•.¸♡05♡¸.•

48.3K 5.3K 72
                                    

"THEOOO AYO CEPAT!" athena melambaikan tangannya saat melihat theo keluar dari ruangan ujian

"theo ya?"

🌸

"bagaimana?"

"huh apa?"

athena mendecak kesal "tesnya tentu saja!" sambil menyilangkan tangannya di depan dada

dengan ragu theo menjawab "ya.. saya rasa begitu.."

melihat reaksi theo athena memicingkan matanya. menatap sengit sang pengawal dengan tajam "yang bener?"

"t - tentu saja nona.."

theo menggaruk bekalang kepalanya yang tidak gatal, gak mungkin kan dia bilang sama athena kalau dia cuman jawab satu soal.

"saya yakin 100% saya lulus. kan diajar sama nona muda."

athena berbinar bagaimana mungkin dia lupa "YA! kau benar juga."

"oh ya apa nona muda langsung ingin pulang?"

athena memasang pose berfikir "hmmm, aku ingin jalan jalan sebentar. setelah tes begini ada bagusnya kita menyegarkan pikiran dulu."

theo cuman mangut mangut, lumayan jajan sama athena.

"lalu nona ingin kemana?"

"aku ingin pergi tengah ibukota, katanya malam ini akan ada festival!"

"tapi kan ini masih siang.."

"tidak apa! kita bisa keliling sambil menunggu malam. lagian.." athena menyeringai "kita harus membeli pakaian dulu untuk ke festival kan?"

"ah nona saya tidak membawa u-"

"tenang saja aku bawa!"

entah mengapa theo merasa athena di depannya sangat berbeda dengan athena yang dia baca di dalam novel. athena di depannya terkesan energik dan barbarly sedangkan di dalam novel athena terkenal dengan keanggunannya dan sifat lemah lembutnya.

🌸

"theo theo lihat apa cocok?" athena berputar membuat rok bajunya mengembang indah

theo tersenyum "ya sangat cantik! apapun yang nona pakai pasti sangat cantik!"

athena merona "t - tidak begitu juga.." sambil melambaikan tangan malu

'itu tentu saja, disini kau adalah pemeran utamanya. semua mata akan terpikat padamu.'

"tidak, saya mengatakan yang sebenarnya nona." theo mempertahankan senyumnya

"A - AH! LEBIH BAIK KAU CARI BAJUMU SENDIRI!"

"hahaha!"

theo tertawa ketika athena mendorongnya keluar ruang tunggu.

"CARI PAKAIANMU SENDIRI!"

"jadi, pakaian apa yang harus kucari."

"rasanya seperti sedang berada di toko cosplay."

"cosplay?"

dengan cepat theo menoleh, mencari sumber suara yang dirasanya berada di belakang. dan benar di depannya kini berdiri seorang pemuda.

"hah?"

"cosplay itu apa?" tanyanya dengan raut datar

perasaan theo tidak enak "maaf saya harus pergi."

jalannya malah dihadang oleh pemuda di depannya "maaf?"

"siapa namamu?"

'ugh.. kenapa dia banyak tanya?' tapi melihat penampilannya terlihat jelas dia bukan orang biasa

demi kelangsungan hidupnya tentu saja dia harus sopan kepada orang di depannya "theo." theo menjawab dengan agak malas

pemuda di depannya hanya diam tak membalas dan itu berlangsung selama 5 menit.

"maaf tuan, bisakah saya pergi?"

"damian tymoteusz."

"hah? oh ya, salam kenal."

"yang mulia kereta kuda sudah datang."

tunggu? dia bilang yang mulia? untuk siapa?

theo melihat sekeliling dan hanya ada mereka bertiga.

"sampai bertemu lagi." theo bisa melihat jelas bahwa pemuda itu baru saja menyeringai

"dasar bodoh! bagaimana aku lupa ciri ciri putra mahkota!?" theo meremas kepalanya ketika damian dan pengawalnya sudah menghilang

"lagipula mengapa mereka bisa berada di sini?" sambil terus memukul kepalanya sendiri

"theo apa yang kau lakukan!" athena menjatuhkan barang belanjaannya melihat pengawalnya yang menyakiti dirinya sendiri

"kau kenapa?"

theo menggeleng "t - tidak apa hanya saja kepala saya sedikit pusing.."

theo bisa melihat wajah khawatir athena "saya tidak apa nona."

"hmm.. kalau begitu kita pulang saja."

"eh kenapa? bukankah nona ingin pergi ke festival?"

athena menggeleng "tidak usah, kamu sakit jadi lebih baik kita pulang."

"terimakasih nona karena telah perhatian." wajah athena memerah melihat senyum manis theo

'tapi entah mengapa perasaanku tidak enak.'

🌸

athena mengeryitkan alis "apa ada tamu penting?"

theo mengangkat bahu tak peduli, yang dia pikirkan saat ini hanyalah tidur, tidur dan tidur.

membuka pintu ruang utama athena kembali berkata "kau benar tidak ingin dipanggilkan tabib?" tentu saja athena masih khawatir melihat sang pengawal bagai tak punya semangat hidup

"tidak nona."

"athena? kamu sudah kembali." duchess memeluk athena dengan erat

"kemana saja kamu hm?"

athena membalas pelukan ibu angkatnya "aku tadi jalan-jalan sebentar dengan theo ibu."

"theo? oh, pengawalmu." duchess melepaskan pelukannya

pandangannya teralihkan kepada theo "apa kau sakit? wajahmu terlihat pucat."

"ah, kepala saya sedikit pusing tapi tidak berefek apapun." jawabnya sambil membungkuk

"karna theo disini juga bagaimana jika theo ikut makan bersama kita? kebetulan deon juga pulang~"

"deon?" athena membeo

sedangkan theo sudah mati rasa.

"kakakmu."

sial! dia lupa adegan ini, dimana setelah melakukan tes akademi. athena akan bertemu dengan harem pertamanya yang tak lain adalah kakak laki lakinya.

"bagaimana theo?"

melihat wajah berharap athena dan duchess theo jadi sulit untuk menolaknya tapi demi kebaikan diri sendiri dan masa depannya dia harus menolaknya "maaf sepertinya saya-"

"aku sebenarnya tidak suka penolakan!"

MATI AKU!

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

kalau castnya kukasih visual ada yg mau kah?

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang