ucap Seojoon yang mendapat senyum dari Jimin.
"Nde appa nado!"
Semakin hari kondisi Jimin semakin baik dan Min Young juga sering menginap untuk menemani Jimin di rumah sakit. Min Young tidak mau lagi menyesal karena lalai menjaga Jimin, bahkan sekarang dirinya sangat protektif dari sebelumnya.
Taehyung dan namjoon juga sering menengok Jimin dirumah sakit. Bahkan namjoon yang baru mengenal Jimin langsung akrab dengannya dengan cepat. Hubungan keluarga Jimin dan Taehyung memang sangat baik karena Orangtua mereka adalah teman Kuliah dan juga rumah mereka yang dekat menjadi alasan kuat kedekatan mereka. Jika Jimin satu sekolah dengan Taehyung sama halnya dengan Seokjin dan Namjoon, mereka berada di sekolah yang sama namun Seokjin adalah kakak kelas Namjoon.
Setelah Jimin pulih dari sakitnya, dokter mengizinkannya untuk pulang dan melakukan checkup sebulan sekali. Jimin sudah mendapatkan donor hati yang cocok untuknya, operasinya akan dilakukan 2 bulan lagi. Oleh sebab itu Keluarga Jimin harus menjaganya sampai saat itu tiba, Min Young sangat bersyukur dengan berita bahagia dari sang appa yaitu Sung Geun kakek Jimin. Min Young bahkan tidak henti-hentinya berterimakasih pada sang appa.
.
.
.
Seojoon yang berada di Perusahaannya tak henti-hentinya tersenyum saat melihat foto dirinya bersama Jimin yang terbingkai indah dimeja kerjanya. Dimeja kerja Seojoon terdapat foto keluarga, anak-anaknya dan fotonya bersama Jimin. Mungkin jika Seokjin dan Yoongi melihatnya mereka akan sangat marah karena foto mereka yang terlihat menggemaskan yang pasti membuat mereka malu saat melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON
FantasyKetika pengorbanan menjadi alasan untuk membahagiaan orang yang kita sayangi disitulah kita harus menanggung rasa sakit sendirian. Apakah semesta masih memberikanku harapan untuk bahagia bersama mereka? Ataukah semesta berkata sebaliknya? - Park jim...