•.¸♡51♡¸.•

11.2K 1.3K 40
                                    

'canggung sekali..'

alfred mendekatkan punggung tangannya ke arah dahi theo.

"tidak panas." ucap alfred

"profesor saya tidak sakit."

"tapi wajahmu memucat, hm? apa kamu kurang tidur?"

theo menggeleng kecil.

karena teriakan dahsyat alena, membuat beberapa profesor berdatangan ke arah mereka. dan bahkan saat beberapa profesor sudah berkumpul tetap tidak ada yang mau mengalah untuk satu kereta kuda bersama theo, seolah olah para profesor hanyalah angin lewat. karena terlalu bising alfred hingga kepala sekolah datang, tapi tetap saja tak berpengaruh. athena bak kesurupan menekankan bahwa theo akan bersama mereka di kereta kuda nanti.

sampai akhirnya entah mengapa theo sudah berada didalam kereta kuda bersama kepala sekolah tercintanya berdua hanya berdua.

"theo benar - benar idola ya."

theo yg semulanya melamun menoleh dan sedikit mendongak untuk mempertemukan matanya dengan mata alfred.

"bahkan untuk satu kereta kuda saja harus berebut." alfred tersenyum kecil

"tidak juga.." theo tertawa canggung

'ini benar benar memalukan, aku benar benar malu!'

setelah 25 menit perjalan akhirnya mereka sampai di depan gerbang istana, karena ini termasuk penyambutan besar tentu saja ada pemeriksaan agar tidak ada hal yg biasa mengacaukan pesta.

lagi dan lagi ketika theo ingin turun sebuah uluran tangan menyambutnya.

"terima kasih profesor." theo berucap seadanya

"ya."

"theo!"

athena melambaikan tangannya di sisi kereta kuda miliknya yang hanya berjarak 3 kereta kuda.

mendapat izin dari alfred, theo mendekati athena, alena, deon dan antreas yang notabene satu kereta kuda.

setelah pemeriksaan selesai para siswa dan siswi serta profesor memasuki aula dengan teratur. berbagai sambutan yang meriah dipersembahkan untuk akademi efigenia seperti kepala akademi yang merupakan archduke, granduke, dan anak duke, marquez lainnya.

tentunya deon serta athena yang merupakan anak dari duke chalanthe juga mendapat sambutan tak kalah hangat, ditemani dengan theo yang setia mengekor dibelakang mereka.

"pesona raja dari kerajaan lerenard memang tidak bisa dibandingkan, putra mahkota kita juga tidak kalah tampan tapi raja lerenard benar benar tidak tertandingi!" jiwa fangirl alena membara, matanya berbinar melihat sang raja kerajaan sebelah sedang bersanding dengan putra mahkota kerajaan mereka

berbeda dengan alena, athena hanya menatap sekeliling dengan bosan. sesekali gadis itu menghela nafas menandakan dirinya bosan. sedangkan theo sendiri sudah pergi ke arah tempat dimana surga berada, ya ditempat makanan manis.

theo mengambil berbagai macam jenis kue, tidak lupa dirinya juga mengambil teh dan beberapa minuman yang tersedia.

"anda terlihat bosan?"

athena melirik theo yang datang dengan nampang penuh.

"memang bosan." athena kembali menghela nafas

"kenapa anda tidak pergi ke aula dansa? seperti pesta dansa sudah dimulai." ucap theo dengan mulut penuh makanan

theo berkata seperti itu bukan dengan maksud tertentu, tapi theo sangat sadar bahwa sedari tadi sudah banyak bangsawan yang ingin mengajak kedua gadis itu untuk menjadi pasangan dansanya.

mengambil minuman stroberi yang dibawa theo, athena melirik alena yang masih sibuk dengan dunia fangirlnya.

athena mengedikkan bahu "entahlah." jawabnya

"hm? aneh." kata theo dengan wajah suci dan polosnya

"theo."

surai silver yang bercaya dan iris ruby yang mengikat siapapun untuk hanya melihatnya, alena bahkan athena terpana melihat pemandangan yang sekarang tersaji didepan mereka.

dengan remahan kue di area bibirnya theo menjawab "ya?"

mata itu tertutup membuat iris ruby yang indah itu juga tidak terlihat lagi bersamaan dengan bibir yang melengkung.

tangannya terulur "mau berdansa bersama?"

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

gak jadi hiat lah, saya update sebisa mungkin aja sampai bisa beli hp baru🙏

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang