|| 20 || A danger

15 4 0
                                    

"Tadi ada yang nyariin lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi ada yang nyariin lo."

Senja baru saja akan naik ke lantai dua ketika Anin yang sedang duduk di ruang tamu bicara. Ada beberapa penghuni indekos lain di sana, tapi mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Senja urung melanjutkan langkah dan memilih berbalik.

"Siapa?" Karena seingatnya, Senja tidak memiliki janji agar seseorang menjemput atau menemuinya di kosan.

"Cowok, waktu gue mau tanya siapa, dia udah keburu balik badan terus pergi waktu tahu lo nggak di kosan."

"Anak kampus?"

"Nggak tahu, sih. Tapi gue nggak pernah lihat dia."

"Nggak bilang apa-apa lagi dia?"

Anin menggeleng dengan heran. Karena Anin sendiri juga merasa aneh dengan lelaki yang mencari Senja. Begitu tahu Senja tidak ada, dia langsung mendengus keras dan melengos lalu pergi begitu saja. Untung saja mereka tak saling kenal, kalau tidak, kemungkinan besar Anin sudah melemparkan salah satu sandal anak kos sampai mengenai kepalanya.

"Kok aneh?"

"Emang."

"Ya udahlah, gue ke atas dulu."

Setelah mengatakan itu dengan segera Senja masuk ke kamar. Melemparkan tas dan menjatuhkan tubuh di atas kasur dan menatap langit-langit. Sejenak Senja terdiam, namun tidak berapa lama meraih ponselnya. Melihat jika saja ada chat penting dari grup kelas atau ... mungkin maminya?

From: Mami

udah di kosan?

kalau udah kamu telpon ya

Mami memang selalu begitu, lebih suka—dengan siapapun itu—berbicara melalui telepon dari pada chat. Jika diingat lagi ini juga pernah menjadi bahan pertengkaran mami dan papi. Dulu, Senja mungkin akan menangis dan mulai mempertanyakan kenapa orangtuanya bahkan bertengkar untuk hal yang bukan apa-apa? Namun, sekarang alih-alih seperti itu Senja sekarang bisa sedikit menertawakan betapa konyol dan kurang kerjaannya kejadian itu.

"Mami."

"Udah mandi?"

Mami menjawab panggilannya dari seberang.

"Belom, baru aja nyampe."

"Sore amat pulangnya."

"Iya, tadi ada kerkel. Mami ada apa telepon?"

Ada hening yang menyerang keduanya sebab untuk sesaat mami tak kunjung bicara. Namun, tidak lama ada hela napas panjang yang terdengar dari seberang. Suaranya agak berat dan dari sana saja Senja tahu ada yang sedang menganggu pikiran maminya.

"Mami, semuanya baik-baik aja, kan?"

"Maksudnya?"

"Mami kedengarannya kayak lagi banyak pikiran."

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang