|| 21 || Menjauh

15 4 0
                                    

Di dunia ini selalu saja hal unik dan luar biasa namun banyak orang yang mungkin tak menyadarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dunia ini selalu saja hal unik dan luar biasa namun banyak orang yang mungkin tak menyadarinya. Seperti bagaimana setiap individu memiliki ciri khasnya tersendiri. Meski saat ini sudah ada sesuatu semacam kepribadian yang terbagi beberapa jenis, namun orang dengan kepribadian yang sama pun pasti akan memiliki sesuatu yang berbeda tentang sifat mereka. Pembeda itu mungkin bagi kebanyakan orang tidak akan menarik, namun pasti ada saja satu orang dimuka bumi ini yang menyadarinya dan Senja pikir dirinya menemukan itu pada diri Cetta.

Cetta tampan namun namun sangat buruk dalam memulai obrolan. Tipe laki-laki yang biasa dihindari oleh kebanyakan perempuan, karena sudah awam diketahui kalau kaum hawa paling benci jika harus mencari topik pembicaraan. Senja termasuk ke dalam golongan perempuan itu.

Lagi, Cetta memang bukan tipe seseorang yang akan canggung luar biasa sampai tidak bisa bicara saat menjadi perhatian banyak orang, namun tetap saja dia membenci itu. Jika disuruh memilih Senja berani jamin Cetta akan lebih memilih untuk diam di sudut ruangan dari pada harus memberikan sambutan di acara reuni untuk mewakili angkatannya.

Cetta akan lebih memilih menyembunyikan wajah di balik tudung jaket dengan kepala menunduk memperhatikan kakinya yang melangkah. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak menatap mata orang-orang di sekitar. Kebiasaan buruk, karena lewat kontak mata banyak hal yang bisa terjadi. Dan bisa saja kita mengetahui keadaan seseorang.

Seperti yang baru saja terjadi. Senja sedang duduk di salah satu kursi kantin bersama dengan Anin saat Cetta terlihat memasuki kantin masih dengan tudung jaket yang menutupi sebagian kepalanya. Pandangan mereka tadi sempat bertemu, namun secara tidak terduga Cetta langsung memalingkan wajah bahkan sebelum Senja sempat tersenyum dan melambaikan tangan untuk menyapa.

Apa dia melakukan kesalahan?

Sepertinya tidak, karena seingatnya mereka tidak membicarakan apapun ketika turun dari mobil. Senja hanya bilang hati-hati di jalan dan meminta Cetta untuk memberinya kabar jika sudah sampai rumah. Walau hal itu berakhir dengan Cetta yang tidak mengirimkan apapun.

Lalu apa?

Berapa kali pun Senja berpikir tidak ada yang salah dengan sikapnya kemarin malam. Lalu ... kenapa Cetta bersikap dingin padanya?

"Lah, di sini ternyata."

Senja dan Anin kontan menoleh dan mendapati Ferna yang baru saja masuk kantin dengan wajah yang masih segar karena baru saja berangkat dari indekos. Ferna langsung mengambil duduk di samping Anin dan mengambil lebih dulu satu botol air mineral dan meneguknya.

"Nyariin kita? Bukannya bentar lagi lo ada kelas?"

Ferna membalas dengan meletakkan pantat botol ke atas meja dan menatap Senja.

"Tadi ada cowok yang nyariin lo di kosan."

Senja yang baru saja akan menyendokkan nasi ke mulut mengurungkan gerakan. Otaknya membeku untuk sesaat hingga menyadari kalau laki-laki yang dimaksud Ferna kemungkinan besar adalah Ravi. Senja melegakan tenggorokan sejenak lalu mengangkat pandangannya dengan khawatir.

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang