*•.¸♡chapter sembilan♡¸.•*

42.2K 4.9K 208
                                    

"aku tanya kau mau kemana?"

"ahh.." theo meringis kecil

deon terlalu meremas tangannya dengan kuat, mana tangan theo keliatan kecil di genggaman deon.

"sshh.."

"kenapa kau malah mendesah?"

theo menganga. apa - apaan bangsawan satu ini? apa mulutnya tidak bisa difilter? apa matanya buta? jelas - jelas dirinya kesakitan karna remasan di tangannya.

"kenapa kau mendadak bisu?"

"t - tangan saya tuan muda.."

deon menunduk dan melirik tangan theo yang berada genggamannya "hm?"

info ngantemi deon?

"anda memegang tangan terlalu kuat."  dengan senyum paksa dibalik kesakitan mendalam

"oh, maaf."

bukannya melepas deon malah merenggangkan sedikit remasannya dan mengelus punggung tangan theo dengan ibu jarinya.

theo mengerutkan dahinya. apa hal seperti ini wajar bagi mereka? melakukan hal yang terlalu intim seperti ini.

ketika theo mencoba menarik tangannya, deon malah menatapnya tajam dan kembali meremas tangannya.

"akh! sakit..." theo kembali meringis

"oh."

oh doang? lepasin woy!

"maaf tuan muda. bisa lepaskan?"

theo bernafas lega "terimakasih." dengan senyum terbaiknya

deon mengalihkan perhatiannya "ya." dan melangkah meninggalkan theo

sekilas theo bisa melihat jelas wajah pemuda itu memerah.

theo segera menyusul deon.

"jadi pakaian seperti apa yang ingin anda pakai saat festival nanti?" theo menyembulkan kepalanya di bekalang deon, mengintip tuan muda chalanthe yang sedang sibuk memilih pakaian

"huh? aku hanya aku memakai jubah."

benar juga. loh? lalu untuk apa pemuda di depannya ini sangat sibuk melihat pakaian.

"lalu untuk apa tuan muda mencari pakaian?"

tidak mungkin untuknya kan.

"tentu saja untukmu."

theo menganga "h - hah?" mengapa dia melakukan hal itu untuknya

"m - mengapa?"

deon tidak menjawab, dia mengambil sebuah baju dan mencocokannya dengan theo

"heh?"

deon menganguk kecil "coba ini."

theo menerima pemberian pakaian dari deon.

"tuan muda sepertinya saya-"

"kau ingin menolak perintaku?"

"baiklah akan saya coba."

theo berbalik dan memasuki salah satu ruang ganti.

theo udah misuh - misuh di dalam ruang ganti, dia memberikan 1001 sunpah serapah untuk tuan muda duke chalanthe itu.

"aku benar - benar tidak nyaman dengan perlakuannya."

melihat dirinya di cermin theo menganguk - anguk "ya... seleranya bagus juga."

membuka tirai theo bisa melihat athena dan deon. sejak kapan athena berada di sana. melihat intreaksi deon dan athena membuat theo terpukau, mereka terlihat sangat cocok.

menyadari theo athena segera melirik theo, athena menutup mulutnya melihat penampilan theo "huwaaa theo, kamu terlihat sangat tampan!"

blush

theo menggaruk kepalanya yang tidak gatal "terimakasih atas pujiannya nona muda." theo tersenyum ke arah athena

tanpa athena sadari tatapan membunuh yang berasal dari kakak angkatnya.

"aku benar - benar jatuh cinta padamu!"

"n - nona!"

aura membunuh dari deon semakin kuat, mendecih deon mengalihkan pandangannya.

theo segera tersadar. cemburu fix deon cemburu! dasar bodoh, bukannya menjalin hubungan yang baik hubungan mereka malah semakin buruk.

theo merutuki athena, andai saja athena tidak memujinya. ayolah, dirinya tidak ingin mati konyol karena cemburunya deon.

"s - sebaiknya saya kembali-"

"jangan!" athena segera menahan theo

"pakai saja!"

"tapi-"

"itu sangat cocok untukmu! benar kan kak?" athena melirik deon

"hm." pemuda itu menganguk singkat

"pakai saja." lanjutnya

"ah.."

🌸

setelah berbelanja kini mereka mengisi perut mereka dengan berbagai dessert.

"lihat mereka semua menatapmu!" athena berbinar

"ugh.. yang benar saja nona.." theo sedikit menyesal

untuk ukuran seorang pengawal sepertinya, pakaiannya terlalu mewah dan mencolok.

"oh? tuan muda duke chalanthe?"

"huh?"

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

any maaf kalau chapter kali ini gak ngefeel, because saya ngetiknya pas lagi badmood banget. but pas baca bacain komen kalian tuh walaupun badmood parah tapi pengen banget ngetik.

and ta daa~

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang