.
.
.
Hari begitu indah kondisi Jimin sudah lebih baik, walaupun penyakitnya belum sepenuhnya sembuh namun keluarga Park memutuskan untuk melakukan Kemotheraphy untuk menyembuhkan penyakit yang diderita Jimin. Dokter Kim mengatakan kalau cara itu dapat memperlambat perkembangan kanker yang ada dalam tubuh Jimin, walaupun keberhasilan Kemotheraphy tidak bisa dijamin 100% berhasil tapi semoga tubuh Jimin merespon baik cara tersebut. Selain menjaga pola makan, Jimin juga harus menjaga dirinya untuk tidak kelelahan, tidak terluka atau terbentur sesuatu apapun karena jika itu terjadi makan tubuh Jimin akan susah menghentikan darah yang keluar karena fungsi hati yang berkurang.
Pagi ini keluarga Park melakukan sarapan dimeja makan bersama dan juga hari ini Jimin sudah diizinkan untuk kembali bersekolah serta melakukan kegiatannya seperti biasa dengan syarat dirinya tidak boleh melakukan aktivitas yang berat dan harus menurut apa kata kedua orang serta hyungnya. Di Sekolah Jimin akan diawasi oleh Taehyung dan saat pulang sekolahpun Jimin harus sampai rumah tepat waktu dan tidak ada alasan apapun untuk melakukan kegiatan diluar rumah tanpa izin dari anggota keluarga Park.
"Jimin. Pulang sekolah nanti tidak ada kata terlambat atau acara mampir kemanapun arra!" Ucap Seojoon tegas dan menatap lembut Jimin yang duduk disamping sang istri.
"..." Jimin mengangguk cepat terlihat begitu menggemaskan.
"Nee sayang, pulang sekolah nanti kau akan dijemput oleh paman Kang dan harus sudah sampai rumah sebelum eomma dan appa tiba dirumah. Yoongi-ah kau harus membantu eomma mengawasi adikmu saat appa, eomma dan hyungmu berada di kantor eoh?" Tambah Min Young sembari mengelus surai kecoklatan Jimin dan menatap Yoongi dengan lembut berkata mantap supaya Jimin menurut perintah dari kedua orangtuanya.
"Nee eomma, setelah pulang dari studio nanti aku akan langsung pulang mengecek apakah anak itik ini sudah sampai dirumah atau belum." Jawab Yoongi dan kemudian mengejek Jimin.
"Ah Hyung... aku bukan anak itik. Aku anak appa dan eomma." Rengek Jimin tidak suka dengan ejekan Yoongi mulutnya mengembang karena penuh dengan roti selai yang sedang dia makan.
Deg...
Dalam hati Seojoon kaget dan seraya bersyukur mendengar jawaban spontan dari Jimin yang mengatakan kalau dirinya anak appa dan eomma. Seojoon tersenyum melihat tingkah lucu Jimin, sesekali Seojoon juga membela Jimin dan meminta anak-anaknya untuk tidak mengejek atau menggoda Jimin.
"Sudah-sudah jangan menggoda adik kalian seperti itu, adik kalian ini sangat baik hati asal kalian tau" Ucap Seojoon yang membela Jimin.
"Nee appa, aku anak yang baik dan tentu saja tampan seperti appa. Iyakan appa?" Seketika ucapan Jimin membuat orang yang berada dimeja makan tertawa gemas mendengarnya "HAHAHA".
"Wah kau salah Jimin! Kalau bicara soal tampan semua pasti tau kalau hyunglah yang paling tampan dirumah ini." Ucap Seokjin yang membuat Jimin cemberut.
"Ah Hyung kenapa kau membuatku kesal." Jimin merasa sedih karena jawaban dari Seokjin hyungnya.
"Nee nee Jiminie kau adalah namja yang sangat tampan puas?" Seokjin mencoba menghibur Jimin.
"Wah ternyata rasanya seperti ini dibilang tampan sama orang yang paling tampan dirumah ini" Ucap Jimin dengan riang.
"HAHAHAHA..." Semua anggota keluarga Park tertawa melihat tingkah random Jimin pagi ini.
Saat ini Jimin sudah sampai didalam kelas, mungkin sudah lebih dari 2 minggu dirinya tidak mengikuti pelajaran dan yang pasti Jimin tertinggal banyak pelajaran. Taehyung yang melihat Jimin sudah duduk manis disamping kursi yang dia tempati hanya tersenyum dan tiba-tiba mengeluarkan setumpuk buku meletakkannya didepan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON
FantasyKetika pengorbanan menjadi alasan untuk membahagiaan orang yang kita sayangi disitulah kita harus menanggung rasa sakit sendirian. Apakah semesta masih memberikanku harapan untuk bahagia bersama mereka? Ataukah semesta berkata sebaliknya? - Park jim...