|| 6 || Relax

26 4 0
                                    

"Senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senja."

Suara itu membuat Senja yang sedang sibuk terlentang di atas kasur sembari memakan kripik singkong menoleh. Di ambang pintu kamar yang memang sejak tadi sengaja dibuka ada Anin. Temannya itu tersenyum manis dengan dress cantik yang terlihat kasual. Di salah satu pundaknya tergantung sling bag yang amat cantik dipadukan dengan penampilannya saat ini. Sekali lihat saja Senja tahu temannya itu akan pergi berkencan.

"Apa?"

"Gue mau pacaran sama Ghali."

Senja yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya menatap tak terkesan. "Terus? Kenapa laporan ke gue?"

Anin yang sejak tadi bersandar di ambang pintu memutar bola matanya. Tanpa diberitahu seharusnya Senja hapal. "Nanti ingetin gue buat pulang, dong. Sekitar jam sepuluh atau sebelasan gitu."

"Hadeh ... kebiasaan."

Bukan tanpa alasan Anin memintanya. Seperti banyak kebiasaan orang-orang yang sedang jatuh cinta, Anin akan sering lupa waktu jika menghabiskan waktu dengan Ghali. Karenanya Anin memerlukan Senja untuk setidaknya mengingatkan dirinya masih memiliki tanggungjawab mengenai dunia perkuliahannya.

"Please ingetin, dong. Gue mau ngerjain nanti habis pulang."

"Iya udah. Sana buruan, nanti gue telepon jam segitu."

Senja menunggu sampai suara pintu kamar benar-benar tertutup kembali, baru kemudian kembali bersandar di bantal yang sudah ditumpuk sedemikian rupa. Rasanya nyaman, apa lagi dari tadi dia chat-an sama Fabian. Iya, kakak tingkatnya yang super manis dan kalau ngomong itu benar-benar bikin hati adem serasa baru saja disiram sama air pegunungan Pandaan.

Senja menunggu hingga suara langkah kaki Anin benar-benar menghilang hingga kemudian kembali melempar punggung ke atas kasur. Dengan gerakan cepat Senja kembali meraih ponselnya dan membalas pesan Fabian yang baru saja masuk. Iya, sejak tadi alih-alih disibukkan dengan scrolling sosial media, Seja sibuk bertukar pesan dengan kakak tingkatnya yang amat manis itu.

From: Fabian

serius nggak kemana-mana?

To: Fabian

iya

enak juga rebahan

From: Fabian

kalau misalnya ada mendadak ngajak keluar gimana?

Just for information, sejak tadi sebenarnya Fabian sedang hangout bersama dengan beberapa teman. Namun alih-alih mengobrol sau sama lain mereka malah sibuk dengan ponsel masing-masing. Kadang Senja sama sekali tak mengerti dengan orang semacam itu, yang sengaja datang utuk kebutuhan sosial media lalu kemudian mengabaikan orang di sekitarnya.

To: Fabian

tergantung

From: Fabian

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang