*•.¸♡chapter empat puluh enam♡¸.•*

17.5K 2.2K 50
                                    

"athena?"

alena berlari dan segera membantu athena yang terlihat kelelahan. sambil mengatur nafasnya athena melihat orang di depannya, tidak ada theo. hanya ada alena, crystal, galen dan alfred.

"dimana theo?" tanya alfred

"tidak hosh... hosh... tau.." sambil mengatur nafasnya athena menjawab

"tidak tau?" alfred menekan pertanyaannya

bulu kuduk athena naik "i - iya profesor.. saya tidak tau kemana dia pergi."

'asal kau tahu saja. dia bahkan berlari meninggalkanku.' lanjut athena dalam hati

alfred menghela nafas "kembali ke akademi."

"eh, tapi bagaimana dengan theo?" alena mengangkat suara

"kalian pulang ke akademi dan minta hukuman ke profesor rott."

"pro-"

"sekarang." perintah alfred mutlak

🌸

diperjalanan alena mengulum bibirnya, dahinya mengkerut wajahnya terlihat memikirkan masalah yang berat.

"ada apa lady alena?" tanya crystal

"hm.. kata profesor mereka tidak akan menghukum kita.. tapi kenapa tiba - tiba.." gumam alena

athena yang mendengar itu melotot  "kok gitu?" kata athena tak terima

Alena menggeleng kepalanya "tidak tau.. tiba - tiba saja seperti itu." ucap alena ragu

crystal menganguk sebagai jawaban "lady benar tadi dia bagai malaikat yang akan memaafkan kita seterusnya tapi dalam sekedip mata berubah drastis. benar kan tuan galen?"

"ya.." jawab galen malas

"cih. dia itu gak diajak."

"a - athena!"

galen yang mendengar itu hanya berdecak tidak peduli. galen tentu tau penyebab kepala akademinya berubah.

"lihat kereta kuda kerajaan lerenard sudah datang." crystal menunjuk kereta kuda yang melewati mereka

"wah indah sekali." - alena

"apa itu.." athena memicingkan matanya

"kenapa?" tanya alena

"perasaanku saja atau aku melihat sesuatu berwarna pink?" jawab athena tidak yakin

"pink?" beo galen

"kamu itu gak diajak!"

"athena!"

"mereka berjalan ke arah akademi." perkataan crystal membuat ketiganya itu melihat kembali ke arah kereta kuda tersebut dan memang benar apa yang dikatakan crystal

"apa mereka ingin menemui yang mulia damian?" ucap alena antusias

"ayo kita kesana, aku dengar raja dan pangeran mereka juga sangat tampan!" alena berlari kecil

athena mengembungkan pipinya dan menyusul alena bersama crystal lalu galen yang berjalan malas - malasan dibelakang.

gerbang akademi sudah ramai, banyak siswi efigenia yang berkumpul untuk melihat ketampanan raja dan pangeran lerenard.

tristan turun dari tempat dan membuka pintu. tampak seorang pemuda tangguh turun lengkungan tipis muncul di wajahnya saat melihat banyak sambutan.

"yang mulia atreo!"

"wah terlihat muda." gumam athena

"memang benar, sepertinya dia seumuran dengan kepala akademi kita." ucap crystal

"selanjutnya pangeran kenneth!" mata alena berbinar

atreo mengulurkan tangannya, sebuah tangan dari dalam menerima uluran tangan atreo. terlihat surai mencolok berwarna pink muncul, menampilkan pemuda berwajah manis yang mereka kenali sebagai theo

tunggu

theo?

"tttttttt - theo!?" pekik athena

bahkan galen yang awalnya tidak peduli ikut membulatkan matanya. belum hilang sejam sudah diculik kerajaan lain.

siswi efigenia yang melihat itu juga terkejut tidak percaya, siapa yang tidak kenal theo di akademi, rasanya sangat mustahil.

sedangkan theo menahan nafasnya. membungkukkan badannya theo mengucapkan terima kasih.

atreo menganguk kecil "lain kali hati - hati. maaf tidak bisa tinggal lebih lama, aku harus menemui putra mahkota kalian." dan mengusap kepala theo lembut

"i - iya.. saya sedikit kecewa haha.." theo tersenyum kaku

kalian percaya?

atreo berbalik "tristan."

"baik yang mulia." jawab tristan

"bye om!" theo melambaikan tangannya pada tristan

tristan tersenyum kecil dan menganguk.

sepertinya mereka suasana langsung gaduh.

"theo!"

"theo."

"theo?"

"aduh gabisa nafas!" theo berusaha menjauhkan dirinya, terlalu lama akan membuatnya sesak nafas

sebuah tangan menarik kerah belakang theo untuk bebas dari kerumunan.

"hosh... terima kasih.." theo berusaha mengatur nafasnya

"jelaskan."

"apa.."

bola mata theo membulat "kalian kenapa bisa disini?"

"jelaskan apa yang terjadi." titah athena melipat kedua tangannya di depan dada

theo mengerucutkan bibir "jelasin yang di toko dulu lah."

"i - itu.."

theo mendengus "mau ninggalin ya?"

"theo jangan bukan begitu!" athena mencoba membela dirinya

"loh? padahal cuman nebak." ejek theo

"t - theo!" rengek athena

athena memeluk lengan theo "lagian kamu bikin kaget aku kan spontan lari!"

"kaget apa dulu tuh."

sret

galen melepas pelukan athena di lengan theo.

"kau pasti lelah ayo kembali ke asrama." ucap galen

"hei kok?" athena berdiri menatap galen nyalang

galen tidak memperdulikan bahkan melihat athena, tangannya menarik sebelah lengan theo dan membawanya kembali ke asrama. meninggalkan athena, alena, dan crystal.

"apa - apaan dia!" teriak athena

alena mengelus pundak athena "mungkin tuan galen ingin theo istirahat, kan kalian habis kejar - kejaran."

"benar juga sih.."

"ayo kita kembali ke asrama juga." ajak alena

"baiklah.." athena berkata dengan lesuh

"ayo lady crystal." alena mengulurkan tangannya pada crystal

ditengah perjalanan crystal seperti melupakan sesuatu. hal penting yang entah mengapa dia lupa.

apakah itu?

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

masih ada yang on? jujur saya lupa buat ngedit visual character part 2 :') cust di cek siapa tau ada ultahnya samaan

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang