•.¸♡59♡¸.•

6.8K 794 36
                                    

DOR

happy reading^^

"theoo huwaaaa!"

alena memeluk theo, menghindari athena yang memandang mereka sinis.

"kok meluknya ke theo? kenapa gak sama lady crystal aja yang baik?"

setelah kejadian di kantin. athena terus menerus menyinggung dan mencemooh alena.

"mau ke kelas sama aku? kelas kita kan beda kenapa gak sama lady crystal aja, dia kan baik."

"kenapa nungguin aku, kenapa gak nungguin lady crystal yang baik aja."

"pergi aja sama lady crystal yang baik."

"kamu mau duduk disamping aku pas kelas bakat? sama lady crystal aja kan baik."

membuat alena tidak bisa menahan dirinya dan menangis sambil memeluk theo.

karena kelas bakat pedang mulai lebih dulu terpaksa antreas dan deon meninggalkan mereka dan theo yang telah selesai ingin ke ruang kesehatan alasan masih lemas.

ingat ya itu hanya alasan.

meninggalkan alena dan athena yang moodnya sedang tidak baik baik saja.

karena itu lah alena segera menyusul theo yang berbaring manja di ruang kesehatan.

"athena aneh sekali." aduh alena

"yang baik kan lady crystal."

gagal sudah tidur nyenyak theo.

"jangan di selesaikan secara kekeluargaan karena kalian bukan keluarga."

hanya itu yang bisa theo katakan.

🌸

kriett

"woah, selamat datang kembali theo." evans menyunggikan senyumnya melihat theo memasuki kelas bakat transnimal

"terima kasih senior."

menduduki dirinya di bangku kosong. karena tidak tahan dengan alena dan athena yang perang panas, theo memutuskan menuju kelas lebih awal. bisa dibilang theo datang sangat awal karena sekarang hanya ada evans, eric dan beberapa senior lainnya. berbeda dengan para junior yang masih menikmati waktu istirahat mereka.

si kembar mendekat dan masing masing duduk disamping theo.

"hari ini akan ada tamu special yang diutus dari lerenald." ucap eric

"ini sangat menguntungkan untukmu karna tipe animal kalian sama." lanjut evans

theo hanya menganguk dan bibirnya membentuk hutuf 'oh'.

"kau tahu putra mahkota sangat cemas saat mengetahui kau jatuh sakit dan pingsan selama dua hari. tentu saja kami juga khawatir."

"ya, apalagi sepertinya mana mu terlalu banyak dan tubuhmu tidak bisa menahannya. hal yang jarang terjadi ketika orang biasa memiliki mana lebih."

"ya ya ya terima kasih." jawab theo acuh tak acuh

waktu berlalu dan si kembar terus berceloteh entah apapun itu. mereka juga sangat kompak memberikan dialog masing masing seakan akan sudah disetting bergantian.

tepat ketika kelas dimulai. kelas satu dan dua digabung dikarenakan ada tamu spesial seperti yang diucapkan eric.

seorang wanita dengan surai merah maroon yang indah serta iris purplenya, tubuh yang ideal menjadi dambaan semua gadis gadis di dunia serta wajah cantiknya yang memberikan aura kuat pada dirinya.

tidak sengaja tatapan theo dengannya bertemu. theo menegang, ada yang aneh dengan dirinya. perasaan yang baru dia rasakan.

profesor pin pun mengenalkan kepada siswa dan siswi transnimal yang hadir.

"mungkin sebagian dari kalian mengetahuinya tapi saya yakin banyak juga yang belum tahu. dia adalah lady helena iphigenia dari kekasairan lerenald, salah satu transnimal ternama dengan wujud rubah."

"terima kasih tuan pin." helena membungkuk elegan

"seperti yang kalian dengar, kalian boleh memanggil saya helena. disini saya akan mengajarkan beberapa hal penting transnimal yang saya ketahui. khususnya bagi yang susah mengatur mana."

setelah menjelaskan beberapa hal helena memberikan mereka sebuah tugas dan harus diselesaikan sekarang.

jangan tanya keadaan theo sekarang.

untung saja si kembar duduk dengannya. berdehem pelan dengan suara mendayu theo memangil mereka.

"kakak kakak~" panggil theo manja

eric menoleh dengan cepat sedangkan evans menegang.

"y - ya?" jawab eric terbata

"liat tugasnya hehe."

blush

"ada yang tegak tapi bukan keadilan." ucap evans

🌸

setelah kelas transnimal selesai, tidak ada lagi kelas, dan theo malas untuk kembali ke asrama. jadinya dia hanya berjalan memutari akademi tercinta miliknya.

"theo, kan?"

saat menoleh theo bisa melihat helena.

"lady helena." theo membungkuk sopan

"jangan formal begitu kita tidak dalam pertemuan penting."

menggaruk kepalanya yang tidak gatal theo memberikan cengirannya.

"anda benar. tapi saya harus tetap sopan!"

helena tidak menjawab, hening tercipta. hanya ada suara burung yang berterbangan dan daun daun yang terkena angin lembut.

helena memandang theo dengan dalam, tatapan yang tidak bisa di artikan, ada sebuah kerinduan dan kesedihan yang terpancar di bola matanya.

tapi, tentu saja, theo tidak mengerti tatapan itu. mereka baru saja bertemu dan mengapa orang didepannya sudah seperti itu kepadanya.

lagi lagi dia dibuat tidak mengerti saat sebuah pelukan hangat helena berikan kepadanya.

"maaf atas kelancangan saya. saya mohon biarkan seperti ini sebentar saja."

helena juga tidak mengerti, ini pertama kalinya dia bertemu dengan theo tapi seakan akan ada kerinduannya sudah tidak bisa ditahan lagi.

helana benar benar tidak mengerti akan perasaannya.

dan theo juga tidak tahu apa yang terjadi.

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

kenapa aku up? lagi berbagi kebahagiaan hehe :3 mas crush tadi gk ada angin gk ada hujan datang bawain sesuatu untung aku masih bangun hehe, anggap aja ini bonus muehehe /salting

next? chapter 52-57 harus 1k vote

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang