|| 18 || Dark

14 4 0
                                    

Senja selalu penasaran bagaimana 'konon katanya' orang di masa lampau bisa melompat dengan tinggi, kebal akan senjata tajam, atau yang paling luar biasa akan hidup lagi jika jasadnya menyentuh tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja selalu penasaran bagaimana 'konon katanya' orang di masa lampau bisa melompat dengan tinggi, kebal akan senjata tajam, atau yang paling luar biasa akan hidup lagi jika jasadnya menyentuh tanah. Semua itu seperti ... terlalu mustahil untuk dibayangkan, apa lagi di masa yang serba modern seperti ini. Jangankan kekuatan seperti pemeran tokoh Angling Darma, Senja kadang penasaran dengan orang-orang yang melakukan atraksi kuda lumping, reog, juga debus.

Semuanya aneh dan tidak masuk akal, tapi apa yang Cetta miliki ternyata lebih tidak masuk akal.

"Lo kenapa, dah? Perasaan lo tadi nggak ke kampus, tapi kelakuan lo udah kayak ada jam kuliah full terus dikasih tugas seabrek."

Suara Ferna menyadarkan Senja yang sejak tadi terduduk lemas di ruang tamu lantai satu indekos. Secara keseluruhan bangunan indekos sedang dala keadaan sepi karena banyak penghuninya yang sedang ada urusan entah itu tentang perkuliahan atau lainnya. Senja memang tak ke kampus hari ini karena satu-satunya dosen yang mengajar sudah lebih dulu memberikan tugas penelitian kecil sebagai pengganti jam mata kuliah.

"Capek mikir gue."

Ferna yang baru saja pulang dari kampus melemparkan tas lantas ikut merebahkan diri di sofa. "Apa lagi gue." temannya itu menatap ke atas sejenak. "Stress gue, tugas ini belum kelar eh yang lain datang. Nikah aja kali, ya?"

"Emang lo rela?"

"Ya nggak, sih. Tapi emangnya lo mikir apa? Apa jangan-jangan mikirin mas crush lo?"

Dahi Senja bereaksi dengan memunculkan lipatan khas orang bingung. "Mas crush?"

"Cowok yang punya intuisi masa depan itu."

"Cetta?"

"Iya, ganteng juga ternyata. Sayang wajahnya sering ketutupan sama tudung jaket."

"Cetta bukan crush gue. Kita cuma teman."

Ferna langsung memberikan pandangan skeptis luar biasa yang justru terasa menyebalkan. "Bukan crush tapi lo nginep di rumahnya, kan? Apa jangan-jangan udah jadi pacar? Wah ... kalau gitu lo sama kak Bian kemarin apa, dong? Parah lo PHP-in kak Bian."

"Lo nggak usah mikir aneh-aneh, ya? Awas aja sampai besok gue dengar berita yang nggak-nggak."

Bukannya menjawab Ferna malah tertawa sambil bangkit dan meraih tas. Langkahnya segera menuju ke lantai dua, namun dengan cepat Senja mencegahnya.

"Di depan ada Abang jual bakso yang pakai gerobak pink nggak?"

"Yang biasanya?"

"Iya."

"Kayaknya belum deh tadi. Lo mau beli, ya?"

"Iya."

"Titip dong, pakai duit lo dulu tapi."

Senja baru saja akan menolak tapi dengan cepat Ferna segera berlari ke lantai dua. Senja mendengus tapi kekesalannya tidak bertahan lama karena dia kembali sibuk dengan pikirannya.

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang