*•.¸♡chapter dua puluh tujuh♡¸.•*

26.5K 3.4K 56
                                    

theo mengusap bibirnya ketika merasakan air liurnya menetes melihat makanan yang tersaji di depannya.

untung saja athena dan alena datang ke kelasnya, ralat alena datang ke kelaa athena untuk mengajaknya ke kantin bersama dan alena lupa bahwa dia sekelas dengan theo, alhasil mereka kembali ke kelas theo dan melihat pemandangan aneh tapi nyata itu.

walaupun hampir terjadi perang di antara ketiga kubu tapi theo dengan cepat menengahi dan hasilnya mereka ke kantin berlima.

mereka mulai mengambil makanan mereka. athena dengan telaten memberikan lauk kepada theo yang di depannya, membuat kedua mahluk yang berada di samping theo menatapnya tak suka.

"aa terimakasih nona!"

theo memakan makanan di depannya dengan lahap, wajahnya sedikit merona karena bahagia.

"uhuk!"

theo menepuk dadanya. antreas langsung memberikan segelas air.

tapi gelas itu ditepis oleh damian yang berada di samping kiri theo.

"huh?"

"minum ini." damian menyodorkan gelasnya

theo langsung meminumnya tanpa aba - aba, membuat damian tersenyum penuh kemenangan dan antreas udah ngeluarin tatapan membunuh buat damian.

athena pun melakukan hal yang sama, bibirnya terbuka lebar melihat hal aneh di depannya. alena hanya menunjukkan wajah polos tak mengerti.

"apa yang kalian lakukan?"

"KAKAK?"

deon berdiri di belakang theo, auranya sangat tak menyenangkan. dia mengalihkan padangan pada damian.

"apa yang anda lakukan yang mulia?"

di belakang deon juga ada si kembar pengawal pribadi damian.

"apa yang kakak lakukan disini?"

"hm, hanya melihat kalian." ucap deon tanpa mengalihkan pandangannya dari damian

kantin setiap kelas memang beda. ada kantin khusus kelas satu, dua dan tiga. sangat jarang kelas atas ataupun bawah datang ke kantin lain.

seperti yang dikatakan deon dia ingin melihat theo dan adik angkatnya, eric dan evans yang juga kelas dua sepertinya datang untuk damian.

deon mengetatkan rahangnya melihat damian bahkan tak memperdulikannya.

"hahh."

theo menghela nafas lega akhirnya dia bisa lega juga.

"t - terimakasih yang mulia."

tapi theo membulatkan matanya melihat gelas damian yang habis karena dirinya tentu saja.

damian terkekeh "tak apa, aku sudah selesai daritadi."

"sepertinya aku harus pergi." berdiri damian melihat ke arah dua pengawalnya di belakang deon

"sampai jumpa, theo.." damian memberikan smirk sebelum berlalu  bersama dua pengawalnya

si kembar pun melakukan hal yang sama, eric memberikan senyum tipis dan evans tersenyum miring untuk theo.

sebagai kembar mereka sangat gampang dibedakan, karena mereka memiliki ciri khas masing - masing.

tapi pertanyaan theo cuman satu.

eric yang mana?

evans yang mana?

setelah kepergian damian, deon mengambil sapu tangannya dan membersihkan sisa - sisa di mulut theo.

padahal gak ada sisa makanan ataupun minuman.

"h - heh?"

"banyak kotoran."

rasanya seperti dejavu..

"ya itu benar!" antreas pun melakukan hal yang sama

deon menatap tak suka pada antreas, tapi antreas tak peduli dia tetap melanjutkan kegiatan yang sama dengan deon.

athena diam - diam mengepalkan tangannya dan berbinar.

"benar seperti itu." athena berbisik

alena yang berada di sampingnya menoleh "apa anda mengatakan sesuatu?"

dengan cepat athena menggeleng "t - tidak ada."

"baiklah.."

TBC^^
if you like this story leave a star and comment

kalian sadar gak sih author bl transmigrasi or yang setipe sama ceritaku kok pada ngilang ya?

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang