•.¸♡49♡¸.•

16.5K 2K 96
                                    

theo menghela nafas lega dewi keberuntungan benar benar berpihak padanya kali ini. saat xavier ingin membuka knop pintu tiba - tiba saja datang utusan putra mahkota damian memanggilnya, membuat xavier terpaksa menunda acara mandinya.

melirik galen yang entah dari kapan sudah terlelap dan mengalihkan perhatiannya pada froy yang juga menatapnya.

"apa?"

theo mendengus kasar "ya.. terima kasih." setelah mengatakan itu theo langsung membaringkan dirinya membelakangi froy

senyum tipis samar - samar muncul di wajah rupawan froy.

🌸

sesak

itulah yang theo rasakan sekarang, badannya seakan ditimpa sebuah batu besar.

membuka matanya theo melihat gumpalan pirang yang berada di dadanya. theo melihat sekeliling, galen dan froy sudah tertidur lelap, theo mendengus berusaha melepas
pelukan pangeran beban yang memeluknya.

setelah berusaha semaksimal mungkin theo akhirnya bisa lepas walau harus menjatuhkan dirinya dari ranjang.

"menyebalkan sangat menyebalkan." gerutu theo

🌸

"halo om!"

"bocah?"

mendekati tristan theo tersenyum lima jari.

"sendirian aja om?"

"tidak."

"loh, sama siapa?"

"yang mulia."

"bercanda." samar samar bibir tristan melengkung saat melihat ekspresi theo

"GAK LUCU!"

"siapa yang bercanda bocah?"

berdecak kesal theo menghentakkan kakinya.

"sini om."

walau terlihat acuh tristan tetap mendekat dan duduk disamping theo.

"kau tidak takut ketahuan? berkeliaran dimalam hari?"

theo menggelengkan kepala "tidak."

hening beberapa saat sampai theo kembali membuka suaranya.

"om sendiri, gak takut apa disini mulu tiap malam? ngapain sih om."

"aku?" tristan melirik theo

theo menganggukkan kepalanya, pandangannya lurus menatap ke arah langit yang gelap tidak menampakkan bintang.

"menunggumu."

"hah?" theo memalingkan wajahnya

theo mematung seakan di lahap oleh netra coklat madu milik tristan. dunia seakan berhenti sementara. cahaya bulan menyinari tristan, theo berkedip.

"eh?"

"hm?"

mendekatkan wajahnya kini theo lah yang seakan ingin melahap tristan.

"mata om.."

"mataku?" tristan menaikkan sebelah alisnya, tidak berniat mengentikan theo ataupun mundur saat sang lawan bicara semakin mendekatkan dirinya, seakan mendorongnya untuk jatuh kedalam lautan violet.

menyadari tingkahnya theo langsung menjauhkan dirinya.

berdehem pelan theo kembali menatap ke langit "gak ada, bulannya cantik."

"dah ya om, udah ngantuk dadah!"

"iya indah."

di perjalanan theo terdiam. theo yakin dia tidak salah lihat, sekilas theo melihat netra coklat madu milik tristan berubah menjadi lautan merah yang seakan menyihirnya untuk terus menatap pemiliknya.

"sihir?" gumam theo

"aneh.."

🌸

theo mendengus, benar - benar melupakan satu mahluk kuning yang kini tengah tertidur di kasurnya, dengan memeluk guling theo seakan itu adalah theo.

'jane kapan narik doanya sih fake french banget.'

jane : g dl

theo membaringkan dirinya di kasur milik xavier walaupun jarang ditempati karna pemiliknya lebih sering tidur di tempatnya tapi bau xavier sangat pekat. merinding, itu yang theo rasakan, seakan akan dirinya tengah dipeluk sang pemilik kasur.

sebagai anak baik tentunya sebelum tidur kita harus membaca doa, seperti mc gadungan kita satu ini.

"ya tuhan kalau jane gamau narik doanya tolong bakar aja semua manga beelnya amin."

kalau gini aja baru inget tuhan.

entah mengapa theo merasa perasaannya sedikit tenang, seakan - akan ini semua hanyalah bunga tidur yang akan segera hilang dan besok theo kembali ke kehidupan aslinya.

jangan harap ya nak🙏

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

HUWAAA AKHIRNYA BISA UPDATE🤗 HOPE U LIKE IT😾❤️

terima kasih banyak banyak banyak banyak yang masih nunggu book ini, kasihan lumutan semua HAHAHAHA

makasih juga koalarollcake yang udah mau buat cover baru!! kamu baik banget udah mau luangin waktu buat cover baru dan selalu nunggu kelanjutan theo!

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang