*•.¸♡chapter tiga puluh enam♡¸.•*

20.3K 3K 72
                                    

kalian sih munculnya pas gituan doang //ngambek

🌸

"kemarin malam kamu kemana? xavier mengamuk besar."

"h - haha.." theo tertawa canggung mendengar perkataan froy

setelah kejadian kemarin malam. theo meninggalkan tristan karena merasa sudah terlalu lama diluar, tak lupa mengembalikan jaket coatnya agar tristan bisa tidur dengan nyaman.

dan setelah theo kembali ke kamarnya semuanya sudah tertidur lelap.

"aku hanya mencari angin sebentar dan.. tidak sadar kalau diluar terlalu lama.."

froy menaikkan sebelah alisnya tapi tidak bertanya lebih lanjut.

"karena ada kujungan jadi para profesor sibuk.. mungkin kita akan belajar sendiri." jelas fory

kilatan muncul di mata theo. ini artinya free class bukan.

"oh tapi, kita tetap disuruh berlatih kelas bakat."

theo langsung lemas "hahh." gumam theo

froy melirik theo "kenapa?"

theo menggeleng kecil "tidak."

"kalau begitu aku akan ke hutan belakang saja." theo membalikkan badannya

sebelum pergi froy menahan tangan theo.

theo menatap heran froy "apa?" tanya theo

froy menatap lekat theo, tidak berniat membalas pertanyaan theo.

'k - kenapa sih?' theo merasakan wajahnya memanas

andai saja theo seorang gadis mungkin theo akan baper, froy salah satu tokoh tertampan dan juga harem athena. siapapun yang berada di posisi theo pasti akan merasakan hal yang sama.

froy tersenyum dan melepas genggamannya.

merasa tidak penting theo kembali melanjutkan langkahnya.

"apa dia lagi pms?" gumam theo dijalan

setelah sampai theo bisa melihat evans di pohon tempat mereka kembali.

"wah, sebuah kebetulan menguntungkan." ucap evans yang menyadari kedatangan theo

'padahal aku kesini untuk tidur.' keluh theo dalam hati

theo mengerucutkan bibirnya "huh."

"UWAA!"

theo kaget tentu saja, saat merasakan sesuatu di belakang menusuk pantatnya. dengan cepat theo menoleh dan melihat seekor serigala?

"apa yang kau lakukan eric." tegur evans

"eric? kembaranmu.."

evans menganguk "ya. kembalilah ke wujudmu."

setelah mendengar perkataan evans theo kembali membalikkan badannya dan menutup mata. theo ingat kemarin setelah evans merubah kembali wujudnya

"jadi dia anak kelas satu yang kau ajar?"

theo menoleh dan membuka matanya.

"AAAAAAA!"

LEBIH PARAH DARI EVANS, KALI INI BUKAN TOPLES LAGI TAPI ✨ N A K E D✨

"aku tidak melihatnya aku tidak melihatnya!" theo terus mengatakan itu

theo bersumpah tidak melihat sesuatu "ANU" yang besar dan ge- YA BEGITULAH. theo menggelengkan kepalanya dan menepuk kedua pipinya.

"AKU TIDAK MELIHATNYA AAAA!"

eric dan evans mengerjabkan matanya.

theo berlari meninggalkan mereka.

bruk!

karena berlari kencang sambil menutup mata tak sadar theo menabrak sesuatu yang keras. dan ya hasilnya theo terjatuh tapi tidak dengan yang theo tabrak.

"hm? apa yang membuatmu berlarian di koridor?"

theo mendongak "putra mahkota.." ucap theo

bibir damian melengkung, tangannya menarik theo untuk berdiri dan memeluk theo.

"aku merindukanmu.." damian menaruh kepalanya di pundak theo, sesekali menghirup aroma tubuh di leher theo

theo gelagapan sekaligus merinding, mereka berada di koridor. walaupun sepi bisa aja ada yang tak sengaja melihat,

"y - yang mulia.."

"damian."

"i - itu tidak sopan.. tolong lepaskan um.."

damian menghela nafas "biarkan seperti ini, aku sangat lelah tidak melihatmu beberapa hari ini karna urusan istana."

dengan ragu theo mengelus surai damian membuat putra mahkota itu tersenyum.

tak menyadari bahwa ada sepasang mata yang melihat mereka.

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang