*•.¸♡chapter tiga belas♡¸.•

37.5K 4.5K 81
                                    

benar! yang berada di belakang theo adalah putra mahkota. dan tahun ini putra mahkota juga akan bersekolah disini.

"hormat saya kepada putra mahkota tymoteusz."

deon membungkuk dan diikuti oleh athena.

"ya."

mendengar suara bariton dari belakangnya theo segera tersadar dam menoleh.

kesialan apa ini? mengapa dia harus bertemu kembali dengan putra mahkota!?

sadar di tatap damian menunduk dan tersenyum.

athena dengan cepat mengkode theo untuk memberi hormat, melihat pengawalnya yang masih syok melihat damian.

"s - saya memberi hormat kepada putra mahkota."

damian terkekeh, dan menepuk kepala theo.

theo bergidik ngeri.

"apa kau kurang tidur?" damian menurunkan tangannya ke mata theo

dengan lembut ibu jarinya mengusap mata theo yang terlihat lelah.

deon mengeryitkan dahinya, auranya menggelap. benar benar menyeramkan, bahkan athena yang berada di sampingnya perlahan menyingkir dan beberapa orang yang berada di dekat deon.

"apa yang putra mahkota lakukan disini."

menjauhkan tangannya dari theo, damian mengalihkan tatapannya ke deon "aku juga akan bersekolah disini, duke.. chalanthe benar?"

membuang wajahnya, deon mendecih.

damian terkekeh "kenapa kau terlihat sangat marah?" sambil sesekali melirik theo

theo merinding, suasana sekarang sangat mencekam. aura tidak mengenakkan dari deon dan damian yang malah memanasinya.

"maaf menganggu waktu anda yang mulia, saatnya kita pergi untuk pertemuan."

damian menoleh pada pengawalnya eric, menghela nafas dan mengkode eric untuk pergi duluan.

sebelum pergi eric dan theo sempat bertatapan, eric tersenyum kecil.

damian kembali menatap theo "aku pergi dulu."

"hah? oh, ya pergilah."

setelah damian pergi, deon langsung menarik theo ke hadapannya.

"a- kenapa tuan muda?" theo tentu saja kaget ditarik paksa

dengan telaten deon mengusap dengan kasar badan theo yang disentuh damian dengan sapu tangannya.

"tuan muda?"

apa yang sedang dilakukan pemuda ini?

"banyak kotoran." deon menjawab dengan singkat

"kotoran sejak kapan?"

theo langsung memegang rambutnya mencari kotoran yang deon maksud.

"sudah hilang." dan menghentikan kegiatannya

theo benar - benar tidak mengerti dengan pemikiran tuan muda chalanthe ini.

sedangkan di suatu kerumunan orang yang berada di aula. seorang gadis menutup mulutnya matanya berbinar melihat apa yang tadi damian lakukan kepada theo.

🌸

"theo selamat! aku tidak percaya, kamu menjadi salah satu dengan nilai terbaik! aku sudah menjadi guru yang sukses!"

"i - iya hahaha.." theo tertawa canggung

setelah melihat hasil pengumuman kini mereka dalam perjalanan pulang ke mansion chalanthe, untuk mempersiapkan diri ke akademi.

sedari tadi athena hanya terus membicarakan soal nilai theo dan betapa bangganya dia karena dia yang mengajari theo, yang menjadi topik utama hanya bisa iya iya. dan deon masih menenangkan dirinya.

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

fast update nih(•ө•)

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang