•.¸♡62♡¸.•

718 177 7
                                    

sesuai janji iyah double up cingtah🗿👍🏿
.
.
.

happy reading^^

theo mengigit bibirnya, tidak memperdulikan profesor yang tengah menjelaskan.

perkataan froy kemarin benar - benar membuatnya kepikiran. apa froy tahu, bahwa sebenarnya theo berasal dari dunia lain.

seharusnya dia tidak takut, tapi, theo ragu. froy benar benar misterius persis dalam novelnya. naluri nya mengatakan untuk tidak terlalu dekat dengan froy.

dari awal cerita dalam novel yang theo saat masih di dunia nya dan sekarang sangat berbeda, apa mungkin karena kehadiran dirinya, makanya ceritanya berubah drastis.

"bukankah sangat tidak sopan. saat profesor mu sedang menjelaskan dan kau malah melamun?"

tersadar, profesor muthu kini sudah berada di hadapannya.

"ahaha, maafkan saya." theo menggaruk belakang kepalanya dan cengesan

muthu menghela nafas "ini lah kenapa aku tidak suka mengajar kelas yang bahkan murid nya tidak memiliki asal usul dan keluarga yang jelas."

"bagaimana bisa dia memasuki kelas terpintar."

sekilas theo tertohok. theo melirik pelaku yang membuatnya masuk ke dalam akademi, antreas yang di lirik langsung tersenyum, semburat merah muncul di kedua pipinya.

"theo, apa kau tidak apa? jangan dengarkan apa yang profesor muthu katakan." triffon berbisik saat muthu kembali ke depan

"huh? tenang saja, dia kan memang seperti itu. lagi pula yang dia katakan sebenarnya benar sih."

theo sama sekali tidak masalah dengan yang dikatakan muthu, selama tidak merugikan dirinya itu bukan lah hal yang perlu dipermasalahkan. apalagi yang dia katakan 100% benar, berbanding terbalik dengan froy.

"theo.." cicit triffon

pelajaran selesai, theo bernafas lega. akhirnya dia bebas dari kicauan muthu.

"ayo ke kantin bersama." antreas menampilkan senyumnya yang menawan, wajahnya bahkan sedikit memerah

membuat beberapa gadis yang masih berada dalam kelas menjerit.

"tidak, aku mau bareng triffon saja." tolak theo mentah mentah

"pftt."

suara itu berasal dari froy yang sudah berada di depan mereka.

"tidak mau denganku? kita sekelas dan sekamar tapi jarang bersama di kelas." matanya menyipit dan bibirnya melengkung

lagi lagi jeritan para gadis menggema telinga theo, termasuk alena. tumben sekali gadis itu tidak mengapeli athena, apa mereka masih bertengkar karena masalah kemarin. itu lah yang ada di pikiran theo.

"oh, baru sadar?" sindir theo

giliran antreas yang menahan tawa nya. di sisi lain, triffon, yang berada di samping theo rasanya ingin kabur saja.

BRAK

pintu kelas di dobrak dengan kasar.

"siapa yang berani-" ketua kelas george langsung terdiam saat melihat sang pelaku

putra mahkota, damian tymoteusz pelaku yang telah mendobrak paksa pintu kelas.

"aku mendengar tentang profesor muthu."

damian berjalan mendekati theo, mendorong antreas dan froy yang berada di depan meja theo. damian, menangkup kedua pipi theo dengan tangannya.

"kau baik baik saja? mau ku beri pelajaran padanya?" tanya damian dengan wajah cemas

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang