|| 36 || Our Flower

13 5 0
                                    

Usai sarapan seolah semuanya masih normal Senja pergi ke halaman belakang untuk menyiram bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai sarapan seolah semuanya masih normal Senja pergi ke halaman belakang untuk menyiram bunga. Cetta sendiri sedang mencuci piring setelah tadi Senja yang harus memasak sarapan. Usai mengisi gembor dengan air kakinya melangkah pelan memastikan agar setiap bunga mendapat air.

Cuaca sedang cerah, berbeda dengan suasana hatinya yang semi mendung. Dikatakan semi mendung karena sebenarnya Senja tak sepenuhnya bersedih. Ada senang yang merambati dadanya karena perlakuan manis yang Cetta berikan sejak tadi. Senja berhenti menyiram saat langkahnya sampai pada sebuah pot sedang yang berisi dengan bunga berwarna biru yang cantik.

"Forget me not." Senja menggumamkan nama bunga itu pelan, tiba-tiba teringat momen saat pertama kali datang ke tempat ini.

Forget me not, bunga yang tak mudah dilupakan keindahannya. Jika seseorang bisa diibaratkan sebagai bunga, maka Cetta bagaikan bunga biru nan cantik ini. Dari jauh, bunga ini tampak biasa, namun warna biru yang mencolok membuat Senja tak mungkin melupakannya meski hanya sekali lihat. Sama seperti keberadaan Cetta baginya.

"Udah nyiramnya?"

Senja menoleh, di belakangnya ada Cetta yang melangkah ke arahnya dengan bagian depan kaus yang setengah basah. Salah satu kebiasaan Cetta yang Senja tahu sejak mereka tinggal bersama.

"Belum."

"Kalau gitu gue aja."

Senja belum mengatakan apa-apa saat dengan gerakan halus Cetta merebut gembor dan melanjutkan pekerjaannya. "Terus gue ngapain?"

"Lihatin aja."

Bibir Senja cemberut, tapi tak lama fokusnya kembali diambil alih oleh bunga biru yang kini mendapat jejak basah karena baru saja disiram. Jemarinya terulur menyentuk ujung kelopak bunga penuh kenangan itu. Cetta memperhatikan itu diam-diam, membuatnya selama beberapa saat terpaku sembari menatap pada bunga biru yang menjadi fokus Senja. Bunga yang selamanya akan mengingatkannya pada sosok Senja.

Karena bagaimanapun gadis itu tak akan pernah terlupakan apa lagi tergantikan oleh siapapun.

"Sesuka itu sama bunga ini?"

Senja seketika mendongak, agak tersentak menyadari Cetta sudah berada di sampingnya lagi. Kepala Senja mengangguk dan sekali lagi mengulurkan jemari untuk menyentuh kelopak bunga itu. Beberapa saat kemudian saat Senja baru saja mau menarik tangannya, tangan lain milik Cetta membungkus jemarinya dan menggenggamnya erat.

"Kenapa?"

"Bunga ini ngingetin gue sama lo. I don't know, tapi mungkin itu karena pertemuan pertama kita, atau bahkan karena gue yang menganggap lo aneh?"

"Keduanya juga nggak masalah. Apapun itu gue suka bunga ini mengingatkan lo sama gue."

"Kenapa?"

"Karena sama seperti lo, bunga ini akan selamanya mengingat kalau sampai kapanpun lo nggak akan pernah tergantikan oleh siapapun."

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang