.
.
.
"Eomma, Saeng aku pulang...!!" Teriak Seokjin saat tiba dirumah besarnya, dirinya baru ingat kalau adik kecilnya sempat kambuh tadi malam. Seokjin hanya berusaha berfikir positif saat pulang dan berharap adiknya sudah berada dirumah, walaupun hal itu tidak mungkin terjadi mengingat kondisi Jimin tadi malam yang terlihat cukup parah.
Hubungan Seokjin dan Jimin lebih dekat jika dibandingkan hubungannya dengan Yoongi, menurut Seokjin Jimin adalah anak yang manis dan baik, Jimin juga penurut. Siapa sih yang tidak suka dengan Jimin bahkan saat Jimin berkunjung ke perusahaan orangtuanya semua karyawan akan berebut untuk ikut menjaga Jimin. Bahkan tak jarang Seokjin marah kepada orang-orang yang terlalu dekat dengan Jimin, takut saja kalau mereka berfikiran untuk menculik Jimin hahhaha...
"Oh Hyung kau sudah pulang?" kalau kalian mengira itu suara Yoongi kalian benar, suara yang terkesan dingin dan tak bersemangat itu adalah suara Park Yoongi adik dari Seokjin.
"Yoongi-ah, apakah appa dan eomma sudah memberikan kabar mengenai Jimin?" tanyanya sembari melangkah menuju sofa yang berada di ruang tengah.
"Belum hyung, aku juga sedang menunggu telpon dari mereka. Tapi paman Kang mengatakan keadaan Jimin sudah baik-baik saja pagi ini." Jawabnya sembari duduk disamping sang kakak.
"Yoongi-ah, apa kamu sadar kalau Jimin seperti ini juga salah kita" Ucap Seokjin pelan
"Maksud hyung?" Jawab Yoongi yang langsung terkesiap menghadap ke arah sang kakak
"Bukankah kemarin kita sama-sama tau kalau Jimin terlihat kurang sehat dan sangat lemah. Bahkan kamu lihat kan saat makan malam Jimin tidak seperti biasanya. Aku sempat curiga kalau Jimin menyembunyikan rasa sakitnya dari kita Yoon. Hingga dirinya akhirnya collaps." Jelas Seokjin panjang lebar.
"Hyung, aku harap kau tidak mengatakannya kepada siapapun. Jimin memang sering sakit akhir-akhir ini hyung. Aku kemarin menghubungi Taehyung untuk menanyakan kegiatan Jimin saat di sekolah dan kau tau hyung?"
"Tidak." Potong Seokjin jengah dengan penjelasan Yoongi
"Ah hyung jangan dijawab dulu aku belum selesai bicara" Rengek Yoongi yang kesal dengan sikap Seokjin. Mereka tidak tau kondisi, padahal sesuatu yang mereka bahas serius tapi sempat-sempatnya mereka seperti itu.
"Taehyung bilang kalau kemarin Jimin mengikuti pelajaran olahraga Hyung." Jelas Yoongi pada akhirnya yang membuat Seokjin syok.
"Apa kamu yakin? Bukankah kita sudah memperingatkan Jimin untuk tidak melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat. Yoongi-ah kita harus menyusun rencana untuk Jimin, kita harus mengawasi Jimin setelah ini. Hyung tidak mau melihat Appa dan Eomma sedih lagi karena Jimin kambuh. " Usul Seokjin pada sang adik.
"Nde Hyung, aku akan mendukungmu." Jawab Yoon Gi dengan tegas
Seokjin dan Yoon Gi sangat menyayangi keluarganya, dan bahkan tidak mau melihat salah satu dari keluarganya merasa sakit atau sedih. Walaupun Seokjin merencanakan sesuatu untuk Jimin tapi percayalah mereka hanya anak remaja yang masih labil dan belum mengerti apa yang mereka lakukan. Dan juga Seokjin tidak berencana hal yang buruk pada Jimin, dirinya hanya terbawa suasana dengan cerita Yoon Gi dan langsung berperan menjadi Pahlawan kesiangan. Hal-hal seperti inilah yang menyatukan Seokjin dan Yoon Gi dengan memikirkan hal absurd membuat keduanya terlihat kompak, ya walaupun hal tersebut terlihat konyol.
.
.
.
Di Rumah Sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON
FantasyKetika pengorbanan menjadi alasan untuk membahagiaan orang yang kita sayangi disitulah kita harus menanggung rasa sakit sendirian. Apakah semesta masih memberikanku harapan untuk bahagia bersama mereka? Ataukah semesta berkata sebaliknya? - Park jim...